"ikut bunda"Mew menurut dan mengikuti bunda ke dalam ruang keluarga VIP yang ada di rumah mereka.
"Duduk"Mew yang memang sudah cukup mabuk dan lelah hanya menurut saja apa yang bundanya perintahkan.
"Apa lagi yang kamu lakukan hah?kamu kembali dengan mantanmu itu?"tegas bunda bahkan dirinya menatap tajam putranya.
"Apa maksud bunda?Mew tidak mengerti"ujarnya binggung.
"Jangan berbohong Mew,bunda tau kamu bukan orang yang bodoh tidak ada orang lain di masa lalumu selain dia"
"Mew tidak ada apapun dengan dia, bahkan Mew sudah tidak pernah berhubungan lagi dengannya "jujur Mew.
"Bunda bilang jangan berbohong Mew,bunda tidak pernah mengajarimu tentang hal itu"
"Bunda....Mew tidak berbohong Mew dan art bahkan sudah tidak pernah lagi berkomunikasi"
"Kamu sudah berani rupanya dengan bunda,kalo sampai kamu ketahuan Bernai macam-macam di belakang jangan harap kamu bisa bertemu istrimu lagi"
"Apa-apaan bunda.... Maksud bunda apa mengancam Mew dan akan memisahkan Mew dan Gulf,bunda tidak berhak"
"Bunda berhak,,,kalo kamu berani sakiti gulf apapun akan bunda lakukan untuk menantu bunda, sekalipun kamu anak kesayangan bunda"bunda pergi meninggalkan Mew,yang sudah terpancing amarah dan tidak mengerti apa maksud bundanya bahkan dirinya tidak tau telah melakukan kesalahan apa.
Ceklek....
Mew membuka kamarnya dan langsung menuju kamar mandi Tampa melihat dulu ada siapa di dalam kamarnya..
Setelah selesai dengan ritual mandinya Mew keluar dengan hanya menggunakan handuk di sebatas pinggang, membiarkan tubuh bagian atasnya terpampang jelas.
"Lo ngapain masih di sini,turun sana makan malam ngak usah nungguin gw,gw masih kenyang"ujar Mew menghampiri lemari mencari pakaian untuk dirinya gunakan, ucapkan Mew tidak mendapatkan tanggapan apapun dari Gulf,pemuda itu hanya berfokus pada laptop milik mew yang memang Mew bebaskan untuk Gulf gunakan semaunya.
"Gulf"tegas Mew namun pemuda itu tetap sama bahkan tidak menoleh kepada Mew"sialan Lo ngapain hah?"emosi Mew Lalu menghampiri Gulf dan menutup laptopnya.
"Apaan sih kembalikan ngak,gulf mau kerjakan tugas"marah Gulf berusaha mengambil lagi laptop di tangan Mew.
"Makan dulu sana nanti lagi kerjakan tugasnya"ujar Mew"ngak"jawab Gulf jutek.
"Gulf dengerin gw"ucap Mew tidak ingin di bantah"gulf ngak peduli mulai sekarang jangan campuri urusan gulf lagi,jangan perduli dengan Gulf lagi"ujar tegas Gulf.
"Maksud Lo apa hah?Lo gila"
"Kalo iya memangnya kenapa?lagi pula emangnya kakak perduli dengan Gulf ?enggak kan jadi jangan banyak omong "Mew megusap wajahnya, wajahnya sudah memerah menahan amarah.
"Gulf jangan bercanda gw lagi ngak mood"dingin Mew"gulf ngak bercanda kok,gulf ngomong apa adanya benar kan kakak sudah tidak sayang Gulf lagi,OPS lupa kakak kan memang tidak pernah sayang sama gulf"
"Stop gulf,gw benci omongan Lo"
"Bagus,kalo perlu kakak benci juga dengan Gulf,terus balikan sama art"
"Lo gila hah?jangan ngaco kalo ngomong"
"Hiks balikan sana sama art hiks ngak usah sama gulf lagi,gulf benci hiks kakak berbohong hiks"tangis Gulf nampak putus asa.
"Gulf...."
"Pergi hiks jangan kembali lagi Gulf benci dengan kakak"
"Gulf gw bisa jelasin,ini ngak seperti yang kamu lihat,gw ngak ciuman dengan art percaya sama gw Gulf"jujur Mew memang dirinya tidak berciuman tapi art yang megecup pipinya,dan yang Gulf lihat mungkin adalah editan dari art.
"Ngak ada yang perlu di jelasin lagi kak, semuanya sudah jelas,memang dari awal kita menikah kakak tidak pernah bisa cinta sama gulf, sekeras apapun gulf berusaha akhirnya akan tetap sama hikss"
"Gulf,,foto itu hanya editan percaya sama gw ,memang gw dan art bertemu tadi siang di taman apartemen singto tapi itu Tampa segaja gulf"
"Bohong jelas-jelas di sana kakak dan dia ciuman kakak jangan berbohong kalo memang kakak masih belum bisa melupakan art,jujur saja tidak perlu bermain di belakang gulf"
"Gulf~percaya sama gw,jujur gw sudah sayang sama Lo,gw sudah tidak ada apapun dengan art,gw udah lama sayang sama Lo"ujar Mew ,namun Gulf tidak menanggapinya bereaksi,gulf hanya diam menatap Mew dengan mata sedih dan benci.
"Pergi~"
"Gulf,gw mohon"Mew menggenggam tangan Gulf.
"Lepas kak,kalo kakak tidak mau pergi maka gulf yang akan pergi"gulf melepas paksa tangan Mew dan menuju lemarinya untuk megambil pakaian miliknya.
"Gulf,jangan menyentuh barang apapun atau gw kurung Lo di kamar"gulf tidak perduli dirinya tetap memasukkan pakainya kedalam koper kecil miliknya.
"GULF~"teriak Mew tegas hal itu membuat gulf terdiam dan bergetar.
"Hiks pergi hiks Gulf benci hiks"tangis gulf memeluk lututnya bergetar.
"Gulf gw minta maaf"Mew hendak mendekat tapi Gulf mengancam dengan pisau buah di atas meja nakas.
"Jangan mendekat atau,pisau ini Gulf tusuk ke kakak"ujarnya,Mew tentu tidak takut sedikitpun dirinya malah semakin mendekat,gulf yang tidak melihat ketakutan Mew segera membalik pisaunya dan mengarahkannya pada dirinya sendiri.
"Jangan,gulf gw mohon"mew berhenti di ujung kasur memohon dengan wajah memelas meminta untuk Gulf tidak melakukan hal yang nekat.
"Gw mohon gulf jangan sakiti diri Lo"Mew berlutut, menyatukan kedua tangannya meminta sang istri untuk tidak melukai dirinya sendiri.
"Pergi kak Gulf tidak mau melihat wajah kakak"ucap Gulf Tampa melihat wajah Mew.
Mew yang melihat ada kesempatan segera berlari kearah Gulf dan megambil pisau buah itu dengan tangan kirinya, karena tangkai pegangannya di genggam oleh Gulf jadilah tangan Mew tepat menggenggam di mata pisaunya,hal itu membuat darah berhamburan keluar Gulf tentu shock lalu melepas pisau itu dan tangisannya semakin keras.
Mew segera memeluk tubuh bergetar gulf, menenangkan Gulf namun tidak ada perubahan.
Mew menyatukan bibir mereka dan melumatnya rakus,gulf terdiam terkejut tangisnya seketika terhenti mencerna kejadian ini.
Mew masukkan tagannya ke dalam baju gulf memilin nipple gulf, membuat pemuda manis itu menggeliat keenakan,Mew membuka bajunya dan baju gulf segera memasukkan habis nipple merah muda itu kedalam mulutnya.
Hingga terjadilah aktivitas panas antara mereka, keduanya menikmati, melupakan sejenak apa yang barusan terjadi hingga pukul 12 malam,Mew mengakhiri kegiatan panasnya dengan Gulf yang sudah terkuras lemas tak berdaya.
Mew membaringkan dirinya tepat di samping Gulf megecup bibir dan kening istrinya manis, hingga isakan pilu kembali keluar dari bibir manis gulf,pemuda itu terisak dan menangis deras Mew menatapnya diam sakit itu yang dirinya bisa rasakan juga.
"Pergi hiks pergi"gulf mendorong Mew yang sedang memeluknya,Mew tidak ada pilihan lain, mungkin sang istri butuh waktu Mew akan pergi untuk sementara.
Untuk masalah ini Mew akan membicarakannya kepada bunda dulu dan meminta untuk bunda menjaga istrinya selama mereka masih tidak saling menegur.
Mew pergi meninggalkan rumah itu, memberi waktu untuk istrinya Mew tidak mau megambil resiko dan semakin membuat Gulf membencinya.
BERSAMBUNG.....