*:..。o○ Arthur Kirkland (APH England) x Reader ○o。..:*

161 8 17
                                    

❃.✮:▹ Memories ◃:✮.❃
☆ Arthur Kirkland (APH England) x Ghost! Reader ☆
★ Start ★
.
.
.

Belakangan ini aku selalu melihatnya yang duduk sendiri dibawah pohon sakura. Seorang gadis manis bersurai [h/c] dengan kulit pucat dan iris [e/c] hampa yang nampak kesepian.

Bahkan malam ini pun, disaat yang lain mulai beranjak pergi dari sini, dia sepertinya tidak ada niat untuk pergi sama sekali.

Aku pun menghampirinya berniat untuk membujuknya pulang. Bukan apa-apa, aku hanya tidak leluasa untuk membiarkan seorang gadis berada di tempat dingin ini sendirian apalagi saat malam-malam begini.

"Sedang apa sendiri disini?" tanyaku membuka percakapan ketika aku sudah berjongkok dihadapannya untuk bisa menatap wajahnya dengan jelas.

"... Aku tidak tahu." jawabnya dengan suara lemas.

Dia belum makan apapun, kah? Ah, tapi itu bukan urusanku sih...

Iya kan?

"Pulanglah. Tidak baik disini sendiri malam-malam." ucapku langsung pada intinya.

"Tapi aku lupa rumahku dimana..." katanya dengan tatapan kosong yang menatap lurus kearahku.

Uh... Kenapa aku jadi merasa agak merinding ya?

--Tunggu, lupa rumah? Memangnya bisa seperti itu?

"Uhm, kau bawa ponsel? Hubungi saja keluargamu." saranku.

Dia menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" tanyaku.

"Percuma. Kalaupun aku bisa pulang, mereka pasti akan mengabaikanku lagi. Jadi, mau aku pulang atau tidak pun, aku akan tetap kesepian." jawabnya yang semakin mengeratkan pelukannya pada kedua lututnya.

Masalah keluarga kah? Aku belum pernah ada masalah dengan keluargaku hingga membuat mereka mengabaikanku sih... Tapi aku mengerti rasa kesepian itu.

Karena aku juga merasakannya.

Setelah kedua orang tuaku pergi, aku sendirian di rumah itu. Dan, yah... Bohong kalau aku bilang aku tidak kesepian.

Kedua netra yang nampak hampa itu menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan.

"Apa? Kenapa menatapku begitu?" tanyaku yang sedikit takut dengan tatapannya.

"Kenapa kau bisa melihatku?" tanyanya balik.

Bukannya menjawab, aku malah bertanya balik, "Maksudmu? Tentu saja aku bisa melihatmu kan?"

"Tapi semuanya selain dirimu sepertinya tidak bisa melihatku..." jawabnya lirih.

Aku menatapnya dengan intens, mencoba mencari tahu apa yang salah dengannya sampai-sampai orang lain tidak bisa melihatnya.

... Kakinya tidak menapak tanah.

Jadi begitu. Pantas saja aku sedikit merasa takut saat melihat tatapan kosongnya.

Our Stories (Anime ver) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang