Saling Kenal

146 27 2
                                    

Nevan menyusuri jalan tanpa tau arah. Dia pergi keluar rumah dengan perasaan campur aduk. Marah, kecewa, sedih tapi juga senang mengetahui bahwa dirinya masih memiliki saudara kandung.

Ketika dia merasakan pegal di kakinya dia baru menyadari bahwa dia tak tau sedang berada dimana saat ini. Nevan menoleh ke kiri dan kanan tidak ada orang disekitarnya. Jalanan benar-benar sepi hanya ada lampu jalan yang menyala dan beberapa pohon besar di pinggir jalan.

Nevan terdiam dan mendengus mengetahui dia pergi tanpa membawa apapun hanya baju di badan dan foto yang dia tau itu adalah foto kakaknya di waktu kecil.

Karena dia berjalan terlalu lama, Nevan merasa kakinya sudah sangat sakit dan membuat tubuhnya limbung.






TIIIIIINNNN



Nevan mendengar suara klakson mobil tapi penglihatannya gelap membuat dia menutup matanya.



*****










Nevan membuka mata melihat langit-langit ruangan berwarna putih. Saat ini dia sedang terbaring di kasur di dalam sebuah kamar yang asing baginya.

Nevan mencoba bangun dan memperhatikan ruangan itu. Nuansa soft sangat terasa di ruangan ini. Ada lilin aroma terapi di samping tempat tidurnya. Ada lemari baju yang tidak terlalu besar lalu ada meja yang di perkirakan Nevan meja rias karena ada beberapa skincare juga botol parfum dan lainnya.

Tak lama pintu terbuka.

"Oh.... Kamu sudah bangun?"

Nevan hanya terdiam melihat sosok yang bertanya padanya itu.

"Kamu bisa bicara kan? Bisa mendengar tidak?"

Nevan masih tetap diam.

"Kamu ingat namamu? Jangan bilang kamu hilang ingatan?"

Nevan memperhatikan mimik wajah orang itu yang terus bertanya seperti khawatir tapi malah terlihat lucu hingga membuat Nevan tersenyum.

"Yaak kenapa kamu malah tersenyum seperti itu? Ah astagaa jangan membuatku takut."

"Eshaal!! dia sudah sadar cepat kemari dia aneh." Teriak Jonah masih di dalam kamar.

Tak lama Eshaal masuk karena teriakan Jonah itu.

"Ada apa sih?"

"Itu.." Jonah menunjuk kearah Nevan.

Nevan dan Eshaal saling menatap. Nevan merasa kenapa wajah laki-laki itu sangat familiar.

Eshaal lalu menghampirinya dan duduk di sisi kasur.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Maaf tadi temanku ini tak sengaja menabrakmu. Tapi aku rasa tak ada luka parah ditubuhmu. Kami bingung mau mengantarmu kemana jadi kami membawamu ke sini." Eshaal mencoba menjelaskan.

"Yaak aku tidak menabraknya yaa tapi dia sudah terjatuh duluan di depan taxi."

"Ck astaga kamu ini." Eshaal memukul lengan Jonah.

"Aish kenapa malah memukul??!"

"Sudah sana ambilkan minum dan bubur buat anak ini."

Nevan malah tersenyum dan mulai tertawa kecil melihat tingkah Eshaal dan Jonah.

"Nah kan dia tersenyum lagi. Dia aneh astaga." Jonah bergidik dan beranjak keluar kamar.

.

.

.

Eshaal dan Jonah bingung melihat Nevan yang gelisah dan tidak menyentuh makanan yang ada didepannya.

TRUE STORY || HEESUNSUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang