Bila terbangun dari tidurnya, hari sudah menunjukan sore hari.
Tidak ada tanda tanda Dito sudah pulang.
Bila melihat ponselnya, ini jadi kali pertama ia lebih sering melihat ponselnya. Tidak ada pesan apapun.
Bila pun menghela nafasnya kemudian beranjak dari tidurnya, mungkin Dito baru akan pulang saat malam, saat itu Bila harus sudah siap bersih dan wangi.
Bila pun mengambil handuknya dan pergi mandi.
Setelah selesai mandi ia sengaja tidak membawa baju ganti dan menggantinya di kamar, namun lagi lagi belum ada tanda tanda Dito sudah pulang.
Bila melihat isi lemarinya, ia berpikir pakaian apa yang akan ia kenakan mala mini? Apakah baju tidur pendek dan seksi yang pernah ia pakai? Mungkin itu saja.
Bila mengambilnya dan mulai berpikir apakah Dito akan melihatnya sebagai perempuan penggoda bila memakai baju itu?
Ia pun menyimpan kembali bajunya dna memutuskan untuk mengenakan celana pendek dan kaos putih oversize hingga menutupi pahanya.
Bila
Masih lama pulangnya? Aku mau pesen makan ya
Dito
Masih lama, pesen aja yaa sayangkuu
Rasanya Bila mau muntah membaca chat dari Dito, jujur saja hal itu membuatnya merinding, Dito memanggilnya 'sayang'.
"iwh.. gaya pacarannya kaya jamet" monolog Bila.
Bila memesan makanannya untuknya sendiri.
Rasanya cukup aneh, padahal dulu ini adalah hal yang sangat Bila inginkan, Dito pergi meninggalkannya sendiri di rumah.
Bila mengambil tabnya dan mulai membaca beberapa materi untuk kuliah besok pagi.
BIla biasanya bisa tahan untuk tidak melihat ponselnya, namun kini mungkin setiap 15 menit sekali ia akan mengecek ponselnya.
Wajahnya akan terlihat murung bila tidak mendapati notif apapun.
Setelah menyelesaikan satu materi Bila merebahkan tubuhnya, sepertinya tadi siang ia sudah tidur dengan cukup namun mengapa saat ini ia mengantuk?
Perlahan mata Bila terpejam.
****
Jam menunjukan pukul 10 malam.
Pintu kosan kamar Bila terbuka.
"Bila sayang.. aku pulang!" Sapa Dito sebelum akhirnya ia melihat Bila yang sudah tidur di kasurnya dengan ponsel dan juga tab di samping kirinya.
Dito tersenyum simpul melihat pemandangan di depannya.
Ia pun mendekati Bila, menyimpan ponsel dan tabnya di meja belajar Bila.
Dito membuka hoodienya dan mulai merebahkan tubuhnya di samping Bila.
Dito melihat wajah polos Bila yang tertidur dengan tenang dan nyaman, rasanya Dito saat ini ingin menggigit gemas pipi BIla.
Turun menuju leher Bila yang masih kosong melompong, apakah ia harus membuat tanda disana seperti yang ia buat di bibir Bila?
Dito mulai mengecup tulang pipi Bila kemudian kening Bila dan juga bibir Bila sekilas, ia sudah tidak sabar ingin melahap leher Bila yang menggodanya.
Dito pun mulai mengecup singkat leher Bila, hingga membuat sedikit pergerakan dari Bila yang merasa sedikit terganggu.
Dito pun mulai menghisap kecil leher Bila dan juga memberikan gigitan gigitan kecil hingga Bila ber-aduh dan bangun dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate Neighbor [Discontinue]
RomancePindah ke kosan yang tidak sesuai ekspektasi mungkin memang mengesalkan, apalagi jika harus bertetangga dengan laki-laki. Namun siapa sangka ternyata hal itu menjadi awal dari kisah cintanya WARNING!!! Harap bijak dalam membaca :))