Chapter 26

1.4K 147 13
                                    

Hoek Hoek...

Gulf berlari kedalam kamar mandi, perutnya amat sakit dan rasanya sangat mual,gulf lemas, dirinya bersandar sebentar di pinggiran wastafel, rasanya seluruh tubuh Gulf seperti tak bertulang.

"Hikk uhh"gulf berusaha untuk bangun dan kembali kedalam kamar,saat ini yang dirinya inginkan hanyalah tempat yang nyaman, untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah hampir dua hari ini tidak baik-baik saja.

Mual,lemas tidak bernafsu bahkan sensitif dalam hal apapun membuat tubuh Gulf mati rasa karena tidak ada sesuap nasi pun yang masuk kedalam perutnya, bahkan air putih saja rasanya sangat mual saat dirinya minum.

"Nong Gulf"bibik maid mengetuk pintu,rasa khawatir dalam dirinya tidak bisa hilang begitu saja melihat keadaan gulf yang sendari kemarin siang terlihat cukup buruk, apalagi pemuda manis itu tidak ingin memakan apapun dan begitu sensitif.

Bibik maid tidak mendengar apapun dari dalam kamar, sungguh rasa khawatir semakin bertambah,namun juga takut untuk menerobos masuk, apalagi Bos mudanya sangat melarang keras untuk orang masuk kedalam kamar Mereka terkecuali Kedua orangtuanya.

"Maafkan bibik tuan muda"bibik masuk begitu saja Tampa berkata sepatah katapun,dan terlihatlah gulf yang sedang bersandar di kepala ranjang,dengan keadaan wajah yang pucat dan nampak begitu lemas.

"Nong Gulf,nong baik-baik saja?"khawatir bibik dan segera mengecek keadaan gulf.

"Sakit bik"keluh Gulf megusap perutnya.

"Kita kerumah sakit ya nong,bibik khawatir"bujuk bibik karena sudah dari kemaren bibik hendak membawa gulf ke rumah sakit bahkan bunda juga sudah berusaha keras membujuk Gulf, tapi Gulf menolak keras bujukan bunda dan bibik maid.

"Tidak bik,gulf baik-baik saja,hanya sakit perut dan mual saja kok"

"Nong,bibik mohon jika terjadi sesuatu kepada nong Gulf bibik bisa di marahi mati-matian oleh tuan muda,bibik mohon kita kerumah sakit ya"gulf tetap pada pendiriannya,tidak mau di bawa kerumah sakit,bibik frustasi tidak tau dengan cara apa lagi dirinya membujuk gulf.

Tidak ada cara lain ,bibi terpaksa harus menghubungi Mew walaupun hubungan kedua bosnya itu sedang baik-baik saja ,tapi Mew berhak tau Gulf istrinya sedang sakit.

Tuan muda
Bibik mohon kembalilah,nong Gulf sedang sakit dan menolak di bawa kerumah sakit,sudah dua hari ini nong Gulf mual dan tidak bernafsu makan.

Tidak ada balasan, bahkan Mew tidak melihat pesan yang bibi kirim,namun bibi yakin Mew pasti melihatnya apalagi bibi sangat jarang mengirimkan pesan kepada tuan mudanya itu,jika pun ada itu pasti pesan penting.

"Nong lapar,mau bibi bawakan bubur?"tanya bibi ,duduk di samping Gulf.

"Tidak bik,gulf sedang tidak lapar"kata yang sama,gulf selalu menolak dengan alasan tidak lapar.

"Nong belum makan nasi hari ini, bahkan kemarin hanya beberapa sendok itupun di keluarkan lagi tadi pagi,nong harus makan bibik siapkan ya?"

"Tidak bik,gulf ingin tidur"

"Nong...."

"Gulf butuh waktu sendiri bik"bibi membuang nafas pasrah,sudah beberapa hari ini Gulf mengurung diri di kamar di tambah lagi sejak dirinya jatuh sakit kemarin.

Bibi memutuskan untuk keluar kamar tidak lupa menyalatkan lampu kamar Gulf,jika tidak pemuda manis itu akan diam di dalam sana dengan keadaan gelap bahkan malam hari sekalipun.

"Tuan muda"bagaikan keajaiban,bibi begitu merasa senang dengan kepulangan tuan mudanya yang sudah hampir empat hari ini tidak pulang kerumah.

"Gulf di mana bi?"pertanyaan yang sudah terasa asing di telinga bibi, walaupun hanya beberapa hari tetap saja rasanya Mew dan Gulf sudah lama tidak saling menanya satu sama lain.

"Nong Gulf ada di dalam kamarnya tuan,sedang beristirahat"jawab bibi semangat.

"Mew keatas"bibi megangguk semoga saja dengan kepulangan tuan mudanya,nong kesayangan mau makan dan segera sembuh.

Mew membuka pintu kamarnya,suasana yang tenang dan sepi Mew rasakan,tidak seperti biasanya.

Mata elang Mew tertuju kepada satu sosok yang begitu indah namun nampak begitu pucat,lantas hati kecil Mew terasa begitu sakit, walaupun bukan untuk pertama kalinya dirinya melihat Gulf sakit tapi Mew tidak merasakan sakit karena di setiap langkah itu Mew ada di samping Gulf menemani hari-hari sedih pemuda manis itu.

"Sayang"sebuah kata yang sudah sangat lama tidak pernah Mew ucapkan untuk istrinya, bahkan Mew lupa kapan terakhir kali dirinya memanggil gulf dengan kata yang mampu membuat gulf salting dan malu.

Usapkan lembut gulf rasakan di keningnya, usapkan yang amat dirinya rindukan, bahkan hangat dan wangi tubuh itu gulf rasanya berada di tempat yang begitu aman dengan di kelilingi ribuan bunga lavender dan angin beraroma mint yang menyegarkan.

Wangi bunga kesukaannya dan wangi kesukaan Mew,pemuda tampan itu mengunakan parfum dari wangi kesukaan mereka berdua bahkan parfum itu gulf yang memilihnya langsung untuk Mew.

Mata indah itu terbuka perlahan, menatap pemuda di sampingnya lantas air mata menetes di mata indah itu melewati pipi chubby nya,pemuda yang di tatap tersenyum segera memeluk tubuh mungil sang istri rasa rindu di keduanya sudah tidak bisa di pendung rasanya sudah lama tidak bertemu.

"Hiks kakak"tangis Gulf air matanya membanjiri dada Mew.

"Gw minta maaf"ujar Mew megecup kening Gulf.

"Hiks Gulf salah,bunda sudah menjelaskannya hiks kakak gulf minta maaf"Isak gulf sambil menatap lekat mata indah Mew.

"Kita sama-sama bersalah"ucap Mew tersenyum kecil,senyum yang dapat membuat Gulf tenang.

"Kakak"

"Kenapa hmm?"tanya Mew megusap pipi Gulf lembut, mendapatkan hal manis itu membuat sifat manja gulf seketika keluar dengan cepatnya segera Mimi wajahnya berubah cemberut dengan bibir di poutkan.

"Gulf lapar"ujarnya manja,sangat berbeda dengan Gulf kemarin dan sehari-hari jika di luar rumah.

"Ayo makan,gw suap pin"

"Tapi tunggu dulu"gulf menahan tangan Mew untuk duduk kembali di tepi ranjang sampingnya.

"Kakak serius kan dengan ucapkan kakak kemaren?"tanya Gulf malu.

"Ucapan apa?"

"Yang itu loh,kakak bilang kakak sudah sayang dan cinta sama gulf"wajah Gulf sudah memerah padam menahan rasa saltingnya.

"Kapan gw bilang gitu?"mew berpura-pura berfikir.

"Kemarin itu loh,masa lupa sih sudah jelas-jelas kakak bilang sudah sayang sama gulf,kakak juga bilang sayangnya sudah lama"cemberut gulf melihat Mew Tampa lupa dengan ucapannya kemarin.

"Ngak ada tu, perasaan gw sih ngak ada ngomong gitu"

"Bohong , pokoknya gulf marah sama kakak"Gulf berbalik dan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut,sangat menggemaskan di mata Mew ingin rasanya Mew mengigit istrinya itu.

"Gulf..."Mew menarik selimut Gulf tapi sang empu menahan keras selimutnya.

"Kakak jangan tarik-tarik"marahnya.

"Ayo makan katanya lapar"

"Sudah tidak lagi,kakak makan saja sana sendiri gulf mau tidur"

"Sayang ayo na na na Ayo makan"ujar manis dan lembut Mew kata yang tidak pernah dirinya ucapkan sebelumnya.

"Sayangnya aku,ayo makan na"Mew memeluk tubuh Gulf dari luar selimut,bisa Mew rasakan gulf sedang salting di dalam sana,senyum jahil Mew muncul seketika.

"Sayangnya Mew ayo makan,Sayanggggggggggg"ujar Mew panjang.

"Istrinya aku, kesayangan ak......"

"AHKKKKKKKKKKK KAKAK"

BERSAMBUNG....


MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang