Satu bulan kemudian.....
Kini sudah genap satu bulan kehamilan gulf,tentu itu membuat perubahan cukup drastis pada dirinya dan juga Mew, dirinya yang semula bebas melakukan apapun dalam arti di bebaskan oleh Mew asalkan masih di dalam perizinannya,namun semenjak kehamilannya Mew menjadi begitu posesif bahkan untuk hal kecil dan tidak masuk di akal.
Seperti saat ini....
"Sayang sudah aku katakan jangan turun kebawah Tampa diriku"Gulf sedang duduk di sofa menikmati cemilannya sambil mendengar ocehan pemuda di depannya.
"Kau ini dengar tidak apa yang aku katakan"
"Iya kak"jawab Gulf malas.
"Jangan iya-iya saja masuk kuping kanan keluar kuping kiri"
"Kakak bawel deh,Gulf hanya pergi megambil air tadi"
"Tetap saja sayang kau bisa memanggil bibi tidak perlu pergi sendiri,bibi bisa mengambilnya"
"Huh bibi sedang sibuk kak,masih banyak pekerjaan yang harus bibi lakukan,lagi pula apa salahnya perut Gulf belum membesar gulf masih bisa berjalan normal"
"Jangan membantah,besok akan ku panggil orang untuk membantu bibi,kau jangan ulangi lagi kesalahan tadi mengerti "ujar Mew tidak ingin di bantah.
"Oh ya Tuhan baru satu bulan saja sudah begini, bagaimana nantinya mungkin aku tidak akan bisa menyentuh lantai lagi"ujar Gulf pada dirinya sendiri.
Gulf memutuskan untuk bersantai di balkon,Mew pemuda itu sudah pergi lagi entah kemana mungkin saja kesekolah karena sekarang masih jamnya belajar,tadi Gulf hampir di buat jantung bagaimana tidak Mew tiba-tiba masuk dengan suara kerasnya dan mengintrogasi Gulf.
Nanti Gulf harus memarahi orang di bawah karena sudah memberi tahu Mew tentang dirinya yang turun kebawah untuk megambil minum.
"Huh"Gulf membuang nafas lelah,sudah hampir tiga minggu dirinya tidak menikmati suasana luar,Mew begitu posesif bahkan untuk melangkah keluar rumah saja pemuda itu sudah mengomelinya.
"Sayangggg"
"Eh"kaget Gulf melihat Mew sudah berdiri di sampingnya dengan wajah tegas.
"Bibi bilang kau belum makan,kau mau sakit ya"ujarnya tegas.
"Gulf belum lapar tadi pagi kan sudah sarapan, sekarang baru pukul 9"
"Banyak alasan,nanti kau sakit kau tidak kasian dengan bocil?ayo makan aku suapkan"
"Nanti saja kak,Gulf masih belum lapar kakak kenapa di sini balik kesekolah sana"Gulf mendorong punggung Mew agar pemuda itu keluar dari kamar mereka.
"Ayo makan"tidak mau kalah Mew, dirinya berbalik dan mengendong Gulf ketempat tidur.
"Duduk di sini dan jangan membantah"Mew keluar kamar mereka sudah pasti untuk mengambil makanan.
"Isss nyebelin"Gulf memukul-mukul bantal di sampingnya, meluapkan rasa kesal dirinya kepada Mew.
Gulf menyesal telah meminta kepada tuhan untuk Mew perhatian kepadanya,pemuda itu terlalu mengerikan jika sudah perhatian seperti ini.
"Sayang kau tidak boleh terlalu sering melamun itu tidak baik"tegur Mew lalu meletakkan sepiring nasi dan lauk ke atas meja.
"Ini tidak boleh itu tidak boleh sekalian saja kakak ikat Gulf di ranjang ini"marahnya.
"Gulf kau tidak boleh marah kendalikan emosimu kasian bocil kita,ayo akan aku suapkan"Mew menyuapkan sesendok nasi dan lauk kearah mulut Gulf,dengan terpaksa pemuda manis itu menerimanya.
"Setelah selesai kau harus tidur siang ya,kau sudah meminum susu hamilnya?"tanya Mew.
"Sudah tadi pagi"
"setelah 30 menit selesai makan kau harus meminumnya lagi, tubuhmu terlihat semakin berisi dan sehat"
"Kakak bilang Gulf gendut ya?"
"Tidak,aku hanya bilang kau berisi dan sehat"
"Alah bilang saja kakak bilang Gulf gemuk,kalo iya emg kenapa udah ngak cantik?"
"Aku tidak bilang begitu gulf,aku lebih menyukai kau yang sekarang"
"Jangan bohong,kakak bicara di depan bocil kita loh,kalo dia dengar nanti dia ngikutin"
"Aku tidak berbohong na, sungguh aku lebih menyukai kau yang sekarang kau terlihat lebih cantik dan tubuhmu terlihat lebih berbentuk dan juga dadamu jadi lebih berisi"Gulf reflek menutupi dadanya.
"Ih mesum"Gulf memukul Mew mengunakan bantal.
"Aku sungguhan Gulf,dadamu lebih berisi,boleh aku pengang?"tanya Mew sambil menatap dada Gulf.
"Kakak mesum,ihhhh"Gulf semakin gencar memukul Mew mengunakan bantal membuat pemuda tampan itu tertawa dan meminta ampun.
"Jangan ketawa,atau Gulf tidak akan makan"ancamnya,Mew segera berhenti tertawa.
"Baiklah aku akan diam"segera kamar mereka begitu sunyi keduanya diam,hanya tangan Mew yang bergerak mengangkat sendok bersiap memasukan sesendok makanan ke dalam mulut Gulf.
Hingga sendok terakhir Gulf sudah sangat kenyang untuk makan siangnya, tapi Mew memaksa, pemuda itu terus memintanya untuk menghabiskan makanan yang dirinya ambil,porsi dulu dengan sekarang sangat jauh berbeda kini dua kali lipat lebih banyak dari sebelum Gulf hamil.
"Minuman setelah ini kau harus minum susu"Mew menyerahkan segelas air putih dan berdiri dengan piring kosong di tangannya segera turun untuk membuat susu untuk Gulf.
"Bik,besok akan ada orang baru yang datang tolong bibi beri tugas untuknya"ujar Mew kepada bibi maid yang sedang membereskan dapur.
"Baik tuan muda"setelahnya Mew kembali pergi ke kamarnya dengan segelas susu coklat milik Gulf.
"Minumlah kau boleh tidur setelahnya"
"Apa kakak akan kembali kesekolah?"
"Tidak,aku akan kekantor mungkin akan kembali sore"
"Bisakah kakak memanggil bunda untuk datang kesini?"
"Apa kau membutuhkan sesuatu?"
"Tidak,Gulf hanya merindukan bunda,lagi pula kakak akan kembali sore kan"
"Baiklah aku akan memanggilnya kau istirahatlah"Gulf megangguk semangat.
Setelah mandi dan berpamitan dengan Gulf, sebelum itu dirinya sudah menghubungi rumah utama dan meminta sang ibu untuk datang atas permintaan sang istri.
"Bi tolong awasi Gulf jangan biarkan dia melakukan apapun itu,dan beri tahu jika bibi akan pergi"
"Baik tuan muda"
"Bunda akan datang siapkan beberapa cemilan untuknya"
Mew pergi meninggalkan rumah mereka kini rumah sudah sangat sepi,hanya ada bibi,Gulf dan keamanan rumah,ya Mew sudah membeli rumah sendiri untuk dirinya dan Gulf serta bibi maid yang ikut untuk mengurus rumah,Mew sudah sangat percaya dengan bibi maid maka dari itu dirinya tidak menyewa orang baru untuk di rumah mereka.
"Nong gulf"bibi tidak percaya Gulf masih berani untuk turun kelantai dasar, setelah di marahi Mew tadi.
"Bibi diamlah,Gulf ingin menonton jangan beri tahu siapapun ya"
"Nong bukankah di kamar ada tv kenapa nong turun kebawah,jika tuan muda tau tuan pasti sangat marah"
"Gulf sangat bosan berada di kamar,kita sudah satu bulan pindah di sini tapi Gulf baru beberapa kali berada di lantai bawah"ujarnya sedih,bibi yang kasian memutuskan untuk membiarkan Gulf.
Setelah selesai meyiapkan beberapa cemilan bibi ikut bergabung dengan gulf,Gulf sesekali tertawa melihat serial drama yang dirinya tonton.
BERSAMBUNG......