Kurang lebih dua bulan telah berlalu sejak terakhir kali Jennie bertemu dan berbicara dengan Mario di taman kota. Pria itu tak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya, bahkan sekedar mengirim pesan pun tidak. Satu-satunya pesan yang ia terima adalah ketika ia menyelesaikan sidang komprehensifnya satu bulan yang lalu, ia beharap pria itu akan datang melihatnya secara langsung. Namun yang ia terima hanya hadiah dan pesan singkat memelalui kartu ucapan, Jennie langsung mengirim pesan teks pada pria itu begitu ia menerima hadiah darinya.
Kak Rio
23th of March 2022
Kak Rio, aku udah beres sidang - 14.20
Puji tuhan, aku lulus! - 14.20
Kak Rio, hadiahnya udah aku terima - 14.30
Maksih banyak kak! 😊- 14.30
Gadis itu melihat lagi ponselnya, setelah satu bulan sejak ia mengirim pesan, jangankan dibalas bahkan pesannya tak dibaca oleh pria itu. Ia mendengus kesal melempar ponselnya keatas ranjang, ia terduduk dilantai dengan punggung menyandar sisi tempat tidur dan kepalanya menengadah menatap kosong langit-langit kamar. Akhir-akhir ini, entah kenapa ia sangat ingin bertemu pria itu.
Irene yang baru saja keluar dari kamar mandi mengerutkan keningnya ketika melihat Jennie yang termenung menatap kosong langit-langit kamar asrama, ia mendudukan dirinya disamping sahabatnya itu dan mengikuti arah pandangnya.
"perasaan diatas gak ada apa-apa" ucap Irene tiba-tiba, Jennie terlonjak kaget, ia mengelus dada
"astaga, Irene! Kebiasaan banget kamu muncul tiba-tiba!" pekik Jennie
"nggak ya! kamu aja yang bengong terus. Kenapa sih Jen?" tanya Irene, ia mentap lekas mata gadis itu
Jennie menghela nafas panjang, kemudian terdiam beberapa saat. Banyak hal berkecamuk di hati dan pikirannya.
"aku bingung Rene" tutur Jennie
"apalagi sih Jen? Kai ngapain lagi?" Irene memang tidak menyukai laki-laki itu tanpa alasan
"dia gak ngapa-ngapain ko Rene, kenapa sih kamu sinis banget sama dia?" tanya Jennie, ia tak mengerti mengapa Irene sebegitu tak menyukai kekasihnya, Irene menghela nafas
"gak ada alasan, gak suka aja. tampangnya ngeselin" Irene mengedikkan bahunya acuh tak acuh
"jangan gitulah Rene, gimanapun juga dia pacar aku" ucap Jennie, Irene terdiam
"Jen, kamu beneran suka sama dia?" tanya Irene
"kalo aku gak suka gak mungkin mau pacaran kan?" jawab Jennie kemudian
"jujur aku gak ngerti sama kamu, kenapa kamu tiba-tiba jadian sama Kai? menurutku kamu jahat Jen" lanjut gadis itu, Jennie tergagap
"ja-jahat?" Irene mengangguk
"iya, kamu jahat. Si kakak itu duluan yang nembak kamu, nunggu jawaban dari kamu. tapi bisa-bisanya kamu malah jadian sama Kai 3 hari sebelum kamu nolak si kakak itu. kamu ngegantung anak orang, jadian sama yang tiba-tiba aja datang entah dari mana. Gak ada yang salah sih, tapi jahat. Harusnya kalo kamu gak mau sama si kakak itu kamu langsung to the point aja sama dia, gak sopan namanya" Papar Irene
"dan lagian, aku denger semua cerita kamu dari awal sampe akhir. dibanding Kai, si kakak ini lebih baik menurutku. Dia lebih berusaha buat kamu, love language nya dia act of service, dia ngayomi kamu. Kai? Apa yang dia lakuin? Physical touch? Aku tau Jen, kamu pasti udah lakuin sesuatu kan sama dia? aku pernah liat bercak merah di leher kamu beberapa hari lalu. jujur sama aku, udah sejauh mana?" Irene menatapnya lamat, Jennie terdiam seribu bahasa. Ia gugup dan takut pada sahabatnya ini. Irene menghela nafas
![](https://img.wattpad.com/cover/325108634-288-k536516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped
FanfictionLight story, slice of life, gender bender. Main cast; BlackVelvet. Terimakasih atas kesediaannya untuk membaca, vote dan komentar :) Ini ff pertama ku, mohon maaf masih banyak kurangnya hehe.