Lembayung Nirmala - Ketakutan

2.3K 207 16
                                        

"Aku akan pulang terlebih dahulu." Wonwoo bangkit dari duduknya, menatap teman sekelasnya yang mendongak dan menatapnya dengan wajah bingung. Membuat Wonwoo mengurungkan niat untuk terlebih dahulu keluar dari ruangan tersebut. "Kenapa?" tanyanya.

"Akhir-akhir ini kau lebih sering pulang lebih awal." seorang pria bernama Kwon Soonyoung itu berdiri dari duduknya setelah membenahi bukunya. "Bahkan kau tidak pernah lagi pergi ke club bersama yang lain." lanjutnya dengan menatap Wonwoo lekat.

Yang ditatap terkekeh pelan. "Untuk sekarang ini, tidak. Sebentar lagi kita ujian akhir semester, ada banyak yang harus di siapkan." balas Wonwoo senbari menepuk lengan Soonyoung.

Pemuda itu memutar bola matanya dengan malas. "Terserah." lalu berjalan melewati Wonwoo untuk keluar dari ruangan tersebut.

Mendapat gelengan terheran dari Wonwoo yang kemudian keluar juga dari ruangan. Ia langsung menghampiri Irene yang sudah menunggunya di depan ruangan tersebut. Keduanya tak mengambil kelas yang sama. "Sudah lama menunggu sayang?" tanya Wonwoo sembari meraih pinggang ramping sang kekasih.

Irene menggelengkan kepalanya, ia menarik tangan kiri Wonwoo dan mengajaknya untuk melangkah. "Ayo pulang, aku harus mengerjakan tugasku." ucapnya dengan nada yang merengek.

Wonwoo terkekeh, ia merasa gemas dengan wanita yang sudah ia jadikan kekasih sejak lima bulan yang lalu. "Ayo.. Aku akan mengantarmu." balasnya dan mereka keluar dari pintu keluar gedung utama. Langsung menuju tempat parkir dan Wonwoo mengendarai mobilnya untuk menuju ke apartemen Irene.

Di dalam perjalanan, mereka bercanda gurau, Irene terus menceritakan bagaimana pertemuan kemarin dengan sahabat lamanya, lalu mengenai hal lain seperti tugas juga persiapan untuk ujian akhir semester.

Sementara sang pria hanya mengangguk, tersenyum dan sesekali menimpali Irene. Ia lalu menghentikan mobilnya di depan gedung apartemen sang kekasih setelah berkendara sepuluh menit lebih. Kepalanya ia bawa menoleh, menatap Irene yang tengah melepas sabuk pengamannya.

Irene mendekat ke arah Wonwoo, ia mengecup bibir sang kekasih dengan lembut. "Sampai jumpa hari senin Wonwoo!" ucapnya lalu ia membuka pintu mobil Wonwoo dan memasuki gedung apartemennya.

Wonwoo tersenyum tipis, kembali melajukan kuda mesin itu menuju rumah yang sudah dua minggu lebih ia tinggali. Rumah Mingyu tepatnya. Ia hanya membutuhkan waktu lima belas menit sampai dirinya berada di lokasi perumahan tempat rumah Mingyu berada.

Terus melaju hingga ia sampai di depan rumah Mingyu, matanya memicing dengan dahi yang mengernyit saat melihat seorang pria asing berdiri di depan pintu rumah tersebut, lalu membuka pintu dan masuk begitu saja. Pintu tertutup cukup keras.

Wonwoo segera memarkirkan mobilnya di garasi, ia keluar mobil dengan tergesa dan berlari memasuki rumah, bahkan tanpa mengambil tasnya di jok belakang. Ia buka pintu rumah tersebut dan melihat pria tadi sedang memeluk Mingyu dengan erat. Dirinya terdiam mematung di ambang pintu.

Pria itu melepas pelukannya, ia menoleh dan menatap Wonwoo dengan bingung. Lalu menurunkan kedua tangannya yang masih bertengger apik di leher Mingyu. Ia berbalik dan menatap Wonwoo yang terlihat bingung, lalu ia berjalan mendekat dengan senyuman di wajahnya.

Tangan kanannya terulur ke arah Wonwoo. "Yoon Jeonghan." kenalnya, dengan menampilkan gigi putihnya yang begitu rapi.

Dengan ragu, Wonwoo menggerakkan tangannya untuk menjabat tangan pria yang entah kenapa, tidak terlalu tampan, melainkan cantik, apalagi dengan rambut pirangnya yang cukup panjang untuk seorang pria. "J-jeon Wonwoo." kenalnya. Lalu jabat tangan itu terlepas.

"Kau suaminya Mingyu?" tanya Jeonghan, terdengar begitu antusias dan senyumannya semakin merekah saat Wonwoo menganggukkan kepalanya. Ia tiba-tiba menarik tangan kanan Wonwoo dan membuatnya duduk di sofa ruang tamu. "Bagaimana caramu menaklukkannya?" tanya pria Yoon itu dengan penasaran.

Lembayung NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang