6.

7.2K 524 34
                                    

POV JENNIE.

Mood ku hancur sehancur hancurnya karena lisa.
Kenapa dia ingin sekali keluar mansion?, Apakah ia ingin meninggalkan ku lagi?, Apakah dia tak tahu bahwa aku takut, takut dia pergi dan jatuh cinta pada orang lain.

Tidak!, Itu tidak akan terjadi, lisa milik ku, selamanya milik ku.
Dan siapa pun yang berani mengambil lisa dari ku siap siap saja menerima resiko, aku tak memandang bulu bahkan mama ku sendiri bisa ku habisi jika dia berani melakukan sesuatu yang aneh pada lisa.

Dulu waktu aku masih menginjak kelas 8, ia mencoba menjauhkan ku dari lisa, dengan cara ia membawa lisa pergi ntah kemana, setelah dia pulang ia melihat seisi mansion penuh akan darah.
Mama menutup mulutnya, aku tersenyum dari atas dan menyambut nya kala itu.

Kalian tahu apa yang aku lakukan?, Yahh, aku membunuh semua maid yang ada di rumah, pertama aku bersikap baik dan tersenyum ramah, lalu menawarkan mereka semua wine yang sudah aku masukkan obat tidur.
Mereka meminum wine itu secara serempak, dan dalam 2 menit mereka tumbang, dan saat itu lah aku mencincang tubuh mereka, satu tubuh ku potong menjadi 40 bagian, itu menyenangkan sungguh.

Mama menangis saat melihat tubuh telanjang ku penuh akan darah.
Dia memeluk ku dan memohon pada ku tidak melakukan hal buruk seperti itu lagi, aku mengiyakan nya jika lisa tetap tinggal di mansion.
Mama tanpa pikir panjang, langsung melakukan nya, dan ya sejak saat itu lah mama jadi trauma akan darah.

Aku fokus menonton film bokep yang di kirim kan irene dan ya, aku basah.
Aku tersenyum kala melihat wanita di dalam video itu organisme.
Aku ingin merasakan nya juga, sudah lama aku tak melakukan nya dengan lisa, aku menghukum nya saat dia di bawa mama ntah kemana, lalu di dapur karena dia pergi ke dapur tanpa sepengetahuan ku, sudah kewajiban lisa jika mau melakukan sesuatu harus izin padaku, jika tidak hukuman akan siap menanti.

Film bokep itu selesai, kemudian aku berdiri dari duduk ku berjalan keluar menuju parkiran mobil karena aku mau pulang, siapa yang akan memarahi ku?, Aku kim jennie ruby jane cucu dari keluarga kim yang paling di hormati di korea Selatan maupun dunia, sekaligus anak dari sekolah ini.

Aku masuk ke dalam mobil ku dan berjalan menuju mansion, bersiap lah lisa ku sayang, hukuman datang.

POV JENNIE END..





































Sedangkan di mansion lisa sedang tertidur nyenyak, karena guru privat yang mengajarnya hari ini tidak hadir, mama juga pergi ke kantor, membuat lisa bosan sehingga ia memilih tidur di dalam kamar.

Brakk..

Jennie menendang pintu mansion begitu saja, kemudian masuk dan....

" LISA!."
Teriak jennie memanggil lisa, namun tak ada jawaban, sudah di pastikan lisa tertidur atau lagi fokus belajar, karena jika jennie sudah memanggil, lisa akan datang secepat kilat, tanpa harus di panggil 2 x.

Jennie berjalan melangkah kan kakinya menuju tangga.
Anak tangga ia naikan satu persatu, setelah sampai di lantai 2, jennie langsung berjalan menuju satu kamar, yaitu kamar lisa yang terletak di sebelah kamar jennie.

Tanpa mengetuk atau pun mengucapkan assalamualaikum, jennie membuka pintu kamar Lisa secara kasar dan melihat seisi kamar.

" LISA!."
Panggil jennie lagi.

" DI TOILET!."
Teriak lisa dalam kamar mandi.

" NGAPAIN?."

" DAPAT PANGGILAN ALAM!."

" DARI TADI?."

" 1 MENIT YANG LALU!."

" CEPETAN!."

" KENAPA?."

" NINI BAWA SESUATU BUAT LILI.."

