Setelah Ayna pergi dengan motor vespa nya, kini giliran Andra yang akan menggangu Gibran, pria itu kesal karena Gibran ternyata masih enak enakan tidur di kasur padahal dia yang sangat antusias mengajak Andra gym pagi ini
Tanpa mengetuk pintu lagi, Andra dengan brutal mendobrak pintu kamar Gibran
Untung saja saat itu Gibran sudah selesai memakai pakaiannya dengan lengkap, jika belum Andra pasti akan memberinya santapan rohani di pagi yang cerah ini
"Woy bangsat, jam berapa ni? Lo ga ingat kita janjian jam berapa?" Pekik Andra tepat di depan pintu kamar Gibran
"Buset dah masih pagi ni, tu muncung kalo ga bisa ngasih pencerahan minimal diem deh" cecar Gibran sambil memakai sepatu olahraga nya
"Lo salah kalo mau minta pencerahan ke gue, ntar malah jadi sesat" timpal Andra sambil cengir kuda
Setelah memakai sepatunya, Gibran kembali mengecek penampilan nya di cermin besar yg terpampang di lemari pakaiannya
Tampan!! Dengan tinggi 187 cm dan badannya yang atletis membuat Gibran terlihat seperti Presdir perusahaan yang sangat menawan, bahkan ketika memakai pakaian sporty seperti sekarang ini banyak yang mengira dia masih seperti mahasiswa
"Gue tau Lo cakep, tapi mau sampai kapan kacaan kayak gitu" Andra yang menunggu Gibran sejak tadi berdecak kesal
Sementara pria itu malah tertawa cekikikan "Yok berangkat"
Kedua pria itu lantas turun ke bawah dan bergegas menuju gym yang mereka tuju, perjalan terasa begitu lama karena mereka terjebak macet, dan karena hari libur mereka sangat sulit menembus jalan yang sudah di padati oleh ratusan kendaraan yang hendak berpergian
"Gara gara Lo sih, macet kan!!" Andra kesal karena Gibran yang membuat mereka terjebak di situasi ini
"Mau pergi habis subuh pun kondisinya bakal tetep sama, waktu weekend wajar aja kalo macet, emang Lo kenapa sih buru buru banget, ada yang nunggu Lo emang disana?" Cecar Gibran
Andra terkesiap "eh ngga, ga ada yang nunggu gue"
Gibran hanya tersenyum miring melihat wajah Andra yang kagok dan berusaha menutupi sesuatu
Selang beberapa waktu, lalu lintas kembali normal dan lancar, Gibran menjalankan kembali mobil nya sambil sesekali bersenandung, sementara Andra pria itu hanya diam dan sesekali menatap Gibran
Sekitar 10 menit kemudian mereka sampai di gym, Gibran langsung turun dan masuk ke dalam, sementara Andra, pria itu keluar untuk mencari minum, mereka sampai lupa tidak membawa minum saat olahraga
Ia kemudia berjalan menyusuri jalan disekitar gym untuk mencari supermarket, dan benar saja tidak jauh dari sana terdapat minimarket, dengan langkah tergesa gesa ia masuk ke dalam supermarket tersebut
Brukkk...
Tanpa sengaja Andra menabrak seorang gadis yang hendak keluar dari pintu supermarket itu, gadis itu terjatuh dan membuat belanjaan nya didalam kantong ikut jatuh berhamburan
"Aduh maaf saya ga sengaja" Andra mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri, dan seketika pandangan kedua nya bertemu
Andra dibuat terpaku dengan kecantikan gadis di depannya ini, wajahnya yang kecil dan matanya yang sedikit sipit membuat ia terlihat sangat imut dimana Andra, namun sangat disayangkan, gadis itu tidak menjawab uluran tangan Andra, ia memilih bangkit sendiri dan lalu mengambil barang belanjaan nya yang jatuh
"Maaf sekali lagi, saya ga sengaja, kamu ga papa kan?" Tanya Andra, karena tidak enak ia pun membantu sang gadis memasukkan barang belanjaan nya ke dalam kantong
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfectionist Husband
RomansaGibran Aditya Pratama, dosen konglomerat sukses nan tampan harus rela berpisah dengan kekasih nya karena terhalang oleh restu orang tua, Perjalanan cintanya dihiasi dengan kisah cinta yang begitu rumit Hingga akhirnya, perjodohan membuat Gibran terp...