Our Stories (Anime ver)

*:..｡o○ Isara Mao x Reader ○o｡..:*

❃.✮:▹ "Alice" ◃:✮.❃
- (Fantasi AU) -
☆ Isara Mao x Reader ☆
★ Start ★

.
.
.

Namaku [Name]. Aku hidup sebatang kara di kerajaan yang sudah hancur nan kacau ini. Dulunya aku hidup dengan keluargaku dengan damai layaknya keluarga pada umumnya. Dulunya aku masih memiliki kedua orang tua juga seorang adik perempuan yang umurnya hanya satu tahun dibawahku.

Tapi sejak insiden pemberontakan itu terjadi, aku kehilangan kedua orang tuaku yang bekerja sebagai pelayan dan ksatria keluarga kerajaan di kastil. Sedangkan adikku yang bertubuh lemah dan sering sakit, dia dibawa oleh sekumpulan orang yang tak ku kenali.

Saat itu aku sudah berusaha untuk mencegahnya. Aku sudah berusaha untuk melawan mereka dengan segenap tenagaku. Tapi karena jumlah mereka yang banyak, juga karena perbedaan kekuatan yang jauh di antara kami, aku gagal untuk melindunginya. Aku gagal melindungi satu-satunya keluarga yang ku miliki.

Sekarang kerajaan ini sudah semakin kacau. Insiden pemberontakan yang membuat warga menjadi terpecah belah ternyata memancing kerajaan yang lebih besar untuk menindas dan berencana untuk merebut kerajaan kecil ini.

Sekarang aku sudah tak peduli lagi. Entah itu pada peperangan yang tengah berlanjut, ataupun pada nyawaku yang mungkin sedang terancam, aku sudah tidak peduli lagi. Lagipula semua orang yang berharga bagiku telah pergi. Jadi untuk siapa aku masih bertahan?

Kedua mataku menatap kosong kearah kekacauan yang nampak tidak jauh dari hadapanku. Tanpa mempedulikan orang-orang yang tengah berusaha untuk saling membunuh satu sama lain, aku mulai melantunkan sebuah lagu yang sering Ibu nyanyikan untukku dan adikku saat kami masih kecil.

♩ Bangkitlah

Tak peduli seberapa hancur hatimu

Tak peduli seberapa hancur harapanmu

Bangkitlah

Jangan biarkan keputus asaan menjadi temanmu

Jangan biarkan hatimu membeku

Percayalah

Suatu hari cahaya kan bersinar menerangi hidupmu ♩

Aku terdiam begitu selesai menyanyikan bagian lirik itu.

Kenapa aku harus bangkit? Kenapa aku tidak boleh putus asa? Kenapa hatiku tidak boleh membeku? Kenapa aku harus percaya pada cahaya yang katanya akan menerangi hidupku sedangkan semua cahayaku telah pergi meninggalkanku?

Padahal dulu aku sangat menyukai lagu yang seringkali dijadikan sebagai lagu pengantar tidur oleh ibuku, tapi kenapa sekarang aku malah membencinya?

'Prok prok prok'

Aku langsung mengalihkan pandanganku kearah asal suara begitu mendengar ada yang bertepuk tangan.

Mataku sedikit membulat saat melihat siapa yang bertepuk tangan dan berjalan mendekat kearahku.

Tidak salah lagi, mereka adalah orang-orang yang membawa adikku pergi jauh dariku.