Chapter 2

5.7K 424 23
                                    


Original Story by apinklu

***

"Lahirkan anak untukku." Sasuke memintanya, dan itu bersungguh sungguh. Dia memperhatikan reaksi Sakura. Mengatakan ini butuh keberanian, akhirnya Sasuke bisa mengungkapkan niatnya. Sasuke mempercayakan masalahnya pada Sakura. Dia yakin, Sakura tidak akan menolaknya.

Mata Sakura melebar, bibir terbuka. Tiba tiba Sakura merasa sangat sulit untuk bernapas setelah mendengar permintaan Sasuke. Baginya, Sasuke terlalu mabuk, sehingga dia tidak bisa berpikir baik malam ini.

Sakura terkekeh mengibas tangannya dan mengatakan kalau Sasuke melakukan lelucon padanya. Tawanya langsung hilang ketika melihat ekspresi wajah Sasuke berubah serius. Matanya yang hitam sewaktu waktu dapat membuatnya goyah. Sakura terkadang memang terganggu dengan cara Sasuke melihatnya. Meletakkan tangannya di dadanya, dia merasa jantungnya tidak stabil.

Berbicara tentang status mereka, itu bisa dikatakan cukup rumit. Ikatan persahabatan mereka terlalu kuat, dan Sakura mengakui, dia memang sering terpengaruh pada pesona lelaki yang sudah menikah ini. Dia tidak mudah untuk diabaikan.

Mengenai kedekatan mereka. Sasuke Uchiha akan mencarinya, jika itu menyangkut masalah rumah tangganya. Sasuke akan menceritakan padanya, dan sekarang Sasuke melibatkan dirinya dengan masalah yang dihadapi.

Sakura berdehem pelan, kemudian mengatur ekspresi wajahnya seserius mungkin. "Kau sedang mabuk! Pulanglah." Sakura berusaha tidak menanggapi permintaan Sasuke.

"Tidak..... aku masih sadar. Aku sadar meminta itu padamu, Sakura." tatap Sasuke, dan Sakura bisa melihat keseriusan darinya. Seberat apapun masalah yang dihadapi Sasuke, lelaki ini akan bijak menanganinya, tapi sepertinya Sasuke sudah tidak mempunyai pilihan lagi.

Sakura menggigit bibirnya, dan menahan kekesalannya. "Kau,.. apa kau GILA! Bagaimana mungkin kau berani meminta itu padaku!?" reaksi Sakura tidak percaya.

"Aku akan membayarmu." ujar Sasuke tenang, tidak peduli dengan kemarahan Sakura.

Sakura menarik napas dalam, kemudian menghela. Dia melakukannya berkali-kali untuk mendinginkan emosinya. Dan Sakura merasa lebih tenang, kemudian menatap pada Sasuke. Menurutnya, Sasuke sudah tidak masuk akal lagi. Dia memahami masalah yang dihadapi oleh Sasuke, tapi bukan dengan cara melibatkan dirinya. "Kau pikir apa aku? tuan Uchiha, aku memang mencintai Toneri, tapi aku tidak akan menjual kehormatanku demi uang." Tegas Sakura.

"Kau salah, aku tidak membeli kehormatanmu. Anggap aku hanya menyewa rahimmu." Sasuke meralat dengan tenang.

Sakura harus menahan emosi, dia ingin melempar lelaki ini dari hadapannya segera. Tiba-tiba Sakura merasa kepalanya sakit. Sakura melipat bibirnya. "Aku sibuk, masih banyak pelanggan lain yang harus kulayani. Pulanglah sebelum kesadaranmu habis."

"Aku bersungguh-sungguh." tatap Sasuke tidak menyerah. Sakura terhenyak. Dia mengerti dengan situasinya Sasuke, tapi tidak dengan cara ini.

"Aku tidak bisa." tolak Sakura lalu beranjak menghindari Sasuke, tangannya ditahan cepat oleh Sasuke.

"Hanya kau yang kupercayai saat ini. Hanya kau yang memahamiku saat ini. Pikirkan baik-baik." Sasuke melepas tangan Sakura, kemudian berdiri dan memberikan beberapa lembar uang dan meletakkannya di meja. Sasuke beranjak dari sana, dia tahu apa yang harus dia lakukan. Tentu memberikan waktu pada Sakura untuk memikirkan penawarannya.

Sakura tertegun menatap kepergian Sasuke.Dia bingung harus berbuat apa. Di sisi lain, dia ingin menolong Sasuke. Dari sisinya yang lain, dia merasa ini tidak benar.

"Dia tidak pernah seburuk itu."

.

Sasuke diam di dalam mobilnya, dan sekarang memikirkan permintaannya pada Sakura. Dia juga bertanya pada dirinya sendiri, mengapa dia melakukan itu pada Sakura?

NEED a BABY (Sasusaku-Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang