Suasana taman di dekat sungai Han bisa di bilang cukup sepi sekarang karena musim dingin, orang-orang lebih memilih untuk tinggal di dalam rumah. Namun berbeda dengan Wonwoo dan Irene.
Sepasang kekasih yang duduk di salah satu kursi panjang di taman tersebut tengah asyik memandangi sungai han. Kepala Irene bersandar pada pundak kanan Wonwoo, tangan kanannya masuk ke dalam saku coat yang Wonwoo gunakan.
Keduanya sama-sama terdiam, hanya Irene yang sedikit menampilkan senyum tipisnya, tidak dengan Wonwoo yang selama beberapa hari ini murung karena memikirkan hubungannya dengan Mingyu. Segera cerai atau sesuai rencana? Itu lagi.
"Hari ini tak terlalu dingin seperti biasanya." ucap wanita cantik itu sembari menyamankan kepalanya di pundak lebar sang kekasih. Ia sedikit menolehkan kepalanya ke arah Wonwoo. "Benarkan Wonwoo?" tanyanya.
Kedua mata rubah Wonwoo mengerjap, ia yang tadinya melalum langsung menoleh ke arah sang kekasih. "Iya.." jawabnya dengan menampilkan senyumannya, tapi senyumannya itu terkesan senyuman palsu.
Irene mengerucutkan bibirnya, ia merasa ada yang berbeda dengan Wonwoo sejak hari jadi mereka, sejak ujian akhir semester berakhir. Ia menghela napasnya pelan, lalu bangun dari sandaran kepalanya di pundak Wonwoo.
Kedua tangannya menangkup wajah pria Jeon itu, membuat Wonwoo seutuhnya menoleh ke arahnya. Berhubung keadaan taman yang juga sepi, Irene langsung mencium bibir Wonwoo dengan lembut. Melumat bibir yang hanya terdiam.
Wonwoo mengerjapkan kedua matanya, ia menatap Irene yang terpejam dan tengah menikmati bibirnya sendiri. Wonwoo merasa aneh, ciumannya dengan Irene entah kenapa tak membuat jantungnya berdetak dengan cepat.
Ia mencoba, dengan meraih pinggang Irene dan memeluknya posesif, ia ambil alih ciuman tersebut, tapi lagi-lagi, ia tak terlalu menikmatinya. Ia lepas bibir sang kekasih, menatap Irene dengan wajah kebingungannya.
Irene bingung, tentu saja. Kedua mata lentiknya menatap Wonwoo yang terlihat bingung juga tapi ada sorot yang sulit diartikan dari kedua mata itu. Ia mengusap lembut wajah Wonwoo lalu mendekat lagi, mencium Wonwoo lagi dan pria itu membalasnya.
Bibir Irene sedikit basah karena ujung lidah Wonwoo yang membelah bibirnya dan menyentuh ujung lidahnya. Irene sedikit tersenyum, tapi tidak dengan Wonwoo, ia sedang berusaha mengembalikan perasaan senang dan gugupnya saat berciuman dengan sang kekasih.
Wonwoo melepas ciuman tersebut, lagi, bahkan sebelum keduanya saling beradu lidah. Ia menatap Irene yang tersenyum senang dan kembali menyandarkan kepalanya di pundak Wonwoo. Sementara Wonwoo sendiri, masih bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya.
Irene memeluk lengan kiri Wonwoo dengan begitu erat. "Aku suka saat-saat seperti ini.." gumamnya, terdengar tapi masuk telinga kiri Wonwoo dan keluar begitu saja melalui telinga kananya. Karena Wonwoo sedang kalut dengan pikirannya sendiri.
Benarkah perasaannya pada Irene telah berubah? Atau masih sama tapi ciuman itu hanya biasa saja baginya?
*******
Yoon Jeonghan dengan wajah kesalnya menatap Mingyu yang duduk di kursi kerjanya dan tak memedulikan dirinya sedikit pun. Ia berdecak kesal, dirinya duduk di sofa panjang yang ada di ruang kerja Mingyu. "Oh, ayolah Mingyu, beri aku saran.." pintanya dengan memohon.
"Aku sedang berkerja." jawab Mingyu bahkan tanpa menolehkan kepalanya, ia benar-benar tak ingin di ganggu saat bekerja, apalagi sekarang jam kantor masih berlaku. Dan Jeonghan datang begitu saja tanpa mengabarinya..
Pria Yoon itu mendengus kesal lagi, ia menatap Mingyu dengan sini. "Kalau begitu dengarkan saja." ucapnya lalu mendekatkan duduknya ke arah Mingyu, tepatnya di ujung sofa. "Seungcheol sudah meminta maaf padaku dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, tapi aku takut Mingyu.. Bagaimana jika ia mengulanginya lagi saat kami berdua sedang jauh." ucapnya kemudian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Nirmala
FanfictionMINWON • COMPLETED Sebuah perjodohan dilakukan oleh dua keluarga yang diterima oleh sepasang suami itu dengan kesepakatan. Mingyu akan menceraikan Wonwoo setelah tiga bulan menikah untuk kembali pada kekasihnya, tapi sesuatu terjadi, mengharuskan Wo...