Chapter 2

1.5K 135 5
                                    

"selamat pagi bunda sayang"ujar pemuda manis yang sudah rapi dengan pakaian sekolahnya.

"Pagi juga sayang"ujar balik bunda Mew .

"Ayah mana bunda?"tanyanya.

"Ayah ada rapat pagi hari ini jadi berangkat lebih awal"Gulf megangguk mengerti dan duduk di meja makan.

"Mew mana?tumben turun sendiri"tanya bunda Mew sambil meletakkan satu piring nasi goreng dan segelas susu coklat kesukaan sang menantu.

"Kak Mew lagi siap-siap"

"Yasudah kamu lanjut sarapan bunda akan kebelakang siapin bekal kamu"

"Iya makasih bunda ini sangat enak"ujar Gulf dengan senyum manisnya,bunda Mew tersenyum menanggapi pujian sang menantu.

Mew keluar dari kamar dengan pakaian rapinya serta tidak lupa all met OSIS yang dirinya gunakan setiap hari.

Pemuda itu berdiri tepat di depan Gulf yang sedang menikmati sarapannya.

"Selamat pagi sayang"ujar Mew dan megecup pipi Gulf.

"Pagi juga sayang"ujar balik Gulf megecup balik pipi Mew .

Mew pergi meninggalkan Gulf di meja makan masih memerah dengan sapaan pagi mereka, hanya sapaan pagi yang membuat hubungan mereka terlihat romantis.

Mew pemuda dingin itu tidak pernah berlaku romantis atau peduli terhadap Gulf di rumah maupun di sekolah.

Namun Gulf bersyukur di sapaan pagi mereka Mew romantis walaupun hanya sapaan pagi dengan panggilan sayang dan kecupan pipi setelahnya pria itu akan kembali dingin dan tidak peduli.

Mew bisa di bilang pemuda dingin dan sok tidak peduli namun di belakang sangat mengatur hidup Gulf .

"Cepetan mau gw tinggal"ujar Mew melewati meja makan dengan ponsel di tagannya.

Gulf dengan segera menghabisi sarapannya serta susu yang bunda Mew bikin.

"Bunda Gulf pergi dadah bunda"ujar Gulf dan menyusul Mew yang sudah siap dengan motor ninja nya.

Gulf naik keatas motor memeluk pemuda didepannya dengan erat, mereka pergi meninggalkan perkara gan rumah .

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan antara mereka Gulf berfokus dengan pemandangan di sekitar menikmati sapaan angin pagi.

Gulf melepaskan pelukannya pada pinggang Mew saat mereka sudah hampir sampai di gerbang masuk sekolah,semua mata tertuju kepada mereka Gulf menjadi gugup sampai tidak menyadari mereka sudah sampai di parkiran sekolah.

"Turun"ujar Mew membuat lamunan Gulf tersadar dan segera turun tidak lupa melepaskan helmnya.

Mew pergi meninggalkan Gulf Tampa sepatah katapun Gulf biasa saja karena Mew memang begitu,lagi pula apa yang di harapkan dari pemuda dingin seperti Mew?.

"Gulf"panggil seseorang dari arah belakang Gulf.

"Hai kak Kris"sapa Gulf pada seseorang yang memangilnya.

"Hai juga, sendirian aja?"tanya Kris.

"Iya kak"jawab Gulf.

"ayo bareng gw juga mau kekelas Lo "ajak kakak tingkatnya itu.

"Mau ngapain kak"

"Gw mau manggil ketua kelas Lo "Gulf ber oh ria saja dan mengiyakan ajakan kakak kelasnya itu .

"Eh Gulf kayaknya gw ngak jadi kekelas Lo deh gw boleh minta tolong ngak?"

"Boleh kak"

"tolong bilangin sama ketua kelas Lo ya gw nunggu di ruang OSIS "

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang