Tengah malam Chaewon terbangun dari tidurnya saat merasakan kering di tenggorokannya, ia meraih gelas di atas nakas.
Dengusan pelan keluar dari hidungnya saat tahu bahwa tadi ia lupa mengisi air ke dalam gelasnya.
Akhirnya Chaewon bergerak dari tempatnya menuju ke arah dapur untuk minum.
"Kebiasaan banget sih," gumamnya saat melewati ruang tengah dan ngeliat Kazuha yang sedang tidur di atas sofa dengan tv yang menyala.
Chaewon mematikan tv yang masih menyala sebelum pada akhirnya dia berjongkok disamping sofa menghadap Kazuha dan berniat bangunin Kazuha untuk pindah ke kamar.
Tapi ngeliat wajah tenang Kazuha saat tidur bikin Chaewon tidak tega untuk membangunkannya namun jika Kazuha tertidur di atas sofa sampai pagi itu akan membuat badan Kazuha sakit.
"Zuha" panggilnya dengan pelan.
Beberapa kali Chaewon manggil Kazuha dengan pelan namun ga ada respon dari cewek itu.
Dengan pelan tangan Chaewon mengusap pipi Kazuha dan pergerakan dari Chaewon itu sukses bikin tidur Kazuha terganggu.
"Hmm apasih.. " gumamnya dengan kedua mata yang masih terpejam.
"Jangan tidur di sofa nanti badan kamu sakit." Kata Chaewon.
Mendengar suara itu Kazuha langsung membuka kedua matanya dengan perlahan dan menatap Chaewon sebentar.
"Hmm iya" balasnya dan langsung beranjak dari tempatnya.
Chaewon cuma memperhatikan Kazuha yang sedang berjalan menaiki anak tangga, setelah itu dia langsung ke dapur untuk minum.
Setelah minum Chaewon langsung pergi dari dapur dan menuju kamarnya.
Saat masuk kedalam kamar mata Chaewon sedikit memicing melihat selimutnya yang mengembang seperti ada seseorang didalamnya, dan benar saja saat Chaewon menarik selimut itu terdapat seonggok manusia yang tak lain tak bukan Kazuha sedang berbaring.
"Ngapain disini??" Tanya Chaewon langsung.
"Mau tidurr." Jawabnya.
"Kenapa disini?? Kamu kan punya kamar."
"Bosen di kamar itu, butuh suasana baru."
"Hah??" Heran Chaewon.
"Mau tidur disini, boleh ya??" Kata Kazuha yang langsung dibalas gelengan kepala dari Chaewon.
"Gak, gak boleh." Tolak Chaewon.
"Hmm seterah deh, pokoknya aku mau tidur disini malam ini." Kata Kazuha langsung menyelimuti dirinya sendiri dan memejamkan matanya.
Chaewon sedikit merasa kesal melihat itu, mana mungkin Chaewon bisa tidur sekasur dengan Kazuha itu gak baik buat jantung Chaewon.
Sebenarnya bisa saja Chaewon tidak sekasur dan sekamar dengan Kazuha, tinggal tidur dikamar Kazuha dan membiarkan Kazuha tidur di kamarnya malam ini.
Tapi chaewon gak terbiasa untuk tidur dikamar orang lain kecuali tidurnya dengan pemilik kamar.
"Kenapa gak tidur dikamar sendiri sih??" Gumamnya pelan sebelum akhirnya berbaring disamping Kazuha.
Menit demi menit Kazuha sudah mulai kembali memasuki alam bawah sadar berbanding terbalik dengan seorang Chaewon yang tidak bisa memejamkan matanya sama sekali.
Dalam hati merasa kesal dengan dirinya sendiri kenapa tidak bersikukuh untuk mengusir Kazuha tadi kalo skrg gak mungkin Chaewon ngusir Kazuha wong anaknya udah tidur pules keliatannya, Chaewon ga tega.
Chaewon melirik sampingnya, bisa-bisanya adik tirinya tidur dengan pulas sedangkan dia sekarang mati-matian berusaha menenangkan jantungnya yang sejak tadi berdebar.
"Gak, gak boleh kaya gini. Lo harus biasa aja, Chae. Dia adik tiri lo dan gak sepatutnya lo punya perasaan ini," gumam Chaewon untuk menyadarkan pikiran dan hatinya.
Chaewon berusaha memejamkan kedua matanya namun berselang beberapa detik matanya kembali terbuka lebar, ada sebuah tangan yang tiba-tiba melingkar di perutnya bagaimana Chaewon gak kaget dan kini jantungnya semakin berdebar.
***
"Rin, minta jawaban dongg" kata Yeji pelan dari belakang.
"Aduh, gue belum isi soal samsek." Balas Karina.
"Liat jawaban Chaewon."
Karina mendengus pelan, "gimana liat jawabannya dia aja molor dari tadi."
"Kok bisa dia tidur??"
"Yok ndak tauu loh kok tanya saya, tanya aja bocahnya."
"Yeuh dasar lo kar–"
"Hei hei itu kenapa berisik," tegur sang guru didepan sana bikin Karina dan Yeji langsung terdiam. "Gak boleh ada yang ngomong selain bapak, paham gak??"
"..."
"Bapak tanya tuh ya dijawab dongg."
"Tadi kan kata bapak gak boleh ada yang ngomong selain bapak." Sahut Lia.
"Loh iyaa, yaudah lanjut isi soalnya jangan berisik." Perintah guru tersebut. "Bapak akan awasi kalian, tidak boleh menyontek yaa." Ucapnya seraya mulai berjalan untuk mengelilingi kelas.
Karina yang ngeliat guru berjalan menuju ke arah barisannya dengan segera menyenggol lengan Chaewon.
"Psstt woy chae." Bisik Karina pelan.
"Chae woyy bangun ada pak yono woy, psttt."
"Plis jangan peluk peluk gue" gumam Chaewon dari tidurnya.
"Heh kenapa itu??"
"Mampus deh."
"Oh berani ya tidur pada saatmapel bapak!!" Pak Yono sudah berdiri bersedekap dada di samping meja Chaewon.
"Bahkan gue berani cium lo... " Dengan mata yang terpejam Chaewon berbicara dengan melantur.
Karina cuma bisa tepok jidat doang ngeliat itu.
"Apa maksud kamu?? BANGUN KIM CHAEWON!!"
Chaewon langsung terperanjat kaget mendengar suara keras itu sontak dia memegangi dada sebelah kirinya.
"Eeh p-pak–"
"Udah puas tidurnya?? Sekarang keluar kelas dan cuci muka lalu langsung berdiri di lapangan, gak usah protes. Ini hukuman buat kamu."
"Tapi pak–"
"Bapak bilang gak usah protes, cepat laksanakan."
Chaewon menghela nafasnya dalam, "Rin, kok lo gak bangunin gue sih"
"Udah gue bangunin tapi lo aja yang budeg." Sinis Karina.
Hmmmm ssstt hi :)
