Meat Bakery sedang sepi pengunjung sore ini. Hanya terlihat satu atau dua orang yang sedang memilih roti untuk dibeli. Itu membuat beberapa pelayan bisa bersantai sebentar. Tapi ketika pintu toko terbuka dan terlihat Eshaal masuk dengan wajah cemas membuat teman-temannya menjadi khawatir.
"Eshaal ada apa?"
"Bukankah hari ini jadwalmu libur?" Tanya Yura teman kerja Eshaal.
Tapi bukannya menjawab pertanyaan temannya Eshaal langsung masuk ke ruang loker dan diikuti Yura.
"Tolong Ra, kalau ada yang mencariku bilang aku tidak ada" kata Eshaal dengan wajah pucat.
"Ada apa sebenarnya?? Aku bingung. "
"Ada yang mengikutiku dari tadi"
"Benarkah?? Siapa?" Tanya Yura kaget.
"Aku ga tau juga tapi makin lama orang itu semakin mendekat. Aku takut makanya aku langsung pergi kesini." Eshaal bicara sambil meremat kedua tangannya yang sudah basah dengan keringat.
"Kita lapor polisi saja gimana?" Tanya Yura.
"Jangan, aku tidak mau membuat keributan. Aku juga sudah menelpon adikku untuk menjemput ku disini."
"Ahh begitu?? Baiklah kalau gitu kamu disini saja-"
Belum selesai Yura bicara namun sudah terdengar suara ribut-ribut di depan.
Yura dan Eshaal saling pandang beberapa saat.
"Diam disini Shaal aku akan kedepan dulu"
Eshaal membalas perkataan Yura dengan anggukan kepala.
Eshaal terus memegang ponselnya berharap Nevan cepat datang menjemputnya.
Ketika Yura kembali ke depan dia melihat ada beberapa pria yang bicara dengan lantang pada masing-masing pelayan. Membuat beberapa pengunjung takut dan pergi keluar toko.
"Cepat suruh pemuda itu keluar. Aku melihatnya masuk kesini. Pasti dia ada disini" ucap salah satu pria yang berbadan cukup besar.
"Ada apa ini?"
Yura berusaha tenang dia tak ingin ada keributan di toko.
"Kalau kalian tidak ingin beli lebih baik keluar saja. Jangan membuat ribut disini"
"Kami hanya mencari pemuda yang baru masuk ke toko ini" ucap pria lainnya.
"Aku tidak mengerti maksud kalian. Ini toko roti tentu saja banyak yang keluar masuk" kilah Yura.
"Kami melihatnya masuk baru saja. Jadi cepat suruh dia keluar sebelum kami hilang kesabaran"
Beberapa pelayan terdiam takut dan ada juga yang mulai berbisik tentang Eshaal. Yura pun masih terdiam di tempatnya.
'Braakkk'
Tiba-tiba salah satu pria itu menendang kursi dan meja yang ada di sudut toko.
"Kalian benar-benar ingin toko ini hancur ya?" Ancam pria itu.
"Kalian pergi saja atau aku lapor polisi" ucap Yura.
"Silahkan tapi sebelum polisi datang toko ini pasti sudah hancur"
Ancaman pria itu membuat Yura dan semua pelayan makin takut.
"Apa mau kalian?"
Eshaal keluar dan memberanikan diri bicara setelah mendengar keributan. Dia tidak ingin terjadi sesuatu di tempat dia bekerja.
"Eshaal kenapa keluar?" Bisik Yura.
"Aku tidak mau toko hancur berantakan karenaku"
Jawaban Eshaal membuat Yura menghela napas dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE STORY || HEESUNSUNG [END]
RomanceDicintai dengan tulus oleh seseorang adalah sebuah kebahagiaan tak terhingga yang dirasakan Eshaal, tapi kebahagiaan itu tiba-tiba terlihat semu saat dia bertemu dengan adiknya. BL Story Kalau bukan penikmat BxB jangan dibaca