S.M~14

165 23 3
                                    

Dua bulan kemudian.

Meski Ardan dengan Taavi sudah diam-diam berpacaran selama itu, tak ada yang benar-benar berubah dari kehidupan sehari-hari mereka.

Kecuali kenyataan kalau sepulang sekolah Taavi sering membawa Ardan berkunjung ke rumahnya yang sepi tiap kali mereka memiliki kesempatan.

Selama kurun waktu itu Ardan masih tetap menjadi siswa teladan yang bersahabat baik dengan Jazmi dan berpacaran dengan Jefrey.

Perilakunya pada kedua orang itu tetap sama seperti sebelumnya. Seolah-olah tak ada affair yang sedang dia mainkan dengan Taavi.

Bahkan sejujurnya dalam hati Ardan, saat ini dia tidak memiliki penyesalan atau rasa bersalah pada keduanya.

Karena Ardan merasa dia tidak bermaksud menghianati keduanya. Bukan dia kok yang mempunyai gagasan untuk berselingkuh dari mereka.

Meski pada akhirnya dia menyadari kalau memiliki rasa ketertarikan dengan pesona Taavi, tapi dari awal Ardan tidak pernah punya niatan untuk jadian dengannya.

Taavi sendiri lah yang memaksa jadian dengannya. Bahkan Taavi sampai rela merubah penampilannya hanya demi berpacaran dengan Ardan.

Yah, meski semua itu hanya berlangsung selama dua Minggu pertama mereka berkencan.

Karena setelahnya Taavi kembali melepaskan sabuk dan dasinya. Dia juga membuka seluruh kancing baju seragamnya hingga mengekspos kaos oblong yang dia kenakan seperti semula.

Hanya rambutnya yang Taavi biarkan tetap berwarna hitam bergelombang seperti permintaan Ardan sebagai syarat jadian mereka dulu.

Karena Taavi tahu Ardan sangat menyukainya. Tiap kali dia meletakkan kepalanya di atas pangkuan Ardan, Ardan suka memainkan rambutnya yang hitam dan tebal.

Ardan juga sering bilang kalau Taavi kelihatan lebih tampan ketika dia berambut hitam. Rambut keritingnya hanya membuat Ardan ingin menjambaknya saja.

Jadi Taavi tidak ingin mengambil resiko kehilangan belaian lembut tangan Ardan di kepalanya jika dia nekat mewarnai rambutnya kembali atau mengganti gayanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi Taavi tidak ingin mengambil resiko kehilangan belaian lembut tangan Ardan di kepalanya jika dia nekat mewarnai rambutnya kembali atau mengganti gayanya.

Eits, tapi jangan dikira Ardan diam saja saat melihat penampilan Taavi kembali badung seperti itu. Tentu saja dia protes dan marah besar padanya.

Hanya saja Taavi yang pada dasarnya memang pintar ngeles bagai bajaj, berhasil membuat Ardan terdiam dengan argumennya.

.

.

.

.

.

FLASHBACK ON

.

.

.

"Kok elu gini lagi sih?!"

Ardan yang merasa tidak suka saat melihat penampilan selingkuhannya kembali badung, alias tidak sesuai dengan kriteria idamannya, langsung mengajak Taavi ketemuan di rumahnya sepulang sekolah.

Sweet Mischief (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang