Sweet Mischief

268 26 6
                                    

"Mesha, ayo pulang nak..." Jazmi menatap putri semata wayangnya dengan gusar.

Di satu sisi dia tidak tega melihat matanya yang bulat indah menjadi berkaca-kaca menahan tangis. Tapi di sisi lain dia merasa tidak enak pada Taavi.

"Kalau tau bakalan kayak gini, mendingan tadi Mesha gue ajak aja." Jazmi bergumam dalam hati sambil mengenang peristiwa beberapa jam sebelum nya yang membuatnya jadi terjebak dalam situasi ini.

Dimana dia yang seharusnya menjemput Mesha pulang dari sekolah, terpaksa meminta bantuan Ardan yang kebetulan hari ini sedang libur kerja supaya menggantikan dirinya menjemput Mesha.

Karena adiknya tiba-tiba menelpon dan memberi kabar kalau ibunya jatuh di kamar mandi dan harus segera di bawa ke rumah sakit.

Jazmi yang panik otomatis menelpon suaminya dan meminta dia menjemput Mesha. Tapi Jefrey yang saat itu sudah ada jadwal rapat dengan wali murid yang tidak bisa di tunda, akhirnya dengan berat hati menolaknya.

Jazmi yang mendengarnya menjadi semakin panik. Dia ingin segera menyusul ibunya ke rumah sakit karena khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada beliau.

Tapi dia juga harus menjemput Mesha. Dan jika Jazmi ke sekolah Mesha dulu baru ke rumah sakit, itu akan memakan waktu yang cukup lama karena lokasinya berlawanan arah.

Lagipula Mesha pasti akan ketakutan jika di bawa ke rumah sakit. Dia memiliki trauma jika melihat para dokter. Karena menurutnya, dokter-dokter itulah yang menyebabkan kucing kesayangannya mati.

Jadi Jazmi yakin, jika Mesha melihat para dokter itu menangani neneknya, dia pasti akan meneriaki mereka karena mengira mereka akan menyakiti beliau.

Di saat itulah Jefrey tiba-tiba teringat kalau Taavi sempat cerita padanya lewat chat, kalau hari ini dia mau bermalas-malasan di rumah Ardan seharian penuh karena Ardan libur kerja.

Bagai mendapatkan secercah cahaya di langit gelap gulita. Tanpa berpikir dua kali Jazmi langsung menelpon Ardan dan meminta bantuannya.

Yang tentu saja langsung di iyakan dengan senang hati oleh Ardan. Karena Mesha sudah seperti putri kandung baginya.

Hubungan mereka berdua terlampau dekat melebihi hubungan Mesha dengan adik Jazmi sendiri yang notabene nya adalah Om nya.

Hingga pada suatu titik, Mesha bisa bertingkah sangat posesif pada Ardan. Dan inilah yang sekarang menjadi Boomerang untuk Jazmi.

Dimana saat dia tiba di rumah Ardan untuk menjemputnya, Jazmi malah di sambut dengan wajah frustasi Taavi.

"Elu kenapa?" Jazmi yang belum mengetahui apa yang terjadi diantara Taavi, Ardan dan Mesha beberapa jam ini, menatap Taavi dengan ekspresi was-was.

Pasalnya Taavi benar-benar terlihat kesal. Ekspresi nya seperti seorang anak kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa saat mainannya di rebut dengan paksa oleh anak lainnya.

Dan saat itulah Jazmi baru ingat pada Mesha yang tidak pernah mau membagi perhatian Ardan dengan orang lain saat mereka bersama.

Termasuk dengan dirinya sendiri ataupun Jefrey yang merupakan sahabat Ardan sekaligus orang tua kandungnya.

"Astaga!! Apa ini karena Mesha?!" Kedua tangan Jazmi reflek terangkat untuk menutupi mulutnya di saat matanya mulai membelalak lebar.

"Cepetan bawa pulang Mesha!! Dari semenjak dia ngeliat gue nemenin Ardan jemput dia ke Playgroup, Mesha terus-terusan ngasih gue tatapan permusuhan. Bahkan dia ngelarang Ardan duduk di sebelah gue waktu kita balik kesini!! Aarrgghhh!!!" Tiba-tiba Taavi mengusak rambut ikalnya dengan kasar.

Sweet Mischief (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang