Chapter 22

1K 135 12
                                    

Mew memandang semua orang yang berada di depannya saat ini, dirinya sudah sampai di sekolah beberapa waktu yang lalu namun tidak ada satupun yang membuka suara untuk menjelaskan apa yang terjadi.

"Gw pulang"Mew bangun dari duduknya,hanya membuang-buang waktu saja singto yang memanggilnya paksa tidak membuka suara atau menjelaskan alasanya dipaksa kesekolah hari ini, padahal Mew sedang tidak mood untuk berada di luar.

"Mew tunggu"singto menahan Mew"ok gw akan jelaskan tolong Lo duduk lagi"semua orang bergidik ngeri tatapan Mew semakin tajam menatap mereka apalagi singto.

Singto menjelaskan kronologi perkelahian hingga berakhir mereka duduk di sana,Mew di panggil karena harus menjadi wali Gulf, sekolah itu sangat anti dengan namanya perkelahian jika terjadi wali dari tersangka dan korban akan di panggil.

🌻🌞

Setelah sampai mewGulf di rumah,Mew langsung masuk kedalam kamarnya tidak memperdulikan gulf masih merasa bersalah belum juga dirinya berbaikan dengan masalah kemarin kini sudah datang masalah baru lagi.

Mew menghindarinya pemuda itu juga bersikap dingin dan acuh kepada Gulf,namun Gulf merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

Entah siapa yang salah... keduanya sama-sama tidak mau mengalah.

Gulf yang sedang duduk di sofa ruang tamu di kejutkan dengan kedatangan orang yang sudah sangat dirinya rindukan,ibu dan ayah Mew, mereka baru saja kembali setelah hampir satu bulan menetap di Korea.

"Bunda Gulf merindukan bunda"gulf memeluk erat tubuh sang mertua hal itu tentu mendapatkan balasan dari ibu Mew.

"Bunda juga merindukan menantu kesayangan bunda ini"bunda megecup kecil kening Gulf merasa gemas dengan pemuda di pelukannya ini.

"Gulf tidak merindukan ayah?"tanya ayah cemberut.

Gulf melepaskan pelukannya dan memeluk ayah"Gulf juga sangat merindukan ayah"ayah Mew balik memeluk tidak lupa kecupan di pucuk kepala pemuda manis itu.

"Di mana mew,sayang?"tanya bunda ,tidak melihat putra kesayangannya itu"kakak ada di kamar Bun"gulf melepaskan pelukannya pada ayah dan ikut duduk di sofa tempat nya tadi.

"Ayo panggil Mew,bunda merindukannya"gulf megangguk semangat lalu berjalan cukup cepat kearah kamar mereka di lantai atas.

"Kakak"gulf terlalu senang sehingga melupakan masalah antara mereka"hmm"jawab mew, dirinya sedang sibuk dengan buku tebal yang membuat Gulf kesal melihatnya"kakak ayo kebawah bunda dan ayah sudah pulang"gulf menarik tangan Mew, bahkan memeluknya di sepanjang jalan menuju kelantai utama.

"Mew"bunda memeluk tubuh sang putra yang sudah sangat dirinya rindukan itu lalu bergantian ayah"bagaimana kabarmu boy"tanya ayah menepuk pundak sang putra"baik yah"jawab Mew,ayah tersenyum menanggapi.

"Bunda dan ayah kekamar dulu ya"bunda dan ayah pamit, meninggalkan Mew dan Gulf di ruang tamu,suasana kembali canggung mereka masih belum berbaikan,gulf yang tadinya hendak bermanja kepada Mew, mengurungkan niatnya saat mengingat mereka masih belum berbaikan.

Keduanya kembali dengan aktifitas masing-masing, hingga kini mereka sudah kembali berada di satu meja yang sama dengan kedua orangtua Mew di hadapan mereka.

Bunda memandang kearah putra dan menantunya, suasana terasa berbeda....

Sangat langka melihat Mew tidak membatasi makan gulf dan juga pemuda itu tidak melayani gulf di meja makan seperti biasanya.

"Makan yang banyak ya sayang"bunda megambil sepotong ikan saus balado"gulf tidak bisa makan pedas bunda"belum ikan itu mendarat di piring gulf,Mew sudah terlebih dahulu menahan sendok sayur yang berada di tangan bunda"maaf bunda lupa"bunda menarik kembali ikan yang di sendoknya tadi.

Seperti biasa selesai makan mew akan kembali ke kamarnya sedangkan gulf membantu bunda dan bibik di dapur setelahnya ikut bergabung dengan kedua orangtua Mew untuk menonton ataupun bercerita.

"Kalian lagi ada masalah sayang?"tanya bunda, dirinya tidak suka melihat sikap kedua anaknya yang nampak tidak baik-baik saja"tidak bunda"jawab Gulf"jangan berbohong na,bunda bisa melihatnya"gulf menatap mata bunda dalam,tersirat kekhawatiran disana.

"Kami sudah tidak bertegur 2 hari ini Bun"jawab Gulf jujur"ada apa hmm?"tanya bunda lembut Menggenggam tangan sang menantu"entahlah Gulf juga binggung Gulf tidak merasa ada salah"bunda tersenyum"coba gulf ceritakan awal mula Mew mendiamkan Gulf"gulf nampak ragu tapi bunda meyakinkan pemuda itu.

Gulf menceritakan awal mula mereka berdiam seperti ini hingga dalam jangka waktu yang bisa di bilang cukup lama karena sebelumnya mereka tidak pernah berdiam hingga satu hari.

"Berjanji kepada bunda,gulf tidak akan merasa di bela sebelah pihak nantinya"bunda menunjukkan jari kelingkingnya kehadapan gulf"hmm"gulf megangguk.

"Sayang,, sebenarnya kalian sama-sama salah di sini tapi,gulf lebih salah, bukannya bunda membela Mew karena dia anak bunda tapi karena memang gulf salah,,gulf tidak seharusnya marah dan berkata yang bisa di bilang cukup kasar apalagi Mew kan suami gulf"

"Tapi kakak tidak mungkin hanya karena perkataan gulf"

"Benar,Mew bukan marah karena perkataan gulf,tapi karena sikap Gulf,gulf tidak merasa bersalah kan setelah mengatakan itu?"gulf megangguk"lalu dari yang bunda dengarkan dari cerita gulf tadi,Gulf malah pergi dengan teman gulf itu,Raka kan namanya?"gulf megangguk lagi"nah di sini salahnya sayang, seharunya gulf meminta maaf kepada suami gulf tapi kenapa gulf pergi padahal saat itu gulf tidak mengenalinya,malam lagi,Mew pasti khawatir apalagi orang itu yang sama sekali tidak kalian kenal"jelas bunda panjang tapi lembut membuat gulf paham.

"Sayang,,,kalian sudah menikah tidak baik pergi dengan orang sembarangan apalagi kita sudah tau orang itu menyukai kita,Gulf harus mengerti dengan keadaan kalian sekarang, bagaimana kalo Gulf berada di posisi Mew saat itu ,gulf melihat Mew pergi dengan seseorang yang tidak kalian kenal bahkan bergandengan tangan ,pulang larut malam Gulf juga bilang gulf senang pergi dengan Raka pasti,Mew sakit hati sayang orang yang baru beberapa jam di kenal sudah membuat istrinya nyaman"

"Dan kesalahan Mew adalah, terlalu posesif dengan Gulf,gulf tidak suka ya dengan sikap Mew?"

"Tidak bunda bukan begitu maksud gulf"

"Bunda paham sayang,bunda juga begitu dulu saat ayah terlalu membatasi aktivitas bunda tapi suatu hari bunda sangat sedih dan takut ketika sikap ayah berubah menjadi membebaskan bunda di situ bunda sadar,ayah melakukan itu karena dia sayang kepada bunda walaupun bisa di bilang salah dan berlebihan bunda mencoba untuk terbiasa dengan sikap ayah,hingga Sekarang bunda sudah merasa sangat nyaman bahkan bunda menyukai sikap posesif ayah bunda merasa terlindungi dan di sayangi"

"Kalo Gulf tidak suka gulf bisa bilang kepada mew,apa yang Gulf tidak suka ya jangan mendiamkannya tidak baik saling mendiamkan apalagi kalian sudah berumah tangga ,kalian masih punya bunda,Gulf tidak perlu takut untuk bercerita atau meminta solusi kepada bunda"

"Mengerti sayang?"gulf megangguk air matanya mengalir deras,bunda segera menarik Gulf masuk kedalam pelukannya.

"Maaf bunda Gulf terlalu kekanak-kanakan di dalam masalah ini seharusnya gulf berbicara dengan kakak bukannya malah saling mendiamkan"

"Gpp sayang,minta maaf kepada Mew ya ,bunda yakin Mew pasti memaafkan gulf, begitu juga sebaliknya?"

"Iya bunda"

BERSAMBUNG......

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang