#25. Luka Sang Kakak

127 29 2
                                    

[Bintang]




Mata Bintang tak lepas memandangi Lily yang tetap diam tanpa perlawanan ketika kakak kelas di hadapannya itu mulai mendorong kasar keningnya, kakak dari pacarnya itu bahkan tetap menunduk dan semakin menunduk setiap kali makian si kakak kelas terdengar lebih kasar lagi.

Helaan nafas keluar dari mulut Bintang, otaknya berpikir keras dengan hati yang perih. Lily dan Starla, dua gadis yang terpaksa hidup dengan keras sejak SMP. Saking perihnya hati Bintang, secara tak sadar juga air matanya terjatuh melewati pipinya. Tepat ketika dirinya melihat Lily agak limbung saat mendapat tamparan pada pipi kirinya namun tetap mengusahakan berdiri tegak dan kembali mendapatkan pukulan dari bagian lainnya, Bintang yakin sekali hati Lily sekarang sedang berteriak menahan panas pada dadanya saat salah satu kakak kelas itu menekan ujung rokoknya di sana dengan keadaan masih  menyala.

Kali ini isakan Bintang terdengar, satu tangannya mengusap air matanya dengan kasar. Hatinya membatin, bagaimana bisa kedua kakak beradik ini bisa menanggung beban seberat itu dan saling merahasiakan satu sama lain? Lily bahkan baru tahu semalam jika adik kesayangannya yang susah payah ia jaga itu ternyata selalu menderita karena penyakitnya selama ini, lalu hari ini ditindas oleh kakak kelas tanpa perlawanan sama sekali?

Tatapan Bintang berubah tajam, setelah air matanya terhapus, ia sudah tidak lagi menangis. Ia mengangkat satu tangannya dengan hape dalam genggaman, cowok itu memotret beberapa kali pemandangan di depannya lalu tak lupa juga merekamnya dalam 2 menit.



Bintang: korbannya Lilyana Gladis, 11 IPS berapa gitu gua lupa

Bintang: yang bully anak kelas 12, cari tahu aja geng-gengan si Bianca

Bintang: seret sekarang juga ke BK

Sofia: lo dapat ini dari mana anjrit????

Sofia: gue baru tahu di sekolah kita juga ternyata ada pembullyan.....

Bintang: asal lo amanin kasus cewek gua, semua kasus sekolah gua kasih informasi plus buktinya ke elo. Kita saling menguntungkan aja, Sof. Cewek gua aman, image lo di OSIS naik.

Sofia: gue masuk OSIS bukan karena itu, Bin!

Bintang: tahu, gua tahu semua tentang lo, Sofia. Lo temen gua kalau lo lupa.

Bintang: kalau mau cari aman mending turutin mau gua.

Bintang: lo gak mau kan si Ratu tahu lo pernah jadi korban bullying dulu sebelum gua kenalin lo sama dia?

Sofia: Bin....

Bintang: lo gak akan pernah punya temen kalau bukan karena gua, Sofia.
Read



Paham jika Sofia tak akan membalas, Bintang mengantongi hapenya lalu melangkah tanpa ragu mendatangi proses terjadinya penindasan itu. Secara dramatis semuanya kini menyadari kehadirannya, para kakak kelas mendengus dan mengumpat melihat wajah dingin Bintang yang semakin mendekat. Semuanya lari begitu saja tahu posisi mereka terancam setelah seorang Bintang yang memergoki, si informan dari segala informan itu agak bahaya juga menurut gosipnya. Bahkan katanya, tahun lalu saja dari angkatan alumni ada yang sampai diusut ke kantor polisi setelah Bintang memergoki kejahatannya.

Cara menatap Bintang berubah, matanya memandang Lily dengan sendu ketika cewek itu terduduk begitu saja lalu memegangi dadanya penuh kesakitan. Cewek itu menangis sejadi-jadinya sambil berteriak sakit dan perih di bagian dadanya.

Bintang: The Patrick CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang