Wonwoo duduk dengan manis di sofa ruang tamu sembari memperhatikan Mingyu yang sedang fokus pada iPad-nya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pemuda itu tak sedikitpun mengalihkan padangannya dari Mingyu selama beberapa menit ini.
Yang tentu saja membuat Mingyu sadar jika ia tengah di perhatikan oleh Wonwoo. Ia menolehkan kepalanya, menatap bingung pemuda yang delapan tahun lebih muda darinya itu. "Ada sesuatu di wajahku?" tanya Mingyu.
Pemuda itu menggelengkan kepalanya. "Tidak." jawabnya sembari tersenyum, ia mendekat lagi ke arah Mingyu dan membuat pria Kim itu mengerjap bingung. "Kira-kira, anak kita laki-laki atau perempuan?"
"A-aku tidak tahu Wonwoo.." Mingyu sedikit mendorong Wonwoo untuk menjauh karena posisi keduanya begitu dekat. Membuat jantung Mingyu semakin berdetak dengan cepat. "Apa sebelum dia lahir, kau ingin tahu jenis kelaminnya?" tanyanya dan Wonwoo langsung mengangguk antusias.
Ia lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, kedua matanya menatap langit-langit ruang tamu tersebut. Tangannya bergerak menyentuh perutnya yang masih rata. "Akan seperti apa saat perutku sudah membesar nanti.." gumamnya.
Mingyu yang tadinya sudah fokus pada iPad-nya, kembali menatap Wonwoo. Ia lalu meletakkan benda elektronik tersebut di atas meja. "Apa kau tidak akan bosan jika selama sembilan bulan kau hanya akan berada di rumah?"
Wonwoo langsung terdiam saat mendengar pertanyaan tersebut dari pria di sampingnya. Ia menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu tapi.. jika aku ingin keluar, apa kau mau mengantarku Mingyu?" tanyanya.
Pria Kim itu mengangguk kecil untuk menanggapi. "Aku yang memintamu untuk mempertahankan anak kita, aku akan menjagamu Wonwoo." balasnya.
Sebuah senyuman manis Wonwoo sunggingkan sembari menatap Mingyu, ia menatap pria tersebut yang kembali meraih iPad miliknya. Wonwoo terdiam sembari memperhatikan wajah tampan pria itu.
Lalu tangan kanannya bergerak meraih wajah Mingyu dan membuatnya menoleh. Mingyu menatapnya dengan bingung lalu tiba-tiba Wonwoo mendekat dan mencium bibirnya. Ia hanya bisa terdiam mematung sembari merasakan bibir Wonwoo yang mencium bibirnya.
Kedua mata Wonwoo terpejam, ia menikmati ciuman yang ia buat sendiri sembari tangannya yang mengusap leher Mingyu. Lalu perlahan, ia melepas ciuman tersebut, menatap Mingyu yang hanya terdiam sembari menatapnya bingung.
Wonwoo mengerjap, ia mengulum bibirnya dan memundurkan tubuhnya lalu bangkit berdiri. "Maaf, aku--Mingyu!" ia memekik saat tiba-tiba Mingyu menarik tubuhnya dan membuat dirinya terduduk begitu saja di pangkuan Mingyu.
Ia menatap bingung pria itu yang kini memeluk pinggangnya, kedua tangannya menahan dada Mingyu. Lalu wajah Mingyu mendekat dan mencium bibir Wonwoo, melumatnya dengan lembut. Perlahan juga, Wonwoo membalas ciuman tersebut.
iPad yang ada di tangan kiri Mingyu ia letakkan begitu saja di sofa sampingnya. Ia meraih tubuh Wonwoo, memeluknya dengan erat dan membawa tubuh itu terbaring di sofa dengan ia yang berada di atas tubuh Wonwoo.
Ciuman masih berlanjut bahkan kini lebih intens dengan membawa serta lidah mereka untuk saling melilit satu sama lain. Wonwoo sesekali melenguh saat dirinya di dominasi akan ciuman Mingyu.
"Mhh--" ciuman tersebut terlepas, Wonwoo membuka kedua matanya dan menatap Mingyu yang berada di atasnya. "Mingyu.." panggilnya, dengan wajah yang sayu yang sukses menggoda Mingyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Nirmala
FanfictionMINWON • COMPLETED Sebuah perjodohan dilakukan oleh dua keluarga yang diterima oleh sepasang suami itu dengan kesepakatan. Mingyu akan menceraikan Wonwoo setelah tiga bulan menikah untuk kembali pada kekasihnya, tapi sesuatu terjadi, mengharuskan Wo...