Lembayung Nirmala - Hanyut

2.9K 213 2
                                        

Jemari tangan kanan Wonwoo terus bergerak mengetuk-ngetuk meja yang ada di hadapannya. Wajahnya menunjukan raut kesal karena ia telah menunggu Mingyu di kafe tersebut selama setengah jam lebih dan pria itu belum juga datang.

Ia berdecak kesal, meraih ponselnya lalu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tiga sore. Kepalanya ia bawa untuk menoleh ke arah jendela, niatnya ia akan pergi dari sana tapi malah kedua matanya menangkap sosok Mingyu yang turun dari sebuah mobil berwarna hitam.

Pria tinggi itu melangkah memasuki kafe sembari membenarkan jas navy yang ia gunakan. Kedua mata almondnya mengedar untuk mencari keberadaan Wonwoo dan ketika ketemu, ia langsung menghampiri pemuda itu, menarik kursi dan duduk di seberang sang pria Jeon.

Jelas sekali Mingyu dapat melihat raut wajah Wonwoo yang terlihat kesal, tapi ia hanya terdiam dan tak mengatakan apapun. Bahkan dirinya enggan untuk memesan minum di sana, hanya menunggu Wonwoo untuk menyampaikan perihal perjodohan keduanya.

Sang pria Jeon itu meneguk separuh mango float yang ia pesan, lalu menaruhnya di atas meja itu lagi dengan sedikit membanting gelasnya. "Kau tahu sudah berapa lama aku menunggu Mingyu-ssi? Setengah jam lebih!" kesalnya, akhirnya meluap juga.

"Maaf." hanya itu yang Mingyu katakan, ia kembali anteng dengan wajah datarnya, dengan kedua tangannya yang bersilang di depan dada bidangnya. Mata almondnya masih setia menatap Wonwoo.

Dengan kasar Wonwoo mengusap wajahnya sendiri, ia menghembuskan napasnya panjang, lalu menatap lekat Mingyu. "Aku ingin kau membatalkan perjodohan kita, katakan pada kedua orang tuaku bahwa kau tidak mau." ucap Wonwoo tiba-tiba.

Namun malah sebuah gelengan kepala yang Mingyu berikan. "Saya tidak ingin membatalkan perjodohan ini." balasnya dengan santai.

"Mingyu-ssi, aku tidak bisa menikah denganmu!" seru Wonwoo, bahkan membuat beberapa orang di kafe tersebut menoleh ke arah mereka. "Aku sudah punya kekasih dan yang terpenting, aku tidak menyukai seorang pria." tegasnya dengan sedikit memajukan tubuhnya mendekati meja.

Mingyu masih begitu tenang untuk menanggapi Wonwoo, ia menurunkan kedua tangannya, memajukan tubuhnya lalu kedua tangan itu ia bawa ke atas meja dengan jemarinya yang saling bertautan. "Yang membuat perjodohan ini adalah orang tua anda Wonwoo-ssi, jika benar anda tidak menginginkannya, anda yang harus membujuk mereka." timpal Mingyu.

"Mereka tidak mau Mingyu-ssi! Itu sebabnya aku menghubungimu." kesal Wonwoo, ia bersandar pada kursi yang ia duduki. "Kau pikir apa yang harus aku katakan pada kekasihku jika tahu tentang hal ini huh?" ketusnya.

"Itu menjadi urusan anda atau bahkan, anda bisa memutuskannya sebelum pernikahaan kita di adakan."

"Kau benar-benar--argh!" tangan kanan itu dengan kasarnya mengusak rambutnya sendiri sampai berantakan. "Apa benar kau ingin menikah denganku hanya karena menuruti orang tuamu saja?" tanyanya dengan serius.

"Apakah saya punya alasan lain?" Mingyu menghela napasnya dengan pelan. "Apa salahnya kita menuruti kemauan kedua orang tua kita.." gumam Mingyu.

"Tck!" Wonwoo berdecak kesal, ia menatap keluar jendela besar kafe tersebut sembari memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menghadapi Mingyu. Setelah beberapa saat, ia kembali menatap Mingyu. "Bagaimana jika kita buat kesepakatan untuk perjodohan kita?" tanyanya sedikit lirih.

Mingyu mengernyitkan keningnya. "Kesepakatan?" tanyanya dan Wonwoo mengangguk untuk menanggapi. "Apa kesepakatan itu?"

"Kita bercerai setelah beberapa bulan pernikahan kita." ucap Wonwoo dengan yakin, ia menatap Mingyu yang merubah raut wajahnya menjadi bingung. "Mungkin dengan hal tersebut, kita bisa membuat kedua orang tua kita senang, tapi mereka tidak akan tahu rumah tangga kita setelah menikah, jadi, kita bisa bercerai setelah beberapa bulan." jelas Wonwoo.

Lembayung NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang