Chapter 15

3.9K 402 62
                                    

Apinklu ©

******


Sasuke berdiri didepan pintu kamar Sakura, kemudian mengetuk beberapa kali pintu kamar Sakura, tapi Sakura tidak merespon.

Sasuke mencoba lagi, tetap tidak disahut. Akhirnya Sasuke berinisiatif menekan gagang pintunya, mendorong pintunya pelan-pelan.

Cukup terkejut, Sasuke mendapati Sakura masih tidur. Dia berjalan mendekati Sakura, dan memeriksa kondisinya. Demannya sangat tinggi. Sasuke langsung mengeluarkan ponselnya, dan menelepon dokter pribadinya.

Sasuke melepas selimutnya, dan menyerahkan segelas air putih pada Sakura. "Sakura, bangunlah, kau harus minum." Sasuke duduk dipinggir ranjang, sementara lengannya merangkul bahu Sakura, membantu Sakura bangun. Kondisi tubuhnya sangat lemah.

Sakura membuka kelopak matanya saat merasakan pelukan dari lengan yang kuat. "Sasuke, maaf..."

"Jangan bicara apapun, kau hanya boleh bicara setelah kau sembuh." Sasuke menyuruh Sakura meminum mineralnya. Sakura menurutinya, kemudian memejamkan matanya, dia bersandar dibahu Sasuke.

"Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi, jangan marah padaku." Sakura mengernyit dahinya, rasa sakit dikepalanya tidak bisa ditahan lagi.

"Aku akan melahirkannya dengan selamat."

Sakura berbicara diluar kesadarannya.

Menarik napas, Sasuke memeluk Sakura, dan mengusap punggungnya. Dia meminta maaf pada Sakura berkali kali ditelinganya. Dia tidak akan mengulanginya lagi. Dia benar benar menyesal.

"Aku yang salah." Sasuke mencium dalam kening Sakura. "Aku yang salah." Sasuke menenggelam Sakura kepelukannya. Sakura tidak mengigau lagi. Dia tertidur setelah Sasuke memeluk dan menenangkannya.

"Maafkan aku."

Sasuke membaringkan Sakura hati hati ke tempat tidur. Dia keluar dan kembali membawa baskom berisi air hangat. Sasuke mengelap keringat Sakura dengan kain basah.

"Maaf, aku sempat mengabaikanmu."

*****

Dokter  Han telah selesai memeriksa Sakura, dia menyimpan alat medisnya ke tas kerja kemudian menulis resep obat. Sakura deman dan sedikit mengalami tekanan karena stres. Dia juga membutuhkan istirahat yang cukup. Suhu tubuhnya sudah menurun, 38 derajat. Sasuke sendiri yang mengeceknya dengan termometer.

Duduk dikursi samping ranjang, hampir setengah hari Sasuke menjaga dan sekaligus menunggu Sakura bangun. Dia tidak secemas tadi, dia memeriksa suhu tubuh Sakura dari waktu ke waktu, panas Sakura sudah turun. Dia mengompresnya dengan sabar.

"Sakura, maaf. Mungkin kau sangat terkejut aku memarahimu." Bisik Sasuke mengusap kepala Sakura lembut, dia juga menggenggam tangannya.

Sasuke mengulurkan tangannya, mengusap pipi Sakura. Rona wajahnya juga mulai terlihat sehat. "Sakura bangunlah. Kau harus makan."

Shion melihat bagaimana Sasuke menjaga dan merawat Sakura. Sasuke menyakitinya, dia tidak akan mentolerirnya kali ini. Pagi tadi, dia meminta Sasuke untuk mengantarnya, Sasuke menolaknya dengan alasan karena Sakura sakit. Sasuke sendiri yang mengatakan, dia tidak bisa meninggalkan Sakura. Jadi dia menyuruhnya berangkat sendiri ke kantor Agensi.

Sasuke meminta pengertian darinya, lalu dia mencoba bersabar.

Dia sudah kembali dan melihat sendiri, suaminya masih menjaga Sakura dan tidak meninggalkan tempat ini sejak dari pagi. Shion tidak ingin Sasuke lebih mengutamakan Sakura dibandingkan dengannya. Dia adalah isterinya, jadi dia yang lebih berhak pada Sasuke. "Sasuke, aku sudah kembali, dan aku belum makan apapun. Ayo kita makan bersama, aku sudah memesan restoran langgananku." Shion menarik senyumnya, dan pura pura baik.

NEED a BABY (Sasusaku-Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang