Permintaan sang Ayah

175 25 4
                                    

Eshaal membuka mata dan melihat sekeliling dengan bingung. Dia seperti berada di sebuah taman yang di penuhi dengan hamparan bunga yang bermekaran cantik. Dia tidak pernah melihat taman ini sebelumnya.

"Dimana aku" guman Eshaal.

Dia mulai berjalan menyusuri taman berharap ada seseorang yang bisa dia ajak bicara.

Eshaal masih bingung kenapa dia berada di taman ini. Dia berusaha mengingat kejadian terakhir kali.

Tak berapa lama dia melihat ada dua orang pria yang tengah duduk sambil berbincang di salah satu kursi taman.

Ketika Eshaal mendekat dia menyadari mereka adalah Trevor Warner yang tak lain adalah ayahnya dan sang kekasih Liam Estevan.

Eshaal ingat terakhir kali dia sedang bertengkar dengan Liam di apartemen nya.

"Ayah" panggil Eshaal.

Kedua pria itu menoleh bersamaan dan saling melempar senyum.

"Ini dimana? Kenapa ada ayah disini? Lalu kamu sedang apa Liam?" Tanya Eshaal bingung.

Liam hanya membalas Chuu dengan senyuman sementara ayahnya beranjak berdiri menghampirinya.

"Arsen, ayah merindukanmu"

"Ayah-" Eshaal tak bisa meredam perasaannya dia langsung memeluk ayahnya.

"Ini nyata kan ayah hiks..."

Eshaal tak dapat berbicara lagi dia hanya terus memeluk ayahnya sambil terisak.

"Sayang, apa ayah boleh minta satu hal padamu?"

Setelah mendengar itu Eshaal melepaskan pelukannya. Dia bingung menatap ayahnya.

"Ayah mau minta sesuatu?"

"Iya, bisakah kamu percaya pada Liam?"

"Apa?!" Eshaal kaget mendengar perkataan ayahnya.

Dia kemudian kembali menatap Liam yang masih terus tersenyum padanya.

"Tapi ayah, dia sudah membohongiku dan membuatku kecewa. Aku benci padanya" ucap Eshaal.

"Sayang, ini permintaan ayah yang terakhir padamu, bisakah maafkan Liam? "

"Aku tidak mengerti maksud ayah" ucap Eshaal bingung.

Setelah itu Eshaal merasa ayahnya mulai menjauh bersama Liam.

"Ayah" Eshaal berusaha menggapai tangan ayahnya namun dengan perlahan mereka menghilang.

"AYAH!!"

Eshaal terus memanggil hingga dia mulai terisak dan merasakan sesak di dadanya.

.

.

.

"AYAH!!"

Teriakan Eshaal membuat Jonah dan Max langsung mendekatinya.

"Eshaal kamu sudah sadar?" Tanya Jonah.

Eshaal melihat sekeliling, dia ada di kamar rumah sakit dia juga menyadari tangannya sudah tertancap selang infus.

"Aku panggilkan dokter dulu" ucap Max.

Setelah Max keluar ruangan Jonah lalu memperhatikan Eshaal yang terlihat sangat bingung.

"Eshaal kamu baik-baik saja kan?"

"Sejak kapan aku disini?" Tanya Eshaal.

"Sejak kemarin. Kamu pingsan saat di apartemen Liam. Jadi aku dan Max langsung membawamu kesini" jelas Jonah.

TRUE STORY || HEESUNSUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang