Bab 3

123 18 0
                                    

Satu bulan telah berlalu sejak mereka hang out terakhir kali, selama itu pula Mario dan Jennie semakin dekat. Jennie tak lagi sungkan untuk meminta bantuan pada Mario, setiap minggu Jennie selalu mengajak Mario bertemu untuk membantunya menyusun skripsi. Gadis itu memang masih duduk di semester 7, namun katanya ia ingin memaksimalkan diri agar lulus tepat waktu. Mario dengan senang hati membantunya, terlebih Jennie kuliah dengan jurusan yang sama dengannya, Manajemen Bisnis.

Imperio Caffe & Restaurant menjadi saksi bisu mereka selalu bertemu, mulai dari Sammy hingga seluruh pekerja disana pun sudah mengenal calon lady boss mereka ini. Tak jarang mereka pun menggoda Mario tiap berkunjung, tentu saja Jennie tidak pernah tahu itu.

Mario sudah menceritakan semua tentang Jennie pada Sammy, awalnya ia sama terkejutnya seperti Joe. Seperti Joe, Sammy pun mengetahui semua tentang Mario termasuk identitas yang Mario maksud. Ia memahami kekhawatiran Mario, bagaimana jika Jennie menolaknya?. Namun kemudian ia hanya tersenyum dan mendukung apapun yang Mario lakukan selama itu tak akan menyakiti siapapun, terutama dirinya sendiri. Satu masalahnya saat ini, ia masih ragu untuk mengungkapkan segalanya pada Jennie.

"Aaaahh, akhirnyaaaa! Skripsi ku selesai juga. yeeaaayyy!" Jennie berseru senang, mengacungkan kedua tangannya ke udara

Mereka berada di area privat sehingga tak perlu khawatir mengganggu pengunjung lain akan teriakan Jennie barusan. Mario hanya tersenyum, tentu saja ia ikut senang untuk gadisnya. Gadisnya? Segera. Mungkin.

"Syukurlah, semoga di acc dosen pembimbing" ucap Mario senang

"Ameenn, semogaa. Makasih banyak kak Rio udah bantuin aku! huhuhu gak nyangka bisa selesai secepat ini!" gadis itu, saking senangnya sampai menitikkan air mata

"hei hei, kenapa nangis?" Mario dengan segera menghampiri Jennie di kursinya, ia berlutut dihadapan gadis itu.

"kok nangis? Hm?" katanya lagi, ia mengusap jejak tangis di pipi tembam Jennie

"hiks.. hikss.. aku seneng kak. Akhirnya selesai juga. kalo kakak gak bantu aku, aku gak yakin ini bisa selesai cepet. Hehe makasih banyak kak Rio!" tiba-tiba gadis itu memeluknya, Mario membeku

Astaga jantungku! - Mario membatin

"hmm, sama-sama.. selamat ya. semoga lancar sampai selesai siding" Mario membalas pelukan gadis itu, mengusap pelan punggungnya berusaha menenangkan

Jennie masih memeluk Mario dengan erat, ia mengangguk ringan dalam pelukan pria itu. kata-kata Mario mengalun lembut di telinganya. Ia merasa aman dan nyaman bersamanya.

Dua minggu telah berlalu, Mario disibukkan dengan pekerjaan akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari ia jarang membuka ponselnya jika bukan untuk kepentingan pekerjaan, ia lupa bahwa ada seseorang yang menunggu balasan pesan darinya. Pukul 4 sore ini ia harus diterbangkan ke Kalimantan untuk menghadiri pertemuan tahunan, biasanya acara itu digelar di kantor pusat, tempat Mario berkerja. Sebanyak 25 orang dari kantor pusat dikirim kesana, mulai dari jajaran direksi hingga level manajer dan Joe termasuk kedalamnya sehingga mereka akan berangkat bersama.

Ia dan rombongan tiba 1 jam lebih awal di bandara, selagi menunggu antrian check-in Mario membuka ponselnya. Ia membuka satu per satu pesan yang belum sempat ia baca, dan ada satu nama yang menarik perhatiannya, Jennie. Ia segera membuka pesan dari gadis itu.

Jennie Ruby

18th of Dec 2021

kak, skripsi ku di acc dosen pembimbing! 😊 - 10.20

kakak besok sibuk nggak? lunch bareng yuk? aku traktir! Sebagai tanda terimakasih 😁 mau yaa? - 10.25

kak Rio? - 10.30

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang