Chapter 6

12K 300 3
                                    

"lo bikin kita-kita malu tau ga?"

"coba lo bilang kalo tetangga lo adalah most wantednya kampus La, kak Dito anak teknik"

"kalo kita tau kan kita ga ngomong kaya tadi ke kak Dito, aarghh mau ditaro dimana muka gue Bil?"

"aduh, kalian berisik banget sih, lagian dianya juga ga kenapa-napa kan? Maksudnya dia ga marah ke lo pada kan? Ya udah santai aja" ucap BIla yang sebenarnya tidak bisa tenang sebab Dito pasti akkan membahas hal ini di kosan.

"lo harus sampein permintaan maaf gue ke kak Dito! Harus pokoknya!" ucap Tasya.

Bila pun mengangguk dengan malas.

Setelah selesai menghabiskan makanan mereka, mereka pun menghampiri salah satu meja wawancara kepanitiaan.

Setelah mengisi nama nim serta kehadiran mereka menunggu hingga nama mereka dipanggil untuk wawancara.

"yang wawancara kak Marko ya?" tanya Lala.

"iya, katanya siih dia ketua angkatan teknik mesin, kabarnya dia juga mencalonkan jadi ketua BEM fakultas" jelas Tasya.

"keren yaa, gue keknya ga bisa deh kalo kaya gitu" ucap Lala.

"eh Bil, kak Dito tadi bilang sampai ketemu di kosan, lo emang mau ngapain?" tanya Tasya.

Bila terdiam, alasan apa yang sekiranya masuk akal untuk disampaikan pada teman-temannya.

"oh.. itu, hmm gue, itu.. dia mau minjem tab gue" ucap Bila.

Lala dan Tasya mengangguk paham.

"kapan kapan kita mau main deh ke kosan lo, siapa tau bisa liat kak Dito shirtless" ucap Lala.

"paan sih lo berdua gila ya!" ucap Bila.

Mereka pun tertawa, hingga Bila dipanggil untuk melakukan sesi wawancara.

"gue duluan yaa" ucap Bila dan langsung menuju meja wawancara.

"Salsabila Anggraini?" tanya seorang laki-laki di hadapannya.

Bila pun mengagguk dan memberikan senyumannya.

"kita mulai wawancara yaa" ucapnya.

Sesi wawancara pun dimulai, Bila menjawab satu persatu pertanyaan yang disampaikan oleh kakak tingkatnya yang di sebut Marko itu.

"oke sesi wawancara selesai, makasih yaa udah daftar pengumumannya tanggal 24, nanti bakal kita post juga di Instagram" ucap Marko.

Bila menghampiri teman-temannya yang belum dipanggil.

"udah ga usah diliatin mulu kali ko" ucap seorang laki-laki yang sedang memegang beberapa berkas di samping Marko.

Makro melirik sebentar ke arah sumber suara, ia pun tersenyum, "cantik, anaknya juga pinter" ucapnya.

"gas aja kali, daftar divisi apa dia?" tanya laki-laki itu lagi.

"MDB" singkat Marko.

"wahh lo harus cepet tuh, ntar dia malah suka sama Dito"

Marko tampak berpikir sambil melihat lagi CV yang diberikan oleh Bila, "ga akan lah tuh anak suka sama modelan kek gini" ucap Marko.

Selanjutnya Tasya dan Lala dipanggil untuk wawancara.

"Bil, lo kan ada janji sama kak Dito mending lo pulang duluan aja" ucap Tasya.

"iya, kasian kak Dito nanti nungguin lo" ucap Lala.

"apaan sih lebay ah lo berdua" ucap Bila meenggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan teman-temannya.

"eh gue wawancara dulu yaa" ucap Tasya.

Roommate Neighbor [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang