Kekhawatiran Nevan

140 23 2
                                    

"Iya, aku tau"

"Kalau ada sesuatu cepat kabari ya kak"

"Iya Axel"

"Atau aku susul ka Eshaal saja?"

"Tidak usah aku akan baik-baik saja"

"Tapi kak ... Aku khawatir"

"Aku akan baik-baik saja. Nanti aku kabari kalau sudah selesai ya."

"Iya, baiklah sampai nanti kak"



Eshaal tersenyum setelah menerima panggilan dari Nevan lalu dia menyimpan ponselnya ke dalam tas kemudian masuk kedalam sebuah cafe.

Hari ini dia berjanji untuk bertemu dengan Liam untuk menyelesaikan masalah mereka. Dia ingin mengetahui semua dari sisi Liam.

Tak berapa lama Eshaal menunggu, Liam datang dan langsung menghampirinya.

Eshaal melihat keadaan Liam yang tidak seperti biasanya. Dia terlihat pucat dengan pakaian yang sedikit berantakan sepertinya dia memakainya dengan terburu-buru. Bukan tipikal Liam yang sangat perfeksionis.

Setelah mereka terdiam beberapa waktu. Mereka mulai berbicara.

"Liam / Sayang"

"Bicaralah lebih dulu Liam"

"Sayang aku senang akhirnya kamu mau bertemu denganku. Aku pikir aku memang bersalah saat itu"

"Maaf kalau saat itu aku terlalu kasar sampai membanting ponselmu. Saat itu aku benar-benar sedang cemburu dengan Iann"

Mendengar itu membuat Eshaal teringat pada perkataan Jonah bahwa mungkin saja Liam melakukan itu memang karena cemburu pada Iann.

"Kamu mau memaafkan aku kan sayang?"

"Tolong jangan menjauh seperti ini"

Liam bicara lalu mulai menggenggam tangan Eshaal yang ada di atas meja.

Namun Eshaal melepaskan genggaman itu membuat Liam menatap sedih ke arah pemuda bermata rubah itu.

"Tidak apa, aku sudah tidak marah"

"Tapi aku ingin kamu jujur. Ada apa sebenarnya?"

"Kenapa kamu tidak suka aku mengenal Iann?"

"Apa yang kamu sembunyikan dariku Liam?"

Liam sedikit terkejut dengan semua pertanyaan Eshaal. Dia merasa Eshaal sudah tau sesuatu. Dia terus berfikir apa yang harus dia katakan agar Eshaal kembali percaya padanya.

"Apa benar kamu tau identitasku yang sebenarnya Liam?"

"Sayang apa maksudmu?" Liam bicara seolah-olah dia terkejut dengan pertanyaan Eshaal.

"Kamu tau semuanya kan?"

" Tapi kenapa kamu diam saja?"

"Sayang tenang dulu aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."

"Kamu tau bahwa aku Arsen Natanael kan? Aku pewaris sah Mallory. Icn."

Liam terdiam saat Eshaal menanyakan hal itu. Dia mengumpat dalam hati mengutuk Iann, dia yakin pasti Iann yang sudah memberitahu semuanya pada Eshaal.

"Sayang dengarkan aku dulu. Aku punya alasan untuk itu. Tolong dengarkan dulu."

"Selama ini kamu mengenalku kan? Kamu tau aku tidak mungkin melakukan sesuatu tanpa alasan."

"Maksudmu?"

"Sayang aku minta maaf karena menutupi ini semua. Aku tau cepat atau lambat pasti Iann akan mengatakan ini tapi dia tidak tau alasan aku melakukan ini."

TRUE STORY || HEESUNSUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang