*:..。o○ Sakuma Ritsu x Reader ○o。..:*

171 12 0
                                    

❃.✮:▹ Melodies x Memories ◃:✮.❃
☆ Prince! Sakuma Ritsu x Reader ☆
★ Start ★

.
.
.

Kini aku tengah melihat cahaya bulan sabit diantara gelapnya langit malam tanpa kehadiran bintang-bintang dari jendela kamarku.

Walaupun sudah bertahun-tahun lamanya, aku tetap percaya padanya dan menunggu kehadirannya kembali.

Saat insiden penyerangan beberapa tahun lalu, dia menghilang begitu saja setelah berhasil menjadikan dirinya sebagai umpan untuk membuat orang-orang itu terkecoh hingga meninggalkan kastil.

Orang-orang dalam kastil ini, termasuk Scarlett, ibunya sendiri, menganggap bahwa dia sudah tiada sejak saat itu. Tapi aku tetap menyangkalnya dan percaya kalau ia masih hidup dan akan segera kembali.

Aku beranjak keluar dari kamar menuju ruang musik yang berisikan beberapa alat musik termasuk piano. Aku duduk di kursi depan piano lalu mulai memainkan nada-nada yang kami buat bersama.

Ya, itu benar. Gadis kecil yang awalnya nampak sangat pemalu itu ternyata pandai memainkan piano sama sepertiku. Berkat itulah kami jadi semakin dekat karena sering bermain piano bersama.

Anehnya, walaupun kami hanya memainkannya secara acak tanpa melihat not lagunya, permainan kami terdengar cukup merdu dan serasi.

Walaupun tanpa nama, aku tahu lagu yang kini tengah ku mainkan adalah lagu ke-8 yang kami buat bersama.

Tiba-tiba teringat olehku saat pertama kali aku bertemu dengannya.

Seorang gadis kecil dengan surai lembutnya yang masih pendek bersembunyi dibalik seorang wanita berpakaian pelayan.

"Ah, maaf Tuan, putriku ini memang pemalu. Apalagi ini pertama kalinya dia datang ke kastil dan bertemu dengan Anda." ujar wanita itu dengan senyuman canggung.

Seorang anak laki-laki yang tadi dipanggil 'Tuan' itu hanya mengangguk dengan ekspresi datarnya.

Melihat tangan mungil yang nampak memegangi baju milik seorang wanita yang sepertinya merupakan ibunya itu membuat anak lelaki beriris merah menemukan ide untuk membuat sang gadis kecil keluar dari tempat persembunyiannya.

Ritsu--anak lelaki bersurai hitam serta bermanik merah--dengan gerakan cepat segera menarik tangan mungil gadis kecil itu hingga membuat sang gadis kecil menunjukkan dirinya,

"Kenapa kau bersembunyi?" tanya Ritsu pada gadis kecil itu.

Si gadis kecil menunduk agar tak menatap kedua iris merah yang tengah menatapnya, "M-maaf Tuan, s-sa-saya..."

Kedua iris [e/c] mulai nampak berkaca-kaca. Melihat gadis kecil di hadapannya nampak ketakutan hingga hampir menangis membuat Ritsu kembali mengeluarkan suaranya, "Tenang saja, aku tidak akan menghisap darahmu."

"Darah? Tuan Muda... Seorang vampir?!" tanya [Name]--gadis kecil tadi--yang seolah tiba-tiba saja dapat kekuatan untuk menatap Ritsu.

"Sayangnya, bukan. Tadi aku hanya asal bicara agar kau mau menatapku." jawab Ritsu.

"T-tapi, saya hanya seorang pelayan yang baru akan bekerja disini... Bukankah akan lancang jika saya menatap mata Anda langsung?" tanya [Name] yang menunduk sambil memainkan jari-jari tangannya.

Our Stories (Anime ver) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang