Mari kita cari tahu kebiasaan Felix di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Setiap pagi Felix harus menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang Bunda tercintanya. Lalu pergi ke halaman depan dan belakang untuk menyiram dan merawat tanaman kesayangan milik Bundanya. Felix sangat menyukai hal yang berhubungan dengan Bundanya.
Felix sangat suka berada di dekat sang Bunda, walaupun mendapat balasan yang tak setimpal oleh perlakuan sang Bunda. Seperti sekarang.
" Bunda ayo kita sarapan " ajak Felix.
Bukannya mendapatkan senyuman atau usapan lembut dikepalanya setiap Felix berbuat baik, tapi lemparan barang atau tamparan yang ia dapat dari tangan lembut sang Bunda.
Bughh
Lemparan vas tepat mengenai bahu Felix yang belum siap untuk menghindar.
" Pergi dari sini. PERGI.!! "
Bughh
Bughh
Felix mendapatkan banyak sekali barang dari yang Bundanya lemparkan kepadanya.
" Bunda ayo kita sarapan dulu " ucap Felix sambil berusaha meraih sang Bunda agar tenang.
Plak
" Kau BRENGSEK.. PERGI DARI HIDUPKU BAJINGAN " teriak sang Bunda setelah menampar Felix.
" Bunda ini Felix.. Bunda tenang hiks "
Sibuk menenangkan sang Bunda, Felix sampai tak sadar jika sekarang waktunya Bunda pergi untuk terapi. Untung saja perawat yang sudah dipercaya oleh Felix datang tepat waktu, sebelum tangan sang Bunda berhasil meraih leher Felix untuk ia cekik.
" Felix astaga.!! " panik perawat itu saat melihat Felix berusaha menenangkan sang Bunda.
" Felix lepasin Bunda kamu "Setelah melepas sang Bunda, perawat lain menyuntikkan obat bius kepada Bundanya agar sedikit tenang.
" Astaga Felix, kakak obat in dulu luka kamu ayo " ucap sang perawat.
" Kak, Bunda Felix bisa sembuh kan.? "
" Kalau Felix rajin berdoa kepada Tuhan pasti Tuhan akan mengabulkan doa Felix "
" Heem. Makasi Kak Anne " ucap Felix kepada sang perawat. Roséanne atau yang sering dekenal dengan Rosé, tapi Felix biasa memanggilnya Anne.
" Nahh.. Sekarang ayo kakak obat in dulu luka kamu, sebelum pamit ke bunda buat berangkat sekolah " ucap Rosé.
Setelah selesai diobati dan bersiap dengan peralatan sekolhanya, kini Felix sudah siap untuk berangkat bersamaan dengan sang Bunda yang akan pergi ke rumah sakit untuk melakukan terapi.
" Bunda.. Felix pamit mau berangkat sekolah dulu "
Sang Bunda hanya bisa melihat sambil mengelus pipi Felix tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Tak apa, Felix sudah bersyukur tentang itu.
°°°
Berjalan menuju halte dengan pipi merah dan juga bahu yang terasa nyeri akibat pukulan sang Bunda tetap membuat Felix memasang wajah cerianya. Entah kenapa saat Bundanya mau untuk menatap dan mengelus pipinya tadi membuat hati Felix menghangat. Ya walaupun Bundanya melakukan itu dalam keadaan setengah sadar, ia yakin suatu saat Bundanya bisa melakukan itu dengan kesadaran penuh.
Saat sampai di halte ia menemukan salah satu sahabatnya sedang memangku seekor kucing, ditemani oleh pemuda yang mengaku sebagai siswa pindahan.
" G'day Mate " sapanya kepada Seungmin.
" Kamu sendirian disini.? Jisung mana.?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LONELY st | SKZ - 00line
FanfictionEmpat sekawan.?? " Aku tahu aku adalah salah satu dari orang yang beruntung masih memiliki keluarga yang lengkap " - HJ " Beruntungnya aku masih memiliki Ayah disisiku " - JS " Bunda sangat cantik. Aku merasa beruntung menjadi anak Bunda " - FL " Ak...