Chapter 14

7K 192 5
                                    

Jam menunjukan pukul 6 pagi. Beberapa orang sudah keluar dari kamar masing masing menikmati udara segar di pagi hari.

Sebagian orang sudah berdiri menatap danau sembari mengesap minuman panasnya, entah itu the, sereal seduh ataupun kopi.

Beberapa orang lainnya masih tertidur pulas di dalam kabin kabin di pinggir danau, sebagian ada juga yang tidur di dalam villa dan beberapa laki laki yang berjaga semalam masih tertidur di gazebo pinggir danau.

Pagi ini Dito dan teman temannya sudah bangun pagi berdiri sembari menatap danau.

"dingin anjing!" ucap Geri sembari menarik jaketnya.

Dito tersenyum simpul melirik Geri sebentar.

"yang abis gituan mah senyam senyum mulu pasti anget terus tuh badan" ucap Geri pada Dito.

Sontak Sinta dan juga Raya menoleh ke arah Dito.

"ngwee lu semalem?" tanya Sinta.

"sama siapa njing?" tanya Raya pada Dito dengan wajah tak percaya.

Dito hanya tersenyum dan meninju kecil Geri, "apaan sih lo Ger!" ucap Dito sedikit malu malu.

"sama Bila ya? Dimana? Kok gue ga tau" ucap Raya.

"lu ga bilang bilang sama kita lagi, tontonan seru" ucap Sinta pada Geri.

"gue ga gituan gais, sesat banget lu Ger" ucap Dito namun senyum itu tetap tak luntur dari wajh Dito.

"ga ngiwi aja muka lu udah sumringah gitu" ucap Raya.

"apalagi kalo..."

"yee.. udah udah, nanti kalo ada Bila jangan dicengcengin yaa, dia pasti malu" ucap Dito.

Sinta, Raya dan juga Geri mengangguk bersamaan kemudian mengesap kembali minuman panas mereka.

"resmi jadian lu?" tanya Sinta yang dijawab dengan anggukan oleh Dito.

"yang bener lu?" tanya Raya.

"bener" ucap Dito singkat.

"rencana mau ngiwi kapan?" tanya Geri.

Seketika semua mata menoleh pada Geri.

"lug a perlu tau nyet!" ucap Sinta.

"katanya lu mau nontonin" ucap Geri.

Begitulah percakapan Dito dan teman temannya di pagi hari.

Sementara itu Bila dan teman temannya di salah satu kabin sedang bersiap untuk menampakan diri mereka keluar.

"serius lu udah jadian sama kak Dito?" tanya Tasya.

Bila mengangguk malu malu.

Mendapat jawaban seperti itu Tasya langsung mengepalkan tangannya dan menunjukan ekspresi gemasnya pada Bila.

"Bilaaa... Aaaaaa gue seneng banget temen gue udah jadian" ucap Tasya.

"selamat ya Bil" ucap Lala yang tampak kurang bersemangat.

"napa lu? Masih ngantuk?" tanya Tasya pada Lala.

Lala mengangguk, "iya nih, keknya gue mau tidur lagi aja, kalian berdua kalo mau keluar duluan aja" ucap Lala sembari menatap layar ponselnya.

Bila menangkap raut wajah yang berbeda dari Lala, entah mengapa tapi Bila merasa Lala bukannya sedang mengantuk, tepi lebih terlihat sedih.

Bila mengelus bahu Lala, "lo ga apa apa? Beneran lo mau tidur lagi sendiri disini?" tanya Bila.

"ga apa apa" singkat Lala yang langsung menidurkan dirinya dan membelakangi Bila.

Bila merasa tidak enak dan juga aneh melihat sikap Lala.

Roommate Neighbor [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang