Suasana yang indah dan asri menyapa di sepanjang jalan tempat kos kosan.
Satu dua rumah kos terlewati begitu saja, tandanya sudah ditempati oleh orang lain.
"tinggal sisa ini mba, kalo mba mau boleh ambil harganya setengah aja deh soalnya ada kurangnya dikit ada pintu ke kamar sebelahnya" ucap ibu kos yang masih mengipasi dirinya.
Sebuah kamar kos yang terletak paling pojok nan teduh, dapat dilihat bahwa kosan tersebut berupa kamar, karena hanya memuat 1 kamar mandi kecil, tempat tidur single dengan rangkanya, 1 lemari baju, dan 1 meja belajar.
"oh iya kamar sebelahnya udah ada yang nempatin juga mba" ucap ibu kos tadi.
Perempuan yang sedang bernegoisasi dengan ibu kos itu tampak berpikir, mempertimbangkan apakah ia harus menempati kamar kos ini yang dekat dengan kampusnya atau mencari kosan lain dengan harga yang tidak jauh berbeda.
Namun setelah beberapa saat ia berpikir, ia tidak punya pilihan lain selain menempati kosan itu, kosan lain sudah penuh, ada pun yang kosong letaknya jauh dari kampus dan harganya mahal.
"baik bu, saya ambil, tapi setengah harga ya bu" ucap gadis itu, namanya Salsabila Anggraini atau yang kerap dipanggil Bila.
Ibu kos tersenyum dan memberikan kunci kamar, terdapat 2 kunci yang tergantung.
"satunya kunci buat pintu kamar sebelah" ucap ibu kos.
Bila tersenyum dan langsung memasuki kamar kosnya. Setelah menutup pintu betapa terkejutnya ia ketika melihat bahwa pintu kamar sebelah adalah pintu besi hollow yang biasa digunakan agar tahan maling.
Posisi pintu itu tepat di tembok samping pintu kamarnya.
Saat membuka pintu, Bila langsung disuguhkan dengan pemandangan kamarnya, 1 kamar mandi kecildi pojok kiri drai pintu masuk, tempat tidur single dengan rangkanya di sebelah kiri, 1 lemari baju di sebelah kanan, dan 1 meja belajar di pojok kamar.
Tata ruang yang sangat bagus kecuali kamar mandi kecil yang langsung menghadap ke pintu besi hollow tersebut.
Suara krasak krusuk dari kamar sebelah menarik perhatiannya, Bila pun mencoba melihat siapa kiranya yang menjadi tetangganya.
Seorang pria dengan tubuh tinggi dan kulit sawo matang yang manis sedang merapikan kamar itu, Bila lagi lagi terkejut dan mencoba untuk mengalihkan pandangannya.
Apakah ia tidak salah lihat? Seorang laki-laki adalah tetangganya? Ia harus segera menanyakan pada ibu kosnya untuk memastikan bahwa tempat kosan yang diseakan kepadanya adalah benar.
Bila
Bu, kamar sebelah yang isi memang laki-laki ya?
Ibu kos
Iya mba, ga apa apa lah mba.. anaknya baik kok, ganteng juga
Memang laki-laki di kamar sebelahnya tampan, namun bukan berarti itu menjadi alasan ia menerima kamar kosnya berbagi dengan laki-laki.
Mengingat Bila sudah membayar pnuh untuk kosannya, ia tidak bisa langsung membatalkan sewanya.
Akhirnya Bila pasrah dan mulai memasukan semua barang barangnya ke dalam kamar.
Ia menyalakan lampu yang tampak remang remang, agar suasana tidak canggung ia pun mencoba untuk menyapa teman sebelah kamarnya itu untuk menanyakan lampunya juga.
"hmm, permisi... halo, kenalin gue Bila, hmm boleh liat lampunya?" Tanya Bila.
Namun laki-laki itu malah membuka bajunya membuat Bila berbalik menyender ke tembok sekat kamar mereka, ia terkejut dengan apa yang ia lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate Neighbor [Discontinue]
RomancePindah ke kosan yang tidak sesuai ekspektasi mungkin memang mengesalkan, apalagi jika harus bertetangga dengan laki-laki. Namun siapa sangka ternyata hal itu menjadi awal dari kisah cintanya WARNING!!! Harap bijak dalam membaca :))