Panggil saya Mas !!

238 6 0
                                    

"Aaaaaaa....."

Gibran terkejut, ia lantas melilitkan kembali handuk ke pinggangnya, lalu menoleh ke belakang, ia lihat Ayna menutup mata dengan kedua tangannya, Gibran terkejut ternyata gadis itu sudah bangun dari tidurnya

"Heii diamm" Perintah Gibran, ia buru buru mendekati Ayna

"Astagfirullah, hampir saja mata hamba berdosa ya Allah" ucap gadis itu

Ayna langsung diam dan menunduk, ia tidak tahan melihat Gibran lebih tepatnya tidak tahan melihat tubuh Gibran yang sangat atletis itu, baginya tubuh Gibran adalah tubuh yang bisa menggoyahkan iman, dan hampir saja ia melihat sesuatu yang tidak seharusnya

"Kenapa kamu teriak? Ini sudah malam, nanti kalo ada yang dengar gimana?, mereka bakal mikir saya macam macam sama kamu" bentak Gibran

"Ma maaf, saya cuma kaget aja pak" jawab nya takut, ia tidak bisa menatap Gibran yang kini berdiri di depannya dengan bertelanjang dada

"Pak?, Kamu manggil saya bapak?" Tanya Gibran

"Iyaa" cicit Ayna

"Dengar Ayna, jika di kampus kamu boleh manggil saya bapak, karena saya adalah dosen kamu, tapi kalo disini kita suami istri, jadi panggil saya Mas" jelasnya lagi

'Ha? Mas? Mas Gibran gitu?, Iyeuhh, gue malah geli dengernya' batin Ayna

"Paham kan?" Tanya Gibran lagi

"Paham pak, eh maksud saya paham Mas" jawab Ayna

"Cepat mandi, ada yang mau saya bicarakan" ucap Gibran pada istrinya

Gibran lantas kembali memakai pakaiannya, Ayna yang tidak mau melihat itu segera pergi mengambil pakaian dan langsung masuk ke kamar mandi tanpa menoleh sedikit pun ke arah Gibran

Tak lama kemudian, Ayna keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap, bahkan gadis itu masih menggunakan hijab instan walaupun sudah berada di kamar dengan suaminya

Ia melihat Gibran duduk diatas kasur dengan laptop di pangkuannya, ia terlihat sangat serius, namun Gibran yang sudah melihat Ayna keluar dari kamar mandi langsung mengambil sebuah map yang berada di dalam laci

"Baca ini" perintah nya pada gadis itu

Ayna mengernyitkan dahi, ia lalu mengambil berkas yang di sodorkan oleh Gibran

"Ini apa mas?" Tanya Ayna penasaran

"Baca aja dulu, nanti saya jelaskan" pria itu kembali lanjut dengan layar laptopnya

Ayna membuka map itu dan terlihat sebuah kertas yang berjudul kontrak nikah, mata Ayna membulat lebar, ini sebelumnya tidak pernah dibicarakan, dan Ayna tidak menyangka, bahwa Gibran menganggap pernikahan ini sebagian kontrak saja

Mata gadis itu memanas, ia memandang lekat lekat suaminya, apakah ayahnya tidak salah memilihkan nya seorang suami

"Saya ga setuju" ucap gadis itu, ia lantas mengembalikan map itu kepada Gibran

"Saya ga peduli, intinya tanda tangan berkas ini sekarang" paksa gibran

"Mas, pernikahan itu bukan main-main, bukan perjanjian kontrak antara pihak satu dengan pihak lain" Jawab Ayna tegas

"Dengar, kamu pikir saya ga tau kalau kamu menerima perjodohan ini juga karena terpaksa, jadi kenapa kita harus anggap pernikahan ini sangat serius" jawab Gibran santai

"Terserah mas mau bilang apa, intinya saya ga mau dan ga akan pernah mau" Ayna tetap kekeh

"Apa susahnya sih, saya cuma minta kamu kasih anak buat saya, setelah itu kamu saya bebaskan dari pernikahan ini, bahkan kamu ga perlu merawat anak kamu, dan kamu juga bisa bebas menikah dengan pria yang kamu cintai" tegas pria itu lagi

My Perfectionist HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang