15

163 19 6
                                    

Sudah hampir satu minggu, Seungmin dan teman²nya tidak pernah diganggu oleh Eric dan gengnya. Tentu perasaan senang dan lega menyelimuti hati Seungmin dan yang lain. Akan tetapi Seungmin juga sedikit merasa khawatir karena selama itu ia tak melihat Eric ada di sekolah.

" Udah lama ga liat Eric "

" Kenapa lu.? bagus dong ga ada yang ganggu Umin kita "

" Iya si, tapi... "
" Dahlah bingung gua jelasinnya " kesal Jisung entah kepada siapa.

Menyimak percakapan sahabatnya, Seungmin hanya bisa diam. Ia tak tahu bagaimana harus meresponnya. Bagaimanapun ketidakhadiran Eric selama ini juga karena dirinya.

Dilain sisi seorang pemuda tengah duduk sambil bercerita dengan gembira. Sudah beberapa hari ini ia tak pernah absen untuk datang kemari.

" Bunda haii "
" Ah~ rasanya Eric masih gak pantes manggil Bunda dengan sebutan itu, tapi entah kenapa hati Eric rasanya senang "

" Huh~ Bunda ga bosen kan liat Eric tiap hari hehe "

" Andaikan Bunda masih disini, pasti Eric ga pernah merasa sepi, cuma Bunda yang sayang sama Eric "

" Bunda. Liat muka Adek nih, jadi jelek kan.? " ucap Eric sambil menunjuk luka yang sudah hampir sembuh namun tetap saja terasa sakit jika disentuh.

" Bunda muka Adek jadi kaya gini gara² Kakak tau. Bunda harus marahin Kakak pokoknya huh " adu Eric.

" Tapi jangan galak² ya Bunda, kasian Kakak nanti hehe "
" Gimana juga Adek sayang Kakak banyak². Bunda too adek sayang Bunda banyak², lebih banyak dari sayang ke Kakak "

°°°

Malam

Sudah hampir tengah malam Hyunjin mendapati Jisung yang tengah mengerjakan soal² latihan untuk UAS. Tentu saja kegiatan Jisung itu membuat mulut Hyunjin gatel untuk tidak mengomel.

" Paksain aja terooss, ga sayang sama diri sendiri " julid Hyunjin.

" Bawel "

" Dihh biarin aja nanti ga sembuh² terus jalan² sama Bang Abin di batalin aja.! "

" Kok gitu.?! " kini fokus Jisung 100% beralih ke Hyunjin.

" Iyalah, gua bilangin Bang Abin, kalau Jisung udah ga tertarik lagi jalan² sama Bang Abin "

" Kata siapa.?!!! "
" Orang ini gua aja udah mau tidur "

" Haha panik kau deck "

" Jangan kasih tau Bang Abin " ucap Jisung sambil memberikan jari kelingkingnya.
" Promise "

" Haha asalkan lu nurut gua janji " balas Hyunjin.
" Ihhh lucu banget sii, adek sapa dah "

" Yang pasti bukan adek lu Haha "
" Btw, lu mau kemana.? "

" Taman, biasa gantiin job desk lu dulu "

" Ikuuutt "

" Wahh beneran mau dibatalin jalan²nya.? "

" Cih, bercanda doang serius amat "
" Sana deh lu pergi "

Lalu Hyunjin cepat² keluar dari kamar. Namun belum sampai ia membuka pintu pertanyaan dari Felix membuat langkahnya terhenti.

" Lu mau kemana.? "

" Taman, Kenapa.? Mau ikut.? "

" Boleh.? " ucap Felix dengan mata penuh harap. Tentu saja itu membuat Hyunjin lemah.

" Pake jaketnya "

" Ay ay.! "

Hyunjin paham pasti Felix sudah merasa bosan karena harus diam di panti setiap hari. Semenjak insiden itu Felix sama sekali tidak pernah pergi untuk bermain, ia keluar hanya untuk pergi ke sekolah.

LONELY st | SKZ - 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang