Pagi hari cukup cerah namun berat bagi Bila.
Bangun di pagi hari tanpa membangunkan Dito rasanya sangat sulit, terlebih tangan besarnya itu memeluknya sepanjang malam.
Bila berhasil pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian.
"morning babe" ucap Dito dengan senyuman di wajahnya.
Ia masih terduduk di kasur menatap Bila yang saat ini tengah panik karena mengetahui Dito sudah bangun.
"oh hey.. hmm sorry gu-hm aku harus buru buru ke kampus" ucap Bila melanjutkan kegiatannya memasukan barang barang yang akan ia bawa kuliah.
"oh iya? Kenapa ga bilang dari awal? Aku bisa bangun lebih pagi dan anter kamu sayang" ucap Dito.
"hm.. tadi aku liat kamu kayanya cape banget sama project project kamu, jadi aku mutusin untuk pergi sendiri. Aku juga udah pesen ojek online dan sebentar lagi dating, toh kelas kamu mulai jam 10 hari ini kan?" ucap Bila.
"ojek online?" tanya ditto merasa aneh.
"ya, aku bener bener harus buru buru" ucap Bila.
"oke tunggu" Dito beranjak dari duduknya dan menghampiri Bila. Ia hendak memberikan ciumannya namun Bila menghindar dan Dito hanya bisa mencium pipinya saja.
"bye" ucap Bila pergi begitu saja.
Bukan hanya itu saja, hidup Bila terasa menjadi semakin sulit. Ia bukan hanya harus menghindari Dito tapi juga Tasya dan Lala. Tak sulit menjauh dari Lala karena ia akan lebih dulu menjauh dari Bila, namun sayangnya Tasya tetap tidak tinggal diam.
Hari ini mereka ada di kelas yang sama, bukan tidak tahu Bila sangat sadar bahwa Tasya mungkin berniat untuk mengajaknya berbicara sehingga ia harus mengambil kursi paling dekat dengan Bila, di belakang Bila saat ini.
Namun keputusan Bila sudah bulat, ia tidak ingin lagi berurusan dengan siapapun, terlebih pada orang orang yang sengaja menjauhinya hanya karena ia berpacaran dengan orang yang juga disukai oleh sahabatnya.
Berkali kali Bila sudah mengabaikan Tasya, namun sepertinya Tasya pantang untuk menorah.
"baik, dalam tugas ini kalian akan kerjakan secara berkelompok, berisi dua orang, silahkan didiskusikan masing masing, siang ini saya terima daftar kelompoknya" ucap salah satu asisten dosen setelah memberikan response pada hari itu.
Semua mahasiswa mulai berkerumun dan berbicara satu sama lain seperti lebah dan lalat yang terbang kesana kesini.
Bila melihat sekelilingnya, Lala masih terdiam duduk, mungkin menunggu ada yang mengajaknya berkelompok, tasya berusaha keras untuk menghampiri Bila dan memintanya untuk satu kelompok dengannya.
"Bila! Bil!" teriak Tasya.
Bila yang gelagapan melihat salah seorang temannya yang masih sibuk memasukan laptop ke dalam tasnya.
"Zaky!" Bila menghampiri laki-laki yang bernama Zaky itu.
Zaky tampak kebingungan ketika Bila menghampirinya.
"hmm.. gue liat lo belum ada temen kelompok, jadi lo mau satu kelompok sama gue?" tanya Bila.
Zaky tampak berpikir, ia melihat penampilan Bila dari atas sampai bawah, boleh juga pikirnya.
"hmm... oke, tapi gue ga punya banyak waktu buat kerja kelompok, jadi lo yang tentuin, gue cuma kosong malem minggu" ucap Zaky.
"oke, thanks" ucap Bila.
Lala yang melihat kejadian itu hanya tersenyum miring sembari memutarkan bola matanya.
Tasya kemudian mencari orang lain untuk sekelompok dengannya, siapapun asal jangan Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate Neighbor [Discontinue]
RomancePindah ke kosan yang tidak sesuai ekspektasi mungkin memang mengesalkan, apalagi jika harus bertetangga dengan laki-laki. Namun siapa sangka ternyata hal itu menjadi awal dari kisah cintanya WARNING!!! Harap bijak dalam membaca :))