Chapter 18

6.1K 138 4
                                    

Gambaran tubuh terpampang saat Bila membuka matanya. Belakang punggung dengan sekumpulan daging yang sempurna membentuk otot otot yang indah.

Bila tersenyum mnatapnya, padahal matanya belum sempurna terbuka namun ia sudah tahu makhluk di depannya ini adalah Dito yang sedang melakukan peregangan pada tubuhnya.

Sesaat setelahnya tubuh itu berbalik padanya dan menghampiri Bila.

Cup. Cup. Cup.

"morning baby"

Bila tersenyum dan membuka matanya dengan sempurna melihat sosok Dito yang kini tengah menatapnya.

"morning babe"

Bila meraih tengkuk Dito dan mencium bibirnya.

Sudah menjadi rutinitas keduanya untuk saling memberikan morning kiss di pagi hari ketika keduanya sudah bangun dari tidur.

Tidur berdua mungkin bukan lagi hal awam bagi keduanya, melainkan sudah menjadi kebutuhan, bukan hanya tidur pada malam hari saja, tapi bahkan mereka akan tidur bersama pada siang hari bila mereka tidak ada kelas ataupun pada hari libur.

"hari ini mau sarapan apa?" tanya Dito sambil memainkan rambut Bila yang sudah acak acakan itu.

Bila menyipitkan matanya tampak berpikir, "hmm nasi padang?" tanya Bila.

"yakin mau nasi padang pagi pagi?" tanya Dito menampilkan senyumnya yang snagat manis.

Bila bangun dari tidurnya dan terduduk, "rencananya sih mau makan kamu yaa.. tapi..."

Dito menunggu ucapan Bila sembari menggigit bibir bawahnya dan tersenyum menggoda.

"tapi?" tanya Dito.

"tapi... aku mau mandi!"

Bila bergerak cepat agar ia bisa turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi, namun Dito tampapknya tidak akna membiarkan itu terjadi, karena Bila sudah menggodanya tidak mungkin Dito akan membiarkan Bila lepas begitu saja.

Ia langsung menarik Bila ke pelukannya membuat Bila bergerak tak karuan agar lepas dari pelukakn Dito, keduanya tertawa riang gembira.

Dito menatap Bila yang juga menatapnya, dengan segera Dito mencium tulang selangka Bila.

"jangan berbekas Dito.. aku mau kuliah" ucap Bila.

"emang aku bakal ngizinin kamu pake baju terbuka?" tanya Dito.

"Dito..." ucap Bila memperingatkan.

Dito tersenyum, namuan dengan segera ia berpindah mencium bagian atas payudara Bila. Baju tidur yang cukup seksi itu ia tarik agar bagian atas dada Bila terlihat dan ia bisa menciumnya.

Terasa sengatan listrik dan juga rasa geli pada perut Bila yang disebabkan oleh ciuman Dito.

Bila meraih tengkuk Dito, perlahan menyusuri rambut belakang Dito yang menyebabkan sengatan kecil disepanjang sentuhan Bila dapa Dito, hal itu membuat bulu kuduk Dito berdiri hingga kedua bahunya.

Namun justru hal itu bukannya membuat Dito menghentikan ciumannya, ciumannya justru semakin bawah hingga sampai pada putting payudara Bila.

Dito menjilatnya kemudian membiarkannya diterpa angina yang berhembus dari hidung Dito.

Sensasi rasa dingin yang disebabkannya membuat Bila semakin merasakan desir darahnya semakin mengalir cepat.

Setelahnya Dito langsung mengulum putting payudara Bila dengan lembut, membuat Bila sedikit menenggakan kepalanya sembari masih mengelus tengkuk Dito.

Dito mulai memainkan lidahnya pada putting Bila.

"hahh.. hmmhh" desah Bila setelah Dito mulai meremas payudara satunya.

Roommate Neighbor [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang