*:..。o○ Midoriya Izuku x Reader ○o。..:*

98 12 0
                                    

❃.✮:▹ Dream x Wish ◃:✮.❃
☆ Midoriya Izuku x Reader ☆
★ Start ★

.
.
.

Lagi-lagi ditinggal sendirian di rumah. Tapi tak masalah, karena aku lebih suka sendiri seperti ini.

Yah, untuk sampah tak berguna sepertiku, sendirian berkali-kali lipat lebih baik kan? Tak akan ada yang mengejekku, memarahiku, memandang sinis kearahku, dan hal tak mengenakkan lainnya yang dapat ku hindari jika aku sendirian.

Tapi... Apa benar ini yang ku inginkan? Apa benar ini yang ku harapkan?

Lupakan. Sampah sepertiku tak layak memiliki harapan, kan?

'Kriet'

Hmm? Siapa yang datang?

'Bruk'

Ada sesuatu yang terjatuh?

Daripada penasaran, aku melangkah menuju ruang tamu.

Oh, seharusnya aku sudah bisa menduganya.

"Oi bocah tak berguna! Kenapa kau masih disini, hah? Cepat keluar dan cari kerja sana!" perintah seorang pria yang setengah mabuk.

Ya. Pria itu adalah Ayahku.

Tanpa mengatakan apapun, aku melangkah keluar rumah seperti apa yang telah diperintahkan. Tapi sayangnya aku keluar bukan untuk mencari pekerjaan, melainkan untuk berdiam diri didekat danau yang berada cukup jauh dari rumahku.

Namaku [Fullname]. Seperti yang Ayahku bilang tadi, aku memang tak berguna. Saat ini umurku sudah mencapai 25 tahun, tapi aku masih belum memiliki pekerjaan ataupun menduduki bangku kuliah.

Tapi anehnya, walaupun tak memiliki kegiatan yang berarti, aku selalu merasa lelah. Rasanya aku tak ingin melakukan apapun. Yang ku inginkan hanya menyendiri tanpa bertemu dengan siapapun.

Kesepian? Aku tidak begitu peduli sih... Toh selama ini aku selalu berteman dengan sepi. Kesendirian dan dunia khayalan adalah sahabat terbaikku, mungkin karena itulah aku sama sekali tidak keberatan kalau ditinggal sendiri.

Rasanya memang kosong. Kau tahu? Rasanya seperti ada lubang besar dalam hatiku hingga aku selalu merasa hampa dan kekurangan sesuatu--walaupun aku juga tidak mengerti 'sesuatu' apa yang ku maksud.

Aku mencelupkan kakiku ke dalam danau dan menatap pantulan diriku yang tercermin didalam air danau.

Hmm... Kalau dilihat-lihat, ternyata aku mirip dengan gembel yang dulu sering ku lihat di perempatan jalan, ya? Masuk akal. Pantas saja tidak ada satu pun orang yang menyukaiku.

Aku tertawa miris. Padahal saat masih kecil, aku ingin cepat-cepat jadi dewasa dan memiliki banyak sahabat dekat bahkan seorang pacar. Tapi setelah umurku sudah bisa dibilang dewasa seperti ini, aku malah ingin kembali menjadi diriku saat masih kecil dulu.

Yah... Kau bisa menyebutku kurang bersyukur atau apalah itu. Toh, Kata-kata seperti itu sangat sering ku dengar.

"Seharusnya kau lebih bersyukur dengan kehidupanmu yang sekarang", "Baru segitu saja sudah mengeluh? Coba lihat aku! Hidupku bla bla bla..."

Our Stories (Anime ver) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang