Bab 16

97 14 0
                                    

Prosesi penikahan telah selesai seluruhnya, para tamu undangan telah kembali ke kediaman masing-masing. Jennie dan Mario berserta keluarga juga sahabat mereka bermalam di villa, menghabiskan malam kekeluargaan disana.

Jennie yang baru saja selesai dengan acara membersihkan dirinya mendapati Mario sudah tertidur pulang dengan posisi tengkurap, pria yang kini menjadi suaminya itu memang sudah mandi lebih dulu darinya. Ia berjalan mendekat dan duduk di tepi ranjang menatap wajah pria itu teduh, semburat merah muncul di pipinya.

Aduh jantungku! - Jennie membatin, ia mengelus dada. Menarik nafas Panjang

Jennie melirik pria itu lagi kemudian tersenyum manis, ia mengagumi paras tampan Mario yang begitu damai dalam tidurnya. Ia mengusap kepala pria itu pelan, tak ingin mengusik mimpi indahnya. Merasa cukup menikmati pemandangan indah, Jennie bangkit dan melangkah memutar menuju sisi lain tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya.

Tak terbiasa tidur dengan orang asing, Jennie sulit memejamkan matanya. Ia meraih ponselnya dan melihat waktu menunjukkan lewat tengah malam, baru saja ia hendak meletakkan ponselnya sebuah notifikasi pesan masuk muncul di beranda.

QueenRene

today

Hei hei hei! - 01.08

ko onlen sih? - 01.08

udahan mainnya? - 01.09

atau lagi break? - 01.10

Membaca pesan dari Irene wajah Jennie langsung memerah, ia tak tau harus tertawa atau menangis. Bagaimana bisa ia memiliki teman seperti ini? dasar si kelinci nakal!

Heh! Cangkem mu! - 01.11

aku gak bisa tidur nih, grogi - 01.11

mas Iyo udah tidur dari tadi, pules banget - 01.12

yah kirain gak bisa tidur gara-gara kak rio haha - 01.14

eh Jen, minta nomor ahjussi Sam dong, tadi minta gak dikasih masaaa 😢 - 01.14

astaga Rene kamu kenapa sih? 😫 - 01.14

kotor otak mu kotor!! tobat - 01.15

haha usil sih! rasain! minta aja sendiri sampe dapet - 01.15

otak mu yang kotor! siapa tau kalian main Uno. wew - 01.16

saialan kau! - 01.16

Jennie terkekeh dengan ke-absurd-an sahabatnya itu, ia menutup ponselnya dan menyimpannya di atas nakas. Memandang kosong langit-langit kamar, pikiran Jennie hanyut ke malam sebelum pernikahannya.

#flash back on

Take care, both of you.

Tok tok tok!

Pintu kamarnya diketuk saat Jennie sedang asyik melanjutkan bacaan novelnya yang lain, ia masih belum ingin tidur dan malampun masih awal. Ia menutup novelnya kemudian bangkit membuka pintu. Ia mendapati kakaknya disana, Jennie gugup berhadapan dengan Joe. Sejak pertengkarang hebat beberapa minggu lalu akibat ulahnya, dan penolakan Joe akan pernikahannya dengan Mario membuat Jennie masih sungkan dengan kakaknya itu.

"mas mau bicara, ayo ikut" titah Joe, suaranya datar

Jennie hanya mengangguk dan mengekori kakaknya dengan was-was, ia takut kakaknya masih marah. Yang lebih ia takutkan Joe ingin membatalkan pernikahannya besok.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang