Kehidupan Mingyu kembali seperti dulu, hanya sekarang dengan adanya Yubin dan juga perasaannya terhadap Wonwoo yang dirinya tidak tahu bagaimana keadaannya di London.
Ia telah kembali bekerja di perusahaan, dengan menetap di rumah kedua orang tuanya yang membantu dirinya untuk merawat Yubin. Karena jujur saja, Mingyu tak bisa melakukan semuanya sendiri sedangkan ia juga punya tanggung jawab untuk bekerja sebagai direktur utama perusahaan keluarganya.
Berjalannya waktu, sedikit demi sedikit Mingyu sudah mulai bisa membiasakan diri untuk melupakan Wonwoo. Bukan melupakan sebenarnya, tapi dirinya sudah terbiasa dengan ketidakhadirannya Wonwoo.
Yubin juga tumbuh menjadi seorang balita yang begitu menggemaskan, wajahnya bulat dengan pipi yang tembam juga dengan kedua matanya yang mirip dengan milik Mingyu. Namun jika dilihat dengan baik, ada sisi Wonwoo pada diri Yubin.
Mingyu serta keluarganya juga tak menghilangkan fakta bahwa Yubin lahir dari seorang pria bernama Wonwoo. Mereka bahkan sesekali menunjukkan foto Wonwoo yang didapat dari kedua orang tua pemuda Jeon itu.
Hubungan mereka tetap baik, kadang tuan dan nyonya Jeon mengunjungi Yubin di rumah keluarga Kim atau bahkan, Mingyu datang bersama Yubin untuk berkunjung ke rumah keluarga Jeon.
Satu tahun berlalu begitu saja, benar-benar waktu berjalan begitu cepat, Yubin kini sudah bisa mengoceh sendiri meskipun tidak jelas, ia bisa makan sendiri meskipun berakhir berantakan, terkadang suka berdiri sendiri dan tiba-tiba terjatuh.
Kini, Yubin sedang terduduk di tempat tidur milik Mingyu, iya, kini dirinya tidur di tempat yang sama dengan ayahnya itu. Ia sedang bermain dengan beberapa permainan kecilnya, ia ia lempar ke sana kemari lalu di ambil kembali.
Sedangkan Mingyu, ia tengah memakai pakaiannya untuk berkerja sembari memperhatikan putranya. "Jangan terlalu ke pinggir sayang.." ucapnya dan hal tersebut membuat Yubin menoleh dan melemparkan bola kecil di tangannya hingga ke lantai.
Mingyu menggeleng kecil, ia mengambil bola tersebut dan membawanya mendekat ke arah Yubin, ia memberikan bola tersebut pada Yubin dan langsung dilempar kembali oleh Yubin ke wajah Mingyu. Yubin melebarkan senyumnya, memperlihatkan beberapa gigi yang sudah mulai tumbuh.
Pria Kim itu terkekeh gemas, ia meraih tubuh putranya untuk mendekat dan menciumi wajah Yubin. Lalu menciumi perut Yubin dan membuatnya terkikik geli, kedua tangan mungilnya terus mendorong wajah Mingyu untuk menjauh.
Kedua mata almond itu menatap sang putra dengan lekat, ia mengecup pipi kiri Yubin lalu bangkit dan menyelesaikan acara berpakaiannya dengan meraih dasi dan juga jas. Setelah rapi, ia menghampiri Yubin, menggendong batita itu dan membawanya keluar dari kamar.
"Ayah akan berangkat bekerja, jadi Yubin bersama nenek terlebih dahulu.." ucap Mingyu, ia berjalan menuju ruang makan di mana keluarganya berada untuk melakukan sarapan.
"pa..pa..pa..paa.." Yubin mengoceh, sembari memainkan dasi yang digunakan Mingyu.
Mingyu tersenyum tipis. "Siapa nak?"
Kepala Yubin mendongak, menatap Mingyu dengan menunjukkan wajah menggemaskannya. "pa.. pa.. pa.." ucapnya dan itu semakin membuat Mingyu terkekeh karena begitu gemas dengan putranya itu.
Ia lalu mendudukkan Yubin di kursi batitanya yang berada di samping Yubin, ia meraih makanan Yubin yang sudah di siapkan oleh ibunya. Sekarang juga ahjumma yang tadinya bekerja di rumah Mingyu, bekerja di tempat keluarga Kim untuk membantu nyonya Kim. Karena pekerja yang sebelumnya sudah berhenti.
Mingyu kemudian menyuapi Yubin, juga tak lupa memberikan sendok pada putranya itu untuk bermain dengannya. Ia sesekali juga membersihkan mulut Yubin dengan kain yang terpasang di leher Yubin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Nirmala
FanfictionMINWON • COMPLETED Sebuah perjodohan dilakukan oleh dua keluarga yang diterima oleh sepasang suami itu dengan kesepakatan. Mingyu akan menceraikan Wonwoo setelah tiga bulan menikah untuk kembali pada kekasihnya, tapi sesuatu terjadi, mengharuskan Wo...