Dia Dari Masa Lalu

121 4 1
                                    

Sinar matahari pagi masuk ke celah jendela kamar Ayna, silau nya membuat Gadis itu terbangun dari tidur, ia mengerjapkan mata, berusaha kembali mengumpul nyawanya agar bisa fokus dengan keadaan sekitar

Pandangan pertama nya langsung terarah pada jam dinding di kamar yang saat ini sudah menunjukkan pukul 9 pagi, Ayna terkejut dan langsung beranjak dari kasur

"Wah, kebo banget gue baru bangun jam segini" ucap gadis itu pada dirinya sendiri

Gadis itu langsung berlari ke arah balkon untuk melihat apakah Gibran sudah berangkat ke kampus atau belum, untung saja saat itu mobil Gibran masih ada yang berarti suaminya masih belum meninggalkan rumah

Ia pun dengan terburu-buru langsung turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan. Dengan tergesa-gesa Ayna turun ke lantai bawah dan langsung melihat punggung tegap pria yang sangat ia kenal kini sudah duduk rapi di meja makan

"Untung aja dia belum berangkat" ucap Ayna

Ia pun lantas berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan

"Baru bangun tuan putri?" Celoteh Gibran tiba tiba dan tentu membuat Ayna langsung berbalik menghadap ke arah nya

"Mas kenapa ...." Belum sempat lanjut mengoceh Ayna langsung dibuat bungkam dan tercengang dengan penampilan Gibran saat ini

Kemeja abu abu dengan lengan yang digulung, rambut hitam pekat lurus yang sudah tertata sangat rapi, jidat paripurna yang sangat bersih benar benar membuat level ketampanan Gibran semakin naik dari biasanya

"Kenapa apa?" Tanya nya sambil menaikkan alis

Ayna berusaha kembali fokus, walaupun dalam hatinya saat ini benar benar sangat kagum dan matanya tidak bisa berhenti menatap Gibran

"Kenapa ga bangunin?" Ucap

"Kasian, kamu tidurnya nyenyak banget" balas nya lagi sambil menyesap teh yang ada diatas mejanya

"Sini, aku udah siapin sarapan buat kita" ajak Gibran pada istrinya

Ayna yang awalnya ingin menyiapkan sarapan jadi merasa tidak enak, akhir akhir ini Gibran yang selalu membuat kan sarapan untuk mereka, gadis itu pun menurut dan duduk di kursi yang bersebrangan dengan Gibran

Matanya diam diam masih sering memperhatikan Gibran, ingin sekali Ayna berteriak dalam hati bahwa suaminya saat ini benar benar seperti pangeran dari negeri dongeng

"Sorry ya mas, aku ga sempat nyiapin sarapan buat kamu" ucap Ayna

"Ga perlu minta maaf, nyiapin sarapan itu bukan jobdesk kamu sebagai istri" jawab nya tegas

Mendengar itu Ayna hanya bisa menghela nafas, yang dikatakan Gibran memang benar adanya

"Mas" panggil Ayna tiba tiba

"Hemm" Seperti biasa Gibran kembali ke mode cueknya

"Rapi banget hari ini, mau kemana?" Ayna penasaran, pasalnya jika ke kampus biasanya Gibran tidak terlalu rapi seperti ini

"Hari ini ada pelantikan pejabat kampus di fakultas kita"

"Oh yang untuk kajur sama sekjur itu ya mas?" Tanya Ayna untuk memastikan

"Iya" jawab nya Gibran singkat

Setelah meneguk habis teh miliknya, Pria itu kemudian bangkit dari kursi, mengambil tas dan kunci mobilnya yang terletak diatas meja sejak tadi

"Kamu hari ini ke kampus?" Tanya Gibran sebelum benar benar pergi

"Iya, kan mau nganter revisi proposal sama terus nanti minta TTD mas di lembar persetujuan seminar aku, mas bisa ga?" jelas Ayna

My Perfectionist HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang