Max memasuki rumahnya secara perlahan. Dia tak ingin membangunkan sang adik dan menimbulkan keributan karena pertanyaan yang tak kunjung usai dari adiknya yang cerewet itu.
Namun tak lama ada suara yang mengagetkannya.
"KAK MAX!!!"
Max pun nyaris terjatuh didepan pintu kamarnya karena teriakan adiknya itu.
" Yaaaak, kau ini kenapa mengagetkan saja Elea!!"
"Mau membuat Kakakmu yang tampan ini mati muda ??" Max buru-buru mengusap dadanya takut-takut kalau jantungnya akan keluar.
Elea hanya merotasikan matanya mendengar perkataan Max.
"Kakak jangan berlebihan ih, kenapa juga jalan mengendap-endap begitu? Seperti maling saja."
"Yaak! Siapa yang maling?! Lagian aku begitu supaya tidak berisik dan membuatmu terbangun."
"Tumben juga kamu jam segini udah bangun?"
"Apa ada yang membangunkanmu?"
Max penasaran apa yang membuat adiknya yang susah bangun pagi jadi bangun di jam segini.
"Hmm tidak ada, hanya terbangun."
"Benar tidak ada apa-apa?"
"Memangnya Kak Max berharap apa yang membangunkanku?"
"Hhh kau ini ditanya malah balik nanya."
Max pun beranjak pergi mau ke kamarnya dia merasa keadaan aman terkendali, sepertinya Elea tak tau kabar Nevan yang sudah kabur dari rumah.
Tapi dugaan itu salah ketika adiknya berjalan menghampirinya dengan wajah menelisik.
"Kenapa wajahmu itu?"
"Kakak pasti menyembunyikan sesuatu kan?"
"Hmmh sesuatu apa? Jangan bertanya yang aneh-aneh." Max ingin melarikan diri sebelum suara adiknya kembali membuatnya terdiam.
"Kakak pasti tau kan kalau Nevan hilang?"
"A-apa Ne-Nevan hilang? B-bagaimana bisa?"
Max berusaha untuk tidak melihat mata adiknya karena dia memang tak pandai berbohong.
"Kakak pasti tau sesuatu. Kalau tidak, kenapa jadi gagap begitu?" Elea berusaha mengintimidasi kakaknya itu.
"Tidak, aku tidak tau apa-apa bahkan baru tau karena kamu yang baru cerita."
Max berusaha senatural mungkin. Dia sudah berjanji pada Nevan agar tidak memberi tahu hal ini pada Elea.
"Aku tidak percaya! Pasti Kakak tau sesuatu, Kak Max sangat buruk dalam berbohong." Elea berkata sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Yaaaa sudah kalau tidak percaya terserah padamu." Max ingin kabur saja rasanya.
"KAK MAX, kalau kamu tak tau sesuatu mana mungkin bisa setenang itu setelah tahu Nevan menghilang."
"Baiklah kalau Kakak tak mau bicara, aku bisa telpon bibi sekarang dan bilang bahwa Kakak tau dimana Nevan." Elea berkata sembari memainkan telpon rumahnya.
"JANGAN! Elea sayang jangan telpon bibi." Max berlari menghampiri adiknya.
"Jadi aku benar kan?? Kak Max tau sesuatu."
" Jadi apa yang sebenarnya terjadi Kak?" Elea penasaran.
"Tapi berjanjilah kamu jangan banyak tanya lagi dan jangan meminta yang aneh-aneh setelah aku cerita." Karena Max yakin adiknya ini tak akan bisa diam hanya dengan satu jawaban saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE STORY || HEESUNSUNG [END]
RomanceDicintai dengan tulus oleh seseorang adalah sebuah kebahagiaan tak terhingga yang dirasakan Eshaal, tapi kebahagiaan itu tiba-tiba terlihat semu saat dia bertemu dengan adiknya. BL Story Kalau bukan penikmat BxB jangan dibaca