Sebuah Permintaan

223 33 0
                                    

Matahari sudah tergelincir ke arah barat namun sinarnya masih sangat terik. Nevan melihat ke arah jam tangannya menunjukkan pukul 5 sore. Nevan, Elea dan temen-temennya masih ada disekitar area taman wisata.

Kini mereka ada di salah satu restoran yang bernuansa oriental. Tempatnya sangat nyaman, banyak ornamen origami sebagai hiasan di restoran ini. Mereka terus berbincang dan bercanda sembari menunggu menu pesanan mereka tiba.

"Van, apa benar ini pertama kalinya kamu bermain di luar rumah?" Tanya Troy tiba-tiba.

"Iya ini yang pertama dan aku senang bisa kenal dan bersama kalian hari ini." Nevan bicara dengan senyum yang terus terukir di sudut bibirnya.

"Waah aku tidak bisa membayangkan bagaimana tidak bisa keluar rumah. Pasti sangat membosankan." Ucap Olive.

"Hm.. tapi karena Elea aku jadi tidak bosan. Dia sering datang kerumah dan bercerita tentang kalian. Makanya aku sangat senang kalian mau bertemu denganku."

"Waahh kalau aku jadi kamu aku sudah bosan dengan Elea, dia kan sangat cerewet." Ucap Daniel.

"Yaak enak saja, Nevan tak mungkin bosan padaku. Kita kan sudah ditakdirkan bersama." Elea bicara sambil memeluk lengan Nevan karena mereka duduk bersebelahan.

"Ugh... astaga aku merinding." Olive mengusap lengannya sambil menggelengkan kepala. Yang lain hanya tertawa melihat itu.

"Tapi kenapa kamu tidak bisa keluar rumah Van? Aku tidak pernah tau ada seseorang mengalami hal sepertimu." James bertanya penasaran.

"Iya aku juga penasaran." Troy menimpali.

"Hmm aku juga tidak tau. Maka dari itu sekarang aku kabur dari rumah. Aku ingin mencari tau sesuatu."

"HAAH!! Kabur!!??" Mereka kaget mendengarnya.

"Hustt!! Kalian berisik sekali sih nanti kalau kita diusir karena kalian gimana?!" Elea bicara dengan kesal.

"Lea kamu tidak memberi tahu kami kalau Nevan kabur dari rumah. Nanti kalau ada yang mengira kita menculiknya bagaimana?"

"Aku tidak mau dipenjara huwaaa." Olive panik.

"Astagaa sejak kapan kamu jadi berlebihan begitu?? Siapa juga yang akan memenjarakan kita?? Kita kan hanya bermain Olive." Daniel mulai kesal.

"Kalian tenang saja aku tidak akan ketahuan kok. Aku terpaksa melakukan ini untuk mencari tahu alasan kenapa orang tua ku melakukan ini padaku. Padahal aku tau mereka sangat sayang padaku." Nevan bercerita dengan wajah sendu.

"Nevan kalau kamu perlu bantuan, kami pasti akan bantu." Ucap Daniel.

"Benarkah kalian mau membantu?" Nevan tak menyangka mereka memang sangat baik.

"Eum tentu saja." Ucap Troy yakin dan yang lain pun ikut mengangguk bersamaan.

"Ahh James aku rasa kamu yang bisa membantu Nevan." Elea teringat sesuatu tapi hal itu membuat bingung yang lainnya.

"Aku?? Bagaimana bisa??"

"Van bagaimana kalau kamu memberitahu soal foto itu pada James? Aku yakin dia bisa mencari tau info dari foto itu. Walau wajahnya seperti orang sakau tapi dia sangat pintar menggunakan komputer." Elea menjelaskan pada Nevan dengan wajah serius.

"Kalian bicara tentang apa?" James masih bingung.

Nevan pun mengeluarkan sebuah foto dan menunjukkan pada teman-teman barunya itu.

"Aku yakin bisa mendapatkan info dari foto ini. Tapi aku tidak tahu ini foto siapa. Yang aku tahu disitu ada foto mamaku dan anak laki-laki yang menggunakan kalung sama persis denganku." Nevan mencoba menjelaskan.

TRUE STORY || HEESUNSUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang