Nevan mengikuti langkah Max memasuki gedung apartemen yang sangat asing baginya.
Setelah sampai pada unit no 52, Max mulai menekan bel apartemen itu.
"Ini apartemen temanku. Kamu bisa menginap disini sementara waktu Van." Max bicara sambil menengok pada Nevan.
Nevan mengangguk tanda mengerti.
"Terima kasih Kak."
Tak lama pintu terbuka terlihat laki-laki yang masih memakai piyama dengan wajah bingung, sepertinya baru terbangun dari tidurnya.
Max langsung membawa Nevan masuk dan tak lama laki-laki tadi mulai mengomel.
"Ini jam berapa Max???"
"Masih pagi sudah membangunkan aku begini. Tau tidak?? Aku baru saja bisa tidur." Ucap Iann sambil mengacak rambutnya.
"Ahh sorry bro aku tak tau. Tapi ini darurat aku titip Nevan disini ya. Hanya sementara." Max bicara sambil memegang tangan Nevan.
"Apaa??"
"Nevan?? Siapa??"
Sepertinya Iann belum bangun dan melihat dengan benar.
"Dia aku titip dulu tak akan lama. Dia anak baik dia tak akan menyusahkanmu." Max berusaha mengenalkan Nevan kepada Iann.
"Hallo Kak namaku Nevan. Terima kasih mau menampungku." Ucap Nevan sambil membungkuk.
Iann masih bingung dengan apa yang terjadi. Hingga kesadarannya pulih dengan benar.
"Heh Max!! kamu pikir disini tempat penitipan orang?"
"Kamu juga aku belum mengijinkan ya kenapa sudah berterimakasih??!" Ucap Iann seraya menatap Nevan.
"Ini darurat Iann. Nanti aku ceritakan, aku harus segera kembali kalau tidak Elea akan mengomel jika tau aku tak ada di rumah."
"Yaakkk.....aishhh"
Max keluar apartemen setelah berpamitan pada Nevan.
Nevan nampak bingung mengamati kondisi apartemen Iann.
Sangat berantakan.
Bungkus snack menumpuk di samping meja lalu piring kotor, gelas dan botol bir yang masih menumpuk di meja. Belum lagi kulit kacang yang berserakan di lantai.
"Kenapa wajahmu itu?"
"Ini masih pagi aku belum sempat membersihkan ruangan ini." Iann seperti tau apa yang ada dipikiran Nevan.
"Tidak Kak. Aku hanya bingung karena ini tempat pertama yang baru aku datangi."
"Sekali lagi terimakasih mau membantuku. Kak Iann teman pertama ku setelah Kak Max dan Elea." Ucap Nevan sambil tersenyum pada Iann.
"Astagaaa aku tidak mengerti situasi ini dan apa yang kamu bicarakan." Iann bicara seraya duduk di sofa ruang tengah.
Nevan masih tetep berdiri tak bergerak dari tempatnya. Dia bingung harus melakukan apa. Dia takut salah bertindak.
Iann yang melihat itu hanya berdecak. "Ckk kau ini memang aneh, mau sampai kapan berdiri disana?"
"Gimana Kak?"
"Ahh sudah terserahmu mau apa. Aku mengantuk. Lakukan yang mau kau lakukan asal jangan menghancurkan apartemenku saja."
Iann bicara namun matanya sudah mulai tertutup. Tak lama terdengar dengkuran halus pertanda Iann sudah menghilang dalam tidurnya.
Nevan yang masih bingung berinisiatif membersihkan apartemen Iann. Hitung-hitung ucapan terimakasih pada pria itu.
*****
![](https://img.wattpad.com/cover/323171333-288-k556729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE STORY || HEESUNSUNG [END]
RomanceDicintai dengan tulus oleh seseorang adalah sebuah kebahagiaan tak terhingga yang dirasakan Eshaal, tapi kebahagiaan itu tiba-tiba terlihat semu saat dia bertemu dengan adiknya. BL Story Kalau bukan penikmat BxB jangan dibaca