Keesokan harinya, Bila dan Dito kembali memandang satu sama lain setelah selesai mandi, hal itu seakan menjadi sebuah kebiasaan mulai dari hari ini.
Dito hari ini juga ada kelas pagi.
"hari ini mau berangkat bareng?" tanya Dito dari pintu besi sambil mencoba membuka kuncinya.
"pake dulu baju kan bisa" ucap Bila yang risih dengan kelakuan Dito yang asal masuk kamarnya untuk meminta bdy lotionnya.
"gue maunya pake body lotion dulu abis itu pake baju, biar kering dulu dibadan" jawab Dito.
"semalem lo-"
"ga usah cerita cerita, gue ga tertarik, dan gue minta maaf kalo gue bikin suara suara aneh kaya kemarin, gue ga sadar dang a tau juga kenapa bisa kek gitu padahal selama ini ga ada yang pernah bilang kalo gue tidur kaya gitu" jelas Bila.
Dito terdiam menahan tawanya, "gue sebenernya mau bilang kalo semalem lo ga bikin suara suara aneh" ucap Dito.
Bila menghela napasnya kesal, kemudian Bila mengambil body lotionnya dan memberikannya pada Dito.
"kalo lo mau ambil aja, ga usah dibalikin, gue beli lagi aja" ucap BIla menyodorkan body lotionnya.
Dito menatap body lotion itu dan mata Bila bergantian dengan tatapan serius bertanya-tanya, apakah Bila memang tidak tertarik dengan dirinya hingga Bila tidak ma uterus dekat dengannya.
Dengan malas Dito mengambil body lotion itu dan kembali ke kamarnya.
****
Di kampus Bila dan Dito tak sengaja berpapasan, Dito memberikan senyumannya, yang dibalas tatapan saja oleh Bila. Hal itu membuat Dito dan teman temannya sedikit kecewa.
"itu siapa Bila?" tanya teman Bila.
"orang mesum, ga usah diladenin" ucap Bila.
"hah? Orang mesum? Ganteng gitu, gebetan lo? Kalo ga mau buat gue aja sih" ucap teman bila.
Bila memutarkan matanya malas, "gih, ambil tuhh" ucap Bila.
"macho gitu tau keliatannya"
"terus?"
"ya lo masa ga tergoda sama cowo kek gitu?" tanya temannya.
Jujur sih iya, tapi ga boleh kita harus kuat, jual mahal dulu lahh masa mau murahan, batin Bila.
Setelah pulang kuliah seperti biasa teman teman Dito kemarin selalu datang, hari ini tampak hening namun setelah memasuki kamar Bila baru menyadarinya, Bila tampak terkejut melihat pemandangan yang ada di depannya saat ini, Dito dan ketiga temannya sedang duduk sambil menonton film dewasa lewat layar proyektor di tembok kmaar Dito dengan volume yang sangat kencang.
Bila tidak sadar bahwa ia kini sedang mematung melihat layayr proyektor dari pintu besi.
"eh Bila udah pulang, mau ikutan ga sini, kita lagi nonton seru banget lohh" ucap teman laki-laki Dito.
"anak polos jangan diajarin aneh aneh deh Ger"
"ga apa apa biar Bila belajar"
Suara tertawa muncul dari teman-teman Dito, sementara itu Dito hanya tersenyum dan melihat ekspresi wajah Bila yang datarmelanjutkan aktivitasnya di kmaarnya sendiri.
Mungkin rencana ini kurang bagus untuk digunkan untuk mendekati Bila yang sangat polos namun tetap bijak dalam melangkah itu.
Dito sedikit kecewa karena rencananya kali ini juga tidak berhasil. Lantas harus dengan cara apa lagi ia bisa mendekati perempuan disebelah kamarnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate Neighbor [Discontinue]
RomansaPindah ke kosan yang tidak sesuai ekspektasi mungkin memang mengesalkan, apalagi jika harus bertetangga dengan laki-laki. Namun siapa sangka ternyata hal itu menjadi awal dari kisah cintanya WARNING!!! Harap bijak dalam membaca :))