" SABAR YA, PERUT LILI SAKIT BANGET.."

Kenapa lisa berani berteriak pada jennie?, Karena lisa belum tahu bahwa jennie datang ke kamarnya karena ada udang di balik bakwan.
Lisa pikir jennie datang ke kamarnya yah cuman untuk main kek biasanya.
Mainnya cuman PS, nonton hantu dan tidur bersama, beneran tidur yah bukan ahh ahh ahh...

Jennie duduk di atas kasur lisa dengan posisi bersandar pada headboard kasur dan kaki yang di luruskan di atas kasur sekaligus memandang kamar mandi.
Jennie menunggu lisa sekitar 15 menit, dan akhirnya lisa pun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lega.

" Kenapa lama banget?."
Tanya jennie dengan wajah datarnya.
Lisa yang merasa tak melakukan kesalahan apa pun mendadak takut karena tatapan itu akan di tunjukan oleh jennie jika lisa melakukan kesalahan.
Dan lagi, yang di hadapan Lisa bukan lah jennie melainkan jane.

" Ka - rena lili menceret, ini aja masih sakit perut.."
Ujar lisa yang terdengar lirih.

" Cih, lagi sakit, mana tega gua perkosa.."
Batin jennie.

" Yaudah lili tidur aja yok bareng nini.."
Seketika mata jennie berubah menjadi coklat yang pertanda lisa aman.

" Nini nggak sekolah?, Tumben pulangnya cepet?, Gurunya rapat?, Atau nini bolos?."
Lisa bertanya dengan jennie tubi tubi.

" Katanya sakit kok banyak tanya?."
Bukannya menjawab jennie malah membalikkan pertanyaan, yah begitulah cewek.

Lisa tersenyum bodoh ke arah jennie, lalu berjalan ke arah kasur dan berbaring di sebelah jennie.
Jennie yang melihat hal itu langsung berbaring terlentang kemudian tubuhnya menyamping menghadap Lisa.
Lisa yang peka langsung menelentangkan tangan nya ke arah jennie agar di jadikan bantal oleh kepala jennie.

" Thanks lili ."

" Your welcome nini.."
Jennie menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher lisa dan memeluk erat tubuh lisa dengan posesif padahal di dalam kamar hanya mereka berdua, tapi pelukan jennie kek ada yang ambil Lisa dari dia.

" Nini?."
Panggil lisa..

" Hmmm?."
Jawab jennie.

" Napas lili sesak, lili nggak pergi kok, kenapa nini peluknya erat banget, tahu nggak perut lili masih sakit.."
Jennie yang mendengar suara lirih lisa yang mengatakan sakit, langsung menjauhkan wajahnya dari ceruk leher lisa dan menatap wajah lisa yang sedikit pucat.

" Ya ampun, sakit banget?."
Tanya jennie yang sedikit panik, lisa mengangguk sebagai jawaban membuat jennie lebih panik.

Jennie berdiri dan berlari seperti si kilat kuning ayah naruto lalu ke luar kamar, mengambil obat di dalam kamar nya sendiri dan Kembali ke kamar lisa.

" ini minum ini ."
Perintah jennie dengan panik.

Lisa mengangguk dan langsung duduk lalu menerima pil tersebut dan meminum air putihnya yang selalu di sediakan jennie di nakas.
Yah memang jennie lah yang menyediakan air putih untuk lisa.

" Terimakasih.."
Ucap lisa dan kembali berbaring ntah kenapa perutnya ingin lagi mengeluarkan tai tai itu dengan langkah seribu lisa langsung ke kamar mandi dengan cepat, bahkan jennie yang hendak naik ke atas kasur terdiam melihat lisa.

Brokkk

Brokkk

Phuuuutttttt.

Brookkk

Plung...

Serrrrrrrrrr.....


Begitu lah ciri ciri bunyi nya membuat jennie tertawa, bukannya jijik tapi malah ngakak karena jennie sudah terbiasa mendengar nya, bahkan lebih parahnya lisa pernah terkentut di depan jennie yang sedang memakan es krim.
Mana baunya seperti membawa kita ke alam baka, tapi bagi Jennie itu tetap harum, maklum bucin.


























Next time...

Possessive, Obsession, Psychopath. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang