Dito bangun lebih pagi, bahkan sangat pagi dari biasanya, ia juga membangunkan Bila.
"Bila.. hey, bangun" ucap Dito mengelus lembut wajah Bila.
Bila mengerjapkan matanya, "hm? Kenapa?" tanya Bila.
"ayo bangun, mandi, abis itu kita berangkat ke kampus" ucap Dito.
Bila bangkit dari tidurnya dan terduduk, mencoba menormalkan penglihatannya, Bila mencari ponselnya dan melihat jam disana.
"buset Ditoo, ini masih jam 4"
"ssttt jangan berisik" ucap Dito, "pokoknya kita harus ke kampus lebih dulu biar ga harus denger atau liat yang aneh aneh dari kamar sebelah" ucap Dito.
"ya udah lo mandi duluan aja" ucap Bila.
"gue mandi di kamar mandi gue lah" ucap Dito.
"yaa katanya ga mau berisik, kalo lo mandi disana sama aja dongg berisik" ucap Bila.
Dito tampak berpikir, "atau mandi bareng?" tanya Dito yang menunjukan smirknya.
Bila menghadiahi Dito dengan tatapan tajamnya.
"buruan mandi ga?!" ancam Bila.
Dito hanya terkekeh, kemudian segera mengambil handuk serta baju ke kamarnya.
"lo kalo mau pake baju di dalem nanti, soalnya ada gue" ucap Dito.
Bila mengangguk, "tumben banget biasanya mau maunya aja ngeliat" ucap Bila.
"apa bil?" Dito menghampiri Bila.
"engga, apaan sih kuping lo" ucap Bila.
Dito tersenyum miring, "awas aja sih kalo nanti malah lo yang nyosor nyosor"
"udah deh Dit! Mandi sana!" ucap Bila sembari mendorong Dito.
Dito pun pergi mandi, kali ini ia langsung keluar dengan pakaian lengkapnya untuk kuliah.
Giliran Bila yang mandi, ia pun keluar sudah dengan pakaian yang rapi.
Keduanya menyiapkan barang-barang masing-masing yang akan dibawa ke kampus.
"mereka ga apa apa emangnya ga dibangunin? Nanti kalo Geri ga kuliah gimana Dit?" tanya Bila.
"kok lo jadi khawatirin dia sih?" ucap Dito kesal dan langsung keluar kamar untuk berangkat kuliah.
Bila pun segera mengunci pintunya dan menyusul Dito.
"Dito! tungguin" ucap Bila.
"kenapa? Bukannya lo lebih khawatirin Geri? Sana bangunin, paling juga lo di protes sama pacarnya" ucap Dito.
Bila menunjukan wajah bersalahanya, "gue kan cuma nanya, lo marah ya?" tanya BIla.
"jelass" ucap Dito sembari memakai helmnya.
"maaf Dito" ucap Bila.
"apa? Gue ga denger"
"maaf"
"ngomong apa sih Bil"
Bila sungguh kesal dengan Dito yang pura pura tidak mendengarnya, ia pun menarik kerah baju Dito.
"maaf Dito" ucap Bila.
"cium dong" ucap Dito pada Bila.
Bila menghempaskan kerah baju Dito, kemudian memutarkan bola matanya malas.
"ga gue maafin deh"
"ya udah pipi aja tapi" ucap Bila.
"apa ga sekalian aja sama bibirnya" ucap Dito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate Neighbor [Discontinue]
RomancePindah ke kosan yang tidak sesuai ekspektasi mungkin memang mengesalkan, apalagi jika harus bertetangga dengan laki-laki. Namun siapa sangka ternyata hal itu menjadi awal dari kisah cintanya WARNING!!! Harap bijak dalam membaca :))