Dasar Pelitt

153 6 0
                                    

Keesokan harinya, setelah sholat subuh, Ayna langsung mandi dan bersiap siap, perutnya sangat lapar karena malam semalam hanya memesan go food, ia tidak nafsu makan dan Gibran juga pergi jadilah ia sendiri dirumah

Gadis itu turun ke dapur dan terkejut saat melihat seorang wanita paruh baya yang tengah sibuk memasak, Ayna seperti pernah melihat wanita itu dan ia yang penasaran pun akhirnya menghampiri wanita itu

Ayna tersenyum cerah "Mbak Sri" panggil nya

"Selamat pagi non Ayna, ketemu lagi" Sapa Sri ramah

"Wah mbak Sri juga tinggal di rumah ini?" Seru Ayna

"Eh ndak non, saya cuma jadi juru masak dan bantu beres beres doang, ntar setelah pekerjaan saya selesai, saya langsung pulang" jelas Mbak Sri

Mendengar itu Ayna langsung murung, padahal ia sudah sangat senang melihat Mbak Sri disini, karena dia ada teman untuk cerita dan makan malam jika Gibran sibuk

"Yaaahhhh, kirain tinggal disini" ucap Ayna lesu

"Tuan Gibran nyuruh saya gitu non, jadi saya mah nurut aja" Jawab Sri

"Huftt, yaudah deh ga apa-apa, jadi kalo mbak Sri disini, yang kerja di rumah mama siapa dong?" Tanya Ayna lagi

"ART nyonya Wulan itu banyak non, jadi kalo saya disini, ga bakal kekurangan ART di istana Pratama" Jelas Mbak Sri

"Yaudah, mau masak apa kita pagi ini?" Ayna kembali ceria, matanya berbinar saat melihat bahan bahan masakan yang sudah tersusun rapi di dapur

"Terserah non, saya mah ikut aja" jawab Mbak Sri sambil tersenyum

Ayna lantas berpikir, sambil melihat bahan bahan yang ada, seketika muncul idenya untuk membuat sayur sup dan udang cabe hijau

"Bi, kita buat sup sama udang sambel cabe hijau yuk" Ajak Ayna antusias

"Boleh boleh non, saya mah ikut aja"

Selanjutnya dua wanita itu mulai memasak, Ayna terlihat sangat lihai dalam meracik bumbu dan pekerja dapur lainnya, Sri sampai kagum dengan gadis itu, Wulan tidak salah memilih menantu

Sekitar 30 menit kemudian, masakan mereka selesai, Ayna dan Sri mulai menata makanan di meja, sambil menunggu Gibran turun, ia kembali ke kamar untuk bersiap siap ke kampus

Gibran turun dari kamar, ia tersenyum melihat makanan sudah tersusun rapi diatas meja, aroma nya pun sangat menggoda

"Thanks ya mbak, pasti enak ni masakan nya" Gibran tersenyum ke Sri, ia lantas duduk di kursi dan mulai mengambil lauk yang tersedia disana

"Ini non Ayna yang masak tuan, mbak cuma bantu bantu dikit doang" ucap mbak Sri sambil menuangkan air putih untuk Gibran

Gibran mengernyitkan dahi "Ayna?" Tanya nya

"Iya, istri tuan Gibran, dicoba deh tuan, rasanya muanteeppp" Sri sudah mencicipi makanan nya tadi dan rasanya memang sangat enak

Awalnya Gibran ragu, tapi karena sudah sangat lapar akhirnya Gibran mencoba makanan itu, ia tersenyum saat udang sambel hijau itu masuk ke mulutnya

'astaga, ini enak banget, pandai juga dia masak' batin pria itu

Ia terus menikmati makanan disana, hingga tanpa sadar, lauk tersebut tinggal sedikit, udang sambal hijau nya pun sudah licin dibuat Gibran, padahal Ayna belum makan sama sekali

Gadis itu turun, dengan pakaian yang sangat anggun, Gibran sempat terpesona melihat aura Istrinya itu yang sangat positif, wajahnya yang kalem dan manis membuat hati Gibran berdesir, namun tak lama ia segera memasang muka temboknya agar tidak ketahuan memandang kagum pada Ayna

My Perfectionist HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang