Chapter 21

965 100 6
                                    

Malam berganti pagi,Gulf bangun setelah panggilan bibik di depan pintu kamarnya memanggilnya untuk segera turun dan sarapan.

Gulf melihat di seluruh bagian kamarnya tidak ada tanda-tanda Mew telah kembali,apa pemuda itu tidak pulang tadi malam?.

"Sarapan yang banyak ya nong"ujar bibik setelah meletakkan satu piring nasi goreng dan susu coklat kesukaan gulf.

"Terimakasih Bik"

"Sama-sama nong"

"Emm bik,apa kakak tadi malam tidak pulang?"

"Oh iya bibik lupa,tadi malam tuan muda menghubungi bibik katanya harus lembur di kantor tuan besar,dan tuan muda meminta untuk bibik menjaga nong Gulf untuknya"bibik tersenyum dan sedikit menggoda gulf,Gulf tentu malu di buatnya.

"Memangnya sejak kapan kakak mengerti urusan kantor?"binggung gulf.

"Memangnya nong Gulf tidak tahu,selama ini kan tuan muda yang memegang perusahaan cabang di pusat kota"bibik duduk di depan Gulf.

"Hah?kenapa gulf baru tahu?dan juga Gulf tidak pernah melihat kakak pergi ke kantor"

"Tuan muda memang mengurusnya secara online dirinya hanya pernah kesana saat satu hari setelah Kelian menikah, untuk megambil alih perusahaan setelah itu bibik tidak tahu apa tuan muda pernah kesana lagi atau tidak"

"Berarti kakak menerima perusahaan itu di awal kita menikah?"

"Iya benar,saat belum menikah dulu tuan muda tidak pernah mau terlibat soal pekerjaan, karena dirinya beralasan ingin berfokus dengan dunia remajanya, hingga tuan besar menjodohkan kalian dan memaksa tuan muda bekerja untuk rumah tangganya bahkan tuan besar mencabut fasilitas yang dirinya berikan kepada tuan muda"jelas bibik gulf paham,pantas saja dulu mew membencinya.

"Nong tidak perlu memikirkan yang sudah berlalu, sekarang berfokus lah kepada hubungan kalian na,Bibik juga yakin tuan muda sudah sangat mencintai nong Gulf walaupun tuan muda tidak menunjukkannya secara langsung tapi bibik bisa melihat dari sikap dan sifatnya,bibik sudah mengenal tuan muda dari kecil susah untuknya menjulang sisi terbaiknya,tuan muda tidak suka orang memuji hal yang baik di dalam dirinya"

"Apa maksud bibik?"

"Bibik harus kembali bekerja,nong pergilah bersiap sebentar lagi harus berangkat kesekolah"gulf memandang aneh kepergian bibik ,tidak mungkin wanita itu melupakan jam berangkat sekolahnya sudah jelas jam kini masih sangat awal,dan juga Mew belum pulang.

Gulf duduk di depan meja belajar sambil memainkan ponselnya,Mew tidak melihat pesan yang Gulf kirim dan juga tidak membalas panggilan gulf,tapi bibik bilang Mew menghubunginya tadi malam, apakah Mew menghindarinya?.

"teman Lo nungguin di bawah"gulf terkejut saat suara dingin itu menyapa Indra pendengarnya,Mew baru saja pulang dengan keadaan sedikit berantakan.

"Kakak kenapa baru pulang?dari mana saja?"tanya Gulf khawatir.

"Bibik tidak memberi tahu?"Mew membuka bajunya menyisakan celana jeans nya.

"Emm ada"

"Lalu kenapa bertanya?"gulf terdiam.

"Sudahlah, bersiap sana teman Lo menunggu di bawah"lanjut Mew

"Teman?win mild?gulf tidak janjian dengan mereka"binggung Gulf dan Mew hanya mengangkat bahunya acuh.

"Kakak Gulf ingin bicara"gulf menahan tangan Mew yang hendak keluar kamar dengan handuk putih di punggungnya.

"Lain kali saja, sekarang tidak ada waktu"Mew pergi meninggalkan Gulf di depan pintu kamar mereka.

🌻🌞

"Kakak kamu galak ya gulf, wajahnya datar banget + dingin"gulf diam tidak merespon dirinya hanya berfokus keluar jendela mobil mewah itu.

"Gulf,kamu mendengar tidak?" Raka menggenggam tangan kanan gulf.

"Maaf"ujar Gulf dan melepas tangan Raka.

"Kamu sakit gulf?"khawatir Raka.

"Tidak"

"Lalu kenapa kamu hanya diam?"

"Maaf tadi aku hanya memikirkan ulangan dadakan hari ini"bohong Gulf.

"Kamu tidak perlu memikirkannya,kamu keturunan keluarga Jongcheveevat yang terkenal sangat pintar dan juga kamu satu rumah dengan kak Mew"

"Raka kamu mengenal kak Mew?"

"Tentu siapa yang tidak mengenalnya, bahkan gadis-gadis dan uke di sekolahku banyak yang menjadi fans berat kak Mew"

"Benarkah?"

"Iya,kenapa kamu tidak memberi tahuku kalo mew kakak mu?"cemberut Raka.

"Kamu tidak bertanya?"Raka cengengesan benar juga kata Gulf.

"Dan satu lagi"Raka menatap Gulf tajam"katamu tadi malam orangtuamu ada di rumah tapi tadi kata bibik yang bekerja di rumahmu orangtumu di kampung"gulf heran kenapa Raka seperti marah kepadanya.

"Kita sudah sampai aku duluan ya , makasih untuk tumpangannya besok-besok kamu tidak perlu melakukannya"gulf keluar dari mobil raka,Raka terdiam melihat kepergian gulf.

Gulf berjalan kelasnya dirinya sedikit terburu-buru,entah apa yang di kejarnya.

"Gupi ,aku merindukanmu"mild memeluk gulf yang baru saja duduk di bangkunya.

"Mild jangan lebay deh belum 24 pisahnya"win berucap dengan wajah malasnya,mild melepaskan pelukannya dan menjulingkan matanya kepada Win.

"Terserah mild dong kenapa win sewot sih"

"Nyenyenyenye"

"Kalian kenapa?"tanya Gulf,tidak biasanya kedua sahabatnya itu berantem.

"Tidak"jawab mild dan win serempak,gulf memandang mereka aneh.

Ketiganya saling diam,dan tak lama guru masuk untuk memulai pelajaran, pelajaran pertama mereka adalah biografi hingga istrirahat pertama nanti.

Gulf tidak fokus kepada guru yang menjelaskan, dirinya terus melamun hingga tidak terasa gurunya sudah keluar dari kelas,hal itu tentu mendapatkan tatapan aneh dari kedua sahabatnya banyak pertanyaan yang ingin mereka utarakan,namun Gulf sudah terlebih dahulu bangun dari bangkunya dan pergi meninggalkan mereka.

TOK TOK TOK...

"Masuk"

"Ada apa Gulf?"gulf berjalan kearah meja singto"kak,apa kakak Mew ada di dalam?"tanya Gulf,"Mew tidak masuk hari ini"Gulf kaget kenapa mew tidak memberitahunya.

"kenapa?"tanya gulf"gw juga ngak tau, memangnya Mew tidak memberi tahu?"gulf menggeleng.

"Ck katanya sepupu kesayangan Mew,Mew sakit Lo ngak tau"gulf mengepal tangannya, mendegar suara yang sudah hampir dua Minggu ini tidak mengganggunya.

"Ngak usah ikut campur!!"art terkekeh kecil dan duduk di sofa ruang OSIS,"UPS maaf"art berucap dengan nada mengejek,gulf yang memang dalam mood yang tidak baik dan juga masih dendam dengan apa yang art lakukan kepadanya saat kemping dua Minggu yang lalu,berjalan cepat menuju pemuda itu dan menarik rambutnya kasar.

"Sialan lepas anjing!"art memukul-mukul tangan Gulf agar melepaskan tangannya dari rambutnya"aaaaa mati sana,gulf benci art!!"gulf semakin gencar menarik rambut art,hingga keributan terjadi di dalam ruangan OSIS,Gulf dan art saling adu jotos,tenaga uke mereka keluar saling memberikan Bogeman.

"Anjing sakit bangsat!!"art memang pipinya yang di tonjok oleh Gulf dan membalasnya tidak terima"aisss"Gulf megusap sudut bibirnya yang terluka.

"Berhenti,sialan beraninya kalian berkelahi di sini!!!"singto yang sudah lelah melerai kedua bocah di depannya ini menjadi ikut tersudut emosi.

Anggota OSIS yang lain masuk mereka baru saja kembali dari kantin , binggung melihat tiga pemuda berdiri dan keduanya luka-luka dan lebam"ada apa ini?"tanya Kris"gun,off hukum mereka tidak ada keringanan"mutlak singto, Kris menenangkan sang kekasih yang nampak sungguh emosi, apalagi mood pemuda itu sedang buruk karena Mew tidak masuk membuat semakin berat beban nya sebagai wakil ketua OSIS.

BERSAMBUNG........

Maaf lupa update 😀

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang