42.

4.2K 401 24
                                    

Siang ini Kakek kim berada di mansion jennie.

Tok... Tok... Tok...

" Nini?."
Panggil kakek kim di luar kamar.

" Nghhh..."
Lenguhan jennie.
Jennie pun membuka selimut berdiri berjalan mengambil bathrobe nya, kemudian membuka pintu kamarnya.

Ceklek.

" Nee kakek?."
Jawab nya seperti baru bangun tidur, emang baru bangun tidur.

" Mari bicara sebentar di kamar elisa sebentar ."
Ajak kakek kim dengan tatapan yang sulit di artikan.
Jennie hanya bisa mengangguk kemudian mengikuti langkah kakek kim.
Lisa bangun dari tidurnya ketika jennie pergi bersama kakek, ia mendudukkan tubuhnya, sembari memegang kepala nya yang pusing.

" Dasar kucing birahi.."
Sindir lisa kepada jennie, bisa bisanya ia memberikan suaminya obat perangsang, untung lisa merasa baikan sekitar beberapa jam yang lalu, namun ia malas bangun karena terlalu asik di kelonin jennie.

Lisa beranjak dari kasur ia sedikit meringis ketika merasa bahunya nyilu.
Lisa mengambil cd,celana pendek dan baju kaos di lemari pakaian, kemudian berjalan ke kamar mandi untuk cuci muka baru lah ia keluar dari kamar hendak bermain dengan anak kesayangan nya, namun teriakan jennie menghentikan langkah lisa.

" APA KAKEK TIDAK BISA MELAKUKAN NYA SEPERTI BIASA!!."
Teriak jennie.
Karena jiwa +62 ada di diri lisa, Lisa pun berjalan ke kamar elisa untuk mendengarkan ucapan jennie dan kakeknya agar lebih jelas.

" Kau itu sudah terlalu banyak membunuh jennie, dan berhenti menjual ginjal, paru paru dan jantung orang, lagian penghasil lisa lumayan kau bisa menikmati itu."
Saran kakek kim.

" Tidak cukup, aku bos mafia kakek,bahkan perusahaan lisa di jual tidak cukup untuk mengaji anak buah ku bahkan biaya hidup ku!."
Jennie menekan ucapannya.

" Hahh, tapi bisakah kamu mengurangi pembunuhan itu?, Kakek tidak bisa selalu membantu mu melenyapkan kasus itu setiap saat jennie.."

" Ck, akan ku usahakan."
Lisa mendengar suara langkah kaki yang akan keluar kamar, buru buru lisa pergi dari kamar elisa masuk ke kamar jisoo karena kamar jisoo yang dekat dengan kamar elisa, dan untungnya kamar itu tak terkunci, lisa menutup pintu itu dengan cepat.

Jennie keluar dari kamar elisa berjalan menuju kamarnya, lisa mendengar suara pintu tertutup, dengan cepat lisa keluar dari kamar jisoo, Seketika tubuh lisa menegang ketika ia berpapasan dengan kakek kim.

" Kau mendengar nya?."
Tanya kakek kim to the point.
Lisa menatap datar ke arah kakek kim .

" Kau mencintai nya, tapi cinta ku pada nya lebih besar dari cinta mu, kalo memang salah seharusnya di biarkan agar jera, Aku baru sadar ternyata menikah dari keluarga mafia tak akan bisa mengubah apa pun."
Lisa berjalan begitu saja melewati kakek kim namun langkah kakinya berhenti mendengar suara kakek kim.

" Terus apa yang kau lakukan ketika ia di penjara?, Di mansion diam?, Begitu?."
Lisa berbalik badan menatap kakek kim kemudian tersenyum.

" Siapa yang mengatakan bahwa dia yang akan masuk penjara?, Aku mencintai nya tulus dari hati ku, bukan karena dia pembunuh bukan karena kejam, tapi karena ia bisa menjadi seorang istri dan ibu yang baik, akan lebih baik aku yang masuk penjara dari pada wanita yang ku cintai di siksa, karena aku sebagai suami nya saja tak pernah menyiksa istri ku kakek.."
Kakek kim menunduk kan wajahnya.

" Boleh sayang, boleh mencintai tapi tidak bisa kita sembunyikan fakta bahwa salah bisa menjadi benar, maka akan banyak orang di dunia ini melakukan perbuatan jahat kakek."
Lanjut lisa dan kembali melangkah meninggalkan kakek kim di depan pintu kamar elisa.

Possessive, Obsession, Psychopath. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang