21.

4.9K 423 34
                                    

Dan benar saja dugaan jisoo, jennie menelpon lisa membuat jisoo langsung mengangkat nya dan.

" WHAT THE HELL!!."
Kaget jisoo ketika melihat jennie dengan tubuh telanjang sembari mengarah kan kamera ke vaginanya.
Elisa yang duduk di sebelah jisoo tergelonjak kaget akan teriakan jisoo.
Jennie dengan cepat mengambil selimut menutupi seluruh tubuhnya, dan hanya wajah saja yang ia tampakkan di kamera.

" WHAT THE FUCK!, WHAT ARE DOING JISOO!."
Teriak jennie memarahi jisoo.
Jisoo yang tak terima di marahi kembali memarahi jennie.

" Yakk!, Kau yang bertelanjang kenapa marah marah pada ku?!!."
Marah jisoo.

" Itu kan ponsel lisa, aku ingin menunjukkan tubuh ku pada lisa, kenapa kau yang angkat, dasar manusia ayam!."
Kesal jennie sembari memekik jisoo.

" Yakk, kau benar benar ya, ternyata yang merusak kepolosan lisa itu kau.."
Tunjuk jisoo dengan telunjuknya di kamera.

" Kenapa?, Dia suami ku."
Jawab jennie santai.

" Calon, masih calon jennie!."
Jisoo mempertegas perkataan nya.

" Aku tak peduli intinya lisa milik ku, berikan ponselnya pada lisa!.."
Suruh jennie.

" Nggak mau, Lisa sedang mandi kamu jangan ganggu!."

" Aku nggak peduli kasih ponselnya ke Lisa!!.."
Ulangnya dengan nada tegas dan tatapan tajam.

" Nggak mau, wekk."
Jennie benar benar naik pitam oleh tingkah jisoo, ia langsung mematikan telponnya sedang kan jisoo tertawa terbahak bahak melihat ekspresi kesal jennie.

" Kenapa kamu selalu menggoda jennie, nanti dia marah nya pada lisa bukan padamu jisoo ."
Ujar elisa menggeleng geleng kan kepalanya.

" Apa bibi selama ini tahu, bahwa jennie sudah melakukan hubungan intim dengan lisa?."
Tanya jisoo dengan nada serius membuat elisa tersenyum kikuk kemudian mengangguk..

" Percuma di larang, jennie tetap akan berusaha untuk bersetubuh dengan lisa, bibi bahkan tidak tahu kenapa dia menjadi bar bar seperti itu, padahal pertemanan jennie tidak terlalu bebas."
Ujar elisa menjelaskan membuat jisoo mengangguk kemudian memikirkan sesuatu.

" Bibi, jennie selama ini sudah tidak membunuh orang kan?."
Tanya jisoo membuat elisa mengangguk.

" Seperti yang jisoo duga, jennie hanya akan membunuh jika ia melihat hal sesuatu yang tidak dia suka atau hal yang berhubungan dengan lisa, menurut jisoo secara pribadi jennie bisa jadi terobsesi pada lisa, bukan cinta tapi hanya ingin memiliki nya Seorang, itu Obsession, jika orang yang memiliki sifat obsesi maka ia akan hanya terobsesi pada orang tersebut, dan lebih parahnya orang itu harus menuruti semua kemauan si obsesi jika tidak si obsesi tak akan segan segan menyakiti orang yang ia sukai, lebih parahnya si Obsesi bisa membunuh orang yang ia sukai, kenapa?, Karena jika dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan maka jangan harap ada orang yang mendapat kannya.."
Jelas jisoo membuat elisa terkejut bukan main.

" Ta - tapi jisoo, jennie selalu pergi ke dokter pribadi kejiwaan, dia selalu di tanya tentang apa pun dan jennie selalu menjawabnya dengan benar, dan baru 1 minggu yang lalu jennie sah tak memiliki gangguan kejiwaan atau pun trauma.."
Ujar elisa sedang jisoo kembali berfikir.

" Apa dia hanya akting?, Ingat bibi orang yang memiliki sifat obsesi sangat pintar untuk menyembunyikan diri asli mereka.."
Elisa cemas tak karuan.

" Aku akan mencoba membawa lisa Keluar besok, aku ingin mencoba apa pemikiran ku benar atau tidak.."
Elisa menggeleng cepat ia tak setuju dengan ucapan jisoo.

" No, jangan lakukan itu jisoo, kamu tidak tahu seperti apa jennie itu!, Bibi sebagai mama kandung nya saja tak mengerti dengan jalan pikir anak bibi sendiri.."
Elisa mengeluarkan air matanya karena tak setuju dengan rencana jisoo.

Possessive, Obsession, Psychopath. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang