21

1.8K 158 14
                                    

Didalam UKS Kazuha terbaring dengan luka lebam di sekujur tubuhnya.

"Gue mau sendiri, kalian pergi aja." Ucap Kazuha.

Winter melirik Karina dan Yeji, memberikan kode agar mereka meninggalkan UKS.

"Yaudah kita balik kelas. Tapi lo gapapa sendirian??" Tanya Winter.

Kazuha ngangguk ngangguk. "Gue gapapa."

"Zuha cepet sembuh ya hehehe." ujar Karina lalu pergi keluar UKS bersama Winter.

Sedangkan Yeji dia masih bertahan diposisinya, Kazuha menaikan sebelah alisnya menatap cewek itu.

"Lo kalo butuh temen cerita, gue siap jadi tempat cerita lo. Kalo pun gue gak bisa ngasih saran atleast gue bisa jadi pendengar baik lo, kan??"

"Lo pantas bahagia Zuu, gak seharusnya lo pendam semuanya sendirian. Lo gak sekuat itu, lo butuh orang lain dan orang lain butuh lo."

"Kita hidup bersosialisasi, lo gak bisa sendirian aja. Ada gue yang akan ada buat lo."

"Thanks yaaa" Kazuha tersenyum hangat pada Yeji.

Tak lama pintu UKS terbuka kembali menampilkan sesosok Chaewon.

"Gue balik kelas ya Zuu, cepet sembuh." Yeji melihat Chaewon sekilas sebelum akhirnya keluar uks.

Kazuha yang melihat Chaewon masuk langsung membalik badannya menjadi menghadap tembok.

"Kazuha kita perlu ngom–"

"Sori gue ganggu." Ucap seorang cowok menyela ucapan Chaewon. "Gue kesini mau ngasih Betadine yang tadi habis."

Cowok itu mendekati Kazuha dan mengeluarkan kotak yang dia pegang ditangannya.

"Boleh gue obatin siku lo yang lecet itu??"

Kazuha bangun dan menyender di brankar.

"Biar gue aja yang obatin," Kata Chaewon merebut kotak p3k itu.

"Apaansi Chae??? gue kan petugas PMR dan tugas gue ngobatin murid yang lagi sakit." Jelas cowok itu.

"Biar gue aja Sunghoon." tekan Chaewon.

Cowok itu yang ternyata Sunghoon hanya menghela nafasnya kasar.

"Iya iya nih gue keluar." Kata Sunghoon keluar UKS.













**

"Awhh pelan-pelan bisa gak sih?? Mending tadi Kak Sunghoon aja yang ngobatin." Dumal Kazuha.

Awalnya Kazuha ga mau diobatin sama Chaewon tapi karna yang lebih tua darinya itu terus memohon akhirnya Kazuha iyain, Lagian kelemahan Kazuha gak bisa denger Chaewon mohon-mohon kaya merengek gitu.

"Biarin ajaa rasain." Chaewon semakin neken luka yang ada di siku tangan Kazuha.

Kazuha cuma bisa nahan sakit dan meringis kesakitan.

Tak lama Kazuha melihat bahu Chaewon yang mulai bergetar dan terdengar isakan kecil yang keluar dari cewek itu.

"Hey.. kenapa nangis?" Kazuha merubah posisinya menghadap Chaewon.

"Kenapa sih zuha?? Kenapa harus kaya gini, kenapa kamu gak bilang dan gak cerita semuanya??"

"Aku emang cuma kakak tiri kamu, tapi aku juga ikutan sakit tau tentang semuanya. Kamu–"

Chaewon terdiam kala Kazuha menempelkan jari telunjuknya di bibir Chaewon.

"Cukup, aku gak mau bahas masalah itu saat ini. Cukup tiga tahun aku laluin semuanya sendirian, cukup aku. "

Kazuha terdiam merasakan sesak di dadanya, dia juga ingin menangis tapi air mata Kazuha tidak lagi bisa keluar saat ini.

Chaewon langsung memeluk Kazuha dengan erat, memeluk 'adik tirinya' yang sangat teramat dia sayangi.

Bahkan kata sayang lebih cocok diganti dengan cinta.

Cinta yang tumbuh dengan seiring berjalan waktu, cinta yang gak bisa terkontrol sendirinya. Ada rasa ingin menjaga dan memiliki satu sama lain, namun rasanya itu terlalu sulit untuk terjadi.







***

Kazuha masuk kedalam rumah diikuti Chaewon dibelakang yang membawa tas Kazuha.

Masuk kedalam rumah mereka udah disambut dengan Moni dan Pras.

"Zuha, Papa tadi ditelepon sama guru mu katanya–"

"Papa kalo mau marah nanti aja, aku capek mau istirahat." Potong Kazuha dan berlalu begitu saja melewati keduanya.

Moni mengusap pelan pundak sang suami dan tersenyum.

"Ma Pa aku nyusul Kazuha ya." Kata Chaewon yang diangguki Moni.

"Liat deh kayanya Chaewon sama Kazuha sudah akrab ya. Saya seneng liatnya." Ucap Moni yang melihat anak kandung dan tirinya terlihat akrab.

"Iya, semoga mereka selalu akur." Timpal Pras.

Saking akrabnya sampe pernah asdfghjkl, ytta :)





Chaewon masuk kedalam kamar Kazuha dan naro tas Kazuha di atas meja.

"Kamu mau makan??"

Kazuha yang lagi duduk dipinggir kasur menggelengkan kepalanya pelan.

"Yaudah langsung istirahat aja." Kata Chaewon dan hendak berbalik badan.

"Kak Chae.. " Panggil Kazuha seraya meraih tangan Chaewon.

"I love you... " Kazuha menatap dalam manik kecoklatan Chaewon.

"Rasa sayang aku ke kamu lebih dari seorang adik, aku gak mau denial. Aku yakin kamu tau maksud aku." Tambahnya dengan suara yang lembut seraya tersenyum.

deg

Rasanya jantung Chaewon mau copot mendengarnya, baru pertama kalinya Kazuha berbicara selembut itu padanya dan perasaannya sekarang gak karuan.

Chaewon bisa melihat ketulusan saat Kazuha mengucapkan itu.

"Zuha.. I love you too."

Kazuha tersenyum lebar dan langsung memeluk perut cewek itu, Chaewon mengusap pelan kepala Kazuha.

"Jangan tinggalin akuu."

Chaewon mengangguk walaupun Kazuha tidak bisa melihatnya.

Kazuha melepaskan pelukannya diperut Chaewon dan langsung berdiri untuk berhadapan dengan Chaewon.

Kazuha sedikit menunduk dan menempelkan keningnya di kening Chaewon.

"You're mine." Ucapnya dengan pelan.

Chaewon tersenyum seraya mengalungkan kedua tangannya di leher Kazuha.

"I'm yours."

Mereka saling melempar senyuman dan dengan segera Kazuha menicum bibir Chaewon.







































Tamat..






















Pi boonk, hayuukk
























Serius :)










































Prenggg.



































Saya ingin mengeram kmbli, dahlah baibai.

Falling (summerz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang