Bab 15

167 19 0
                                    

Pernikahan Mario dan Jennie akan digelar dalam 15 hari mendatang. Sesuai rencana, Tn. & Ny. Ruben dan Yessie kembali ke Yogyakarta esok harinya serta membawa Jennie, pernikahan akan dilaksanakan di kota kelahiran mempelai wanita. Joe tidak senang dengan rencana pernikahan ini, begitupun dengan Sammy dan Wendy.

Empat orang pria tengah berkumpul di kantor owner Imperio, mereka semua ditelan keheningan. Berbagai ekspresi rumit terpancar di wajah mereka, Mario melihat ketiga sahabatnya dengan tatapan sulit diartikan.

"guys.. please jangan diemin gue kaya gini, hm?" Mario membujuk. Ketiga sahabatnya kompak menghela nafas berat

"gue gak abis pikir sama lu, rio. Sungguh.." Sammy menyahut

"sorry Joe, tapi jujur gue gak suka sama Jennie. Setelah apa yang dia lakuin, dan sekarang dia hamil sama laki-laki lain, dia minta lu buat tutup tanggung jawab itu. gue benci perempuan kaya gitu" Sammy terus terang. Joe memejamkan matanya

"Sam.. please, jangan begini" Mario masih berusaha

"Rio, listen to me. I'll be really happy if you marry the girl you love and love you back. She just uses you! don't you realize? Wake up Mario! I didn't come with you to see you break." Balas Sammy

"why must it be her?" Wendy tiba-tiba

"dont tell me.." pria keturunan Kanada itu memicingkan mata

"tolong hentikan ini, Rio. Jangan lu pikir gue gatau apa yang ada di otak lu" potong Joe

"kalo lu pikir buat balas budi, gue gak butuh balas budi kaya gini. gue gak bisa terima" suara Joe bergetar, mereka semua terdiam

Wendy sudah menduga hal ini, Sammy menghembuskan nafas kasar. Ia benci jika Mario sudah seperti ini, akan sulit menghentikannya.

"dulu.. kita sama-sama terluka karena takdir yang gak bisa kita bantah, kali ini tolong jangan terluka lagi Lisa" lirih Joe dengan bulir-bulir air mata yang merembes

Deg!

Mario dan Wendy tertegun, mereka faham. Sammy menyimak, ia tak pernah merasakan bagaimana perasaan Joe dan Wendy tapi ia tahu itu menyakitkan. Wendy menatap Mario dengan rumit, matanya memerah.

"Lisa.." ucap Wendy lemah, Mario menoleh

"gue sependapat sama Joe, tolong hentikan ini. untuk Lisa yang pernah gue cintai, tolong jangan terluka lagi sebagai Mario"

Mereka semua terdiam, dada Mario terasa berat. Ia mengerti Joe, Wendy dan Sammy teramat menyayanginya. Terutama Joe yang sejak awal terus bersamanya, ia mengingat rasa sakit itu meski kini perasaan mereka berbeda.

"brothers.. I know, i cant promise you anything. But this is not just repaying the favor, i love her. i really do. and i know, she doesnt feel the same. i'll just help her, at least until she gives the baby birth. Joe, she's your sister.. please let me be. Hm? Wen, Sam. Please give me your blessings. I'll protect myself and hers not to be hurt."

Mereka menatap Mario tak percaya, Joe semakin menangis. Diantara semua orang kenapa harus anggota keluarganya yang menyulitkan orang ini, orang yang pernah sangat ia cintai di masa lalu. Bukankah takdir ini terlalu mempermainkannya?

"Rio, do you really love her that much?" tanya Sammy memecah hening

"I do" jawab Mario mantap, Sammy mengehela nafas

"you know how much you mean to me, right?" ucap Sammy, Mario menangguk

"I give you my blessing, in one condition. If she betrays you, leave her right way. No buts! Promise me!" Sammy sungguh-sungguh

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